dari suatu polimer yang bahan perekatnya berupa termo-plastik atau polimer thermosetting dan bahan pengisiannya berupa agregat kumpulan pasir atau kerikil.
Dengan mengatur agregatnya, hanya sejumlah tertentu polimer sudah dapat membasahi agregat dan mengisi rongganya. Makin baik pemadatannya, makin besar
pula kekuatannya. Salah satu masalah beton polimer adalah sifat viscoelastik polimernya. Oleh karena itu, selalu dipakai bentuk campuran, polimer sebagai matriks
dan agregat sebagai komponen kedua. Dorel F. dkk, 1995.
2.2.1 Defenisi Polimer
Istilah polimer diambil dari bahasa Yunani poly = banyak; meros = unit. Dengan kata lain, senyawa polimer dapat diartikan sebagai senyawa besar yang terbentuk dari
penggabungan unit-unit molekul kecil yang disebut monomer mono = satu. Jumlah monomer yang bergabung dapat mencapai puluhan ribu sehingga massa molekul
relatifnya bisa mencapai ratusan ribu, bahkan jutaan. Itulah sebabnya mengapa polimer disebut juga makromolekul. Polimer adalah suatu zat kimia yang terdiri dari
molekul-molekul yang besar dengan karbon dan hidrogen sebagai molekul utamanya. Polimer adalah istilah yang sangat umum yang mengacu pada rantai molekul
monomer sederhana. Berdasarkan jenisnya, polimer dibedakan menjadi: 1. Polimer alami : kayu, kulit binatang, kapas, karet alam, rambut.
2. Polimer sintetis Polimer sintetis dibagi lagi dalam tiga klasifikasi yaitu:
a. Tidak terdapat secara alami seperti nylon, poliester, polipropilen, polistiren b. Terdapat di alam tetapi dibuat oleh proses buatan misalnya karet sintetis
c. Polimer alami yang dimodifikasi seperti seluloid, cellophane bahan dasarnya dari selulosa tetapi telah mengalami modifikasi secara radikal sehingga
kehilangan sifat-sifat kimia dan fisika asalnya.
2.2.2 Defenisi Beton Polimer
Beton polimer merupakan beton yang dibuat dari campuran agregat kasar dan halus dengan bahan perekat polimer. Sedangkan yang dimaksud dengan polimer adalah
suatu zat kimia yang terdiri dari molekul-molekul yang besar dengan karbon dan
Formula beton polimer = Agregat kasar + Agregat halus + Bahan polimer
Universitas Sumatera Utara
hidrogen sebagai molekul utamanya. Adapun bahan baku polimer didapatkan dari limbah plastik yang didaur ulang, kemudian dicampur dengan bahan kimia lainnya.
2.2.3 Kelebihan Beton Polimer
Beton polimer mempunyai beberapa kelebihan dibandingkan dengan beton konvensional. Kelebihan tersebut pada umumnya dapat dilihat dari beberapa sudut
yang penting seperti sifat-sifat fisis dan mekanik, waktu pengerasan serta aplikasi. Seperti yang diuraikan dibawah ini :
a Sifat fisis dan mekanik
Sifat fisis beton polimer mempunyai massa yang jauh lebih rendah dibandingkan dengan bahan konvensional. Sehingga dengan massa yang lebih rendah ini maka
penggunaan beton polimer pada bangunan jauh aman dibandingkan dengan menggunakan beton biasa. Ini memberikan implikasi yang lebih penting dalam
konteks penggunaan karena beton polimer akan mempunyai kekuatan dan kekakuan yang dapat mendekati bahan konvensional. Beton yang mempunyai gabungan sifat-
sifat yang menarik yang dapat dihasilkan dengan mengubah komposisi bahan yang digunakan. Bahan polimer yang mempunyai berat molekul besar dan berikatan
kovalen, menunjukkan sifat-sifat yang berbeda dari bahan organik yang mempunyai berat molekul yang rendah. Bahan yang mempunyai berat molekul rendah berubah
menjadi cair dengan viskositas rendah atau menguap kalau dipanaskan, sedangkan bahan polimer mencair dengan sangat kental dan tidak menguap.
Sifat-sifat khas bahan polimer pada umumnya adalah sebagai berikut Surdia, 2005 :
1 Mampu cetak adalah baik.
2 Produk yang ringan dan kuat dapat dibuat.
3 Banyak di antara polimer bersifat isolasi listrik yang baik.
4 Baik sekali dalam ketahanan air dan ketahanan zat kimia.
5 Produk-produk dengan sifat yang cukup berbeda dapat dibuat tergantung pada
cara pembuatannya. 6
Umumnya bahan polimer lebih murah. 7
Kurang tahan terhadap panas.
Universitas Sumatera Utara
8 Kekerasaan permukaan yang sangat kurang.
9 Kurang tahan terhadap pelarut.
10 Mudah termuati listrik secara elektrostatik.
11 Beberapa bahan tahan abrasi, atau mempunyai koefisien gesek yang kecil.
b Waktu proses pengerasan
Proses pengerasan pada beton konvensional membutuhkan waktu yang lebih lama, sedangkan beton polimer dapat dipersingkat dengan hanya beberapa jam saja.
Penambahan bahan polimer pada beton bertujuan untuk meningkatkan sifat-sifat beton.
c Aplikasi
Aplikasi beton polimer lebih banyak dibandingkan dengan beton konvensional. Produk beton polimer antara lain dapat digunakan sebagai pondasi galangan kapal,
tangga, sanitari, lantai, panel, bangunan komersial, pemipaan, dan lain-lain.
2.2.4 Pembagian Polimer Berdasarkan Kegunaannya