tujuan khusus dengan produksinya dalam skala kecil. Contoh: Kevlar, nomex, textura, polimer penghantar arus dan foton, polimer peka cahaya, membran,
biopolymer.
2.3 Batu Apung
Batu apung merupakan salah satu jenis agregat yang berasal dari alam, biasanya berasal dari material muntahan lahar panas gunung berapi. Kemudian dilanjutkan
proses pendinginan secara alami dan terendapkan didalam lapisan tanah selama bertahun-tahun. Batu apung pumice adalah suatu bahan gelas vulkanis seluler yang
merupakan hasil dari aktifitas gunung berapi efusi yang kaya akan silika atau buih kaca alam, berwarna abu-abu terang hingga putih memiliki pori dan bermassa ringan.
Batu apung pumice adalah jenis batuan yang berwarna terang, mengandung buih yang terbuat dari gelembung berdinding gelas dan biasanya disebut juga sebagai
batuan gelas vukanik silikat. Batuan ini terbentuk dari magma asam oleh aksi letusan gunung api yang mengeluarkan materialnya ke udara, kemudian mengalami
transportasi secara horizontal dan terakumulasi sebagai batuan piroklastik. Mineral- mineral lainnya yang terdapat dalam batu apung adalah : Feldspar, Kuarsa, Obsidian,
Kristobalit dan Tridimit. Batu apung umumnya terdapat sebagai lelehan atau aliran permukaan, bahan
lepas, atau fragmen dalam breksi gunung api. Batu apung dapat pula dibuat dengan cara memanaskan obsidian, sehingga gasnya keluar. Pemanasan yang dilakukan pada
obsidian dari Krakatau, suhu yang diperlukan untuk megubah obsidian menjadi batu apung rata-rata 880°C.
Jenis batuan lainnya yang memiliki struktur fisika dan asal terbentuknya sama dengan batu apung adalah pumicit, volkanik cinter, dan scoria. Sedangkan mineral-
mineral yang terdapat dalam batu apung adalah feldspar, kuarsa, obsidian, kristobalit, dan tridimit. http:sain-kifamona.blogspot.com201106batu-apung.html 28 April
2014 Batu apung memiliki densitas yang sangat kecil 1 gcm³. sifat-sifat yang
dimiliki batu apung antara lain: densitas 9,8 g cm³, daya serap air 21 , dan kuat tekan 20 MPa. Adapun kandungan komposisi kimia yang terdapat dalam batu apung
Universitas Sumatera Utara
adalah sebagai berikut: SiO
2,
AL
2
O
3,
K
2
O, Na
2
O dan Fe
2
O
3
, sedangkan senyawa lainnya relatif kecil 2. Batu apung dapat digunakan sebagai bahan pembuatan
beton ringan, karena mempunyai porositas tinggi, densitas rendah, isothermal tinggi, dan tahan terhadap goncangan gempa. Juwairiah, 2009
Kegunaan batu apung dalam industri terlihat seperti pada Tabel 2.1, yaitu sebagai bahan mentah untuk membuat bahan-bahan poles, untuk logam, mortar dan beton.
Bahkan batu apung di dalam dunia pembangunan masa kini, terutama dalam membuat rumah-rumah, nampaknya batu apung dapat digunakan juga untuk membuat bata
ringan.
Tabel 2.1 Kegunaan batu apung di sektor industri
Industri Kegunaan
Ukuran Butir
Cat Pelapis nonskid
Cat sekat akustik Bahan pengisi cat tekstur
Flattening agents Kasar
Kasar Halus – Kasar
Sangat halus Kimia
Media fitrasi Chemical carrier
Pemicu korek api belerang Kasar
Kasar Halus - Kasar
Logam dan plastik Pembersih dan pemoles
Vibratory and barrel finishing Pressure blasting
Electro-plating Pembersih gelas dan kaca
Sangat halus Sangat halus - sedang
Sedang Halus
Sangat halus Komponder
Bubuk sabun tangan Pembersih gelas dan kaca
Sedang Sangat halus
Kosmetik dan odol Pemoles dan penambal gigi
Pemerata kulit Halus
Sangat halus Karet
Bahan penghapus Bahan cetakan
Sedang Sangat halus
Kulit Untuk mengkilap
Sedang Kaca dan cermin
Pemrosesan tabung TV Pemoles dan pengkilap tabung TV
Halus Halus
Universitas Sumatera Utara
Bevel finishing Penghalus potongan kaca
Sangat halus Sangat halus
Elektronika Pembersih papan sirkit
Sangat halus Tembikar
Bahan pengisi Halus
Keterangan : Kasar 8-30 mesh; sedang = 30-100 mesh; halus 100
-200 mesh; Sangat halus 200 mesh
http:doddysetiagraha.blogspot.com201206batuapung-oleh-doddy-setia- graha.html. 21 May 2014
.
2.4 Tanaman Pinang