Metode Penulisan Sistematika Penulisan

22 sampai terbentuk perilaku beriman yang dewasa dan mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan.Di era digital, proses katekese mengintegrasikan budaya digital dan dapat menggunakan teknologi digital atau wahana virtual sebagai sarana untuk berkatekese.Tanpa meninggalkan ciri-ciri katekese sebagaimana telah dirumuskan mulai PKKI II dan seterusnya, katekese di era digital perlu lebih berciri interaktif, informatif, inklusif dan dialogal. Katekese di era digital perlu mengembangkan pola inkarnatoris yang mulai dengan perjumpaan penuh penghargaan terhadap budaya yang sedang berkembang dan kemudian mengakrabkan diri dengan ungkapan-ungkapan dan idiom-idiom dari budaya tersebut.Ungkapan-ungkapan dan idiom-idiom di era digital ditandai oleh kelimpahan, keterjangkauan, dan bersifat langsung. Kelimpahan berarti sangat banyaknya informasi yang masuk dan bisa diakses. Keterjangkauan berarti mudah dijangkaunya berbagai informasi yang dibutuhkan. Bersifat langsung berarti informasi dapat diperoleh tanpa melalui perantara, cukup dengan browsing melalui sarana digital. Era digital memunculkan cara pewartaan baru, misalnya katekese online. Katekese online bisa dilakukan dengan memanfaatkan media jejaring sosial, Skype , atau media lainnya. Dalam era digital terbentuk komunitas-komunitas virtual, misalnya: komunitas milis, komunitas jejaring sosial, komunitas sms, komunitas BBM. Komunitas ini menjadi ajang berkatekese. Dalam komunitas ini, terjadi proses saling berbagi informasi bahkan saling meneguhkan dalam hal kehidupan beriman. Katekese bagi kelompok ini membantu mereka untuk menjalani proses pertobatan yang berdampak pada sikap mereka terhadap 23 masyarakat dan bermuara pada tindakan nyata. Dengan demikian, dinamika otentik dari komunitas virtual ini akan mengantarnya pada suatu bentuk perjumpaan riil.

2. Proses “belajar” pelatihan, persiapan, pelaksanaan, refleksi, dan

evaluasi dengan PPL PAK Paroki Sebagai salah satu realisasi dari praktek katekese di era digital, mata kuliah PPL PAK Paroki merupakan mata kuliah perilaku berkarya MPB yang mempunyai bobot 2 SKS. Mata kuliah ini bertujuan agar para mahasiswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang bermacam cara dan metode dalam pendalaman iman, khususnya bagi orang dewasa, sehingga memiliki ketrampilan untuk melaksanakan pendalaman iman bagi umat lingkup teritorial dan kategorial dalam tingkat paroki. Shared Christian Praxis atau biasa lebih dikenal dengan SCP adalah sebuah model pendalaman Iman untuk orang dewasa. Salah satu pokok yang sangat digaris bawahi oleh model ini adalah sifatnya yang dialogis partisipatif. Model pendalaman iman ini menekankan pentingnya kemitraan di dalam penyelenggaraan pendalaman iman. Pendalaman iman ini mereupakan model pendalaman yang bermula dari pengalaman hidup peserta, yang direfleksikan secara kriris dan dikonfrontasikan dengan pengalaman iman supaya muncul sikap dan kesadaran baru yang memberikan motivasi pada keterlibatan baru. Di dalam proses pelaksanaannya peran keberadaan peserta sebagai subyek pergulatan, 24 keprihatinan, dan harapan hidupnya, mendapat tempat yang pokok. Maka, orientasi pendekatan ini dalam pendalaman iman model ini lebih pada praxis. Dalam mengikuti proses pelatihan PPL PAK Paroki yang diselenggarakan pada pertengahan bulan Juli yang lalu, sungguh mengasikkan dan dapat dinikmati karena tidak berbenturan dengan segala kegiatan mata kuliah yang ada. Proses penyampaian materi dari pendamping cukup jelas dan mendetail. Dengan adanya pelatihan ini sangat membantu mahasiwa-mahasiswi untuk terjun ke lapangan, apalagi jadual pelatihan diberikan lebih awal dari kegiatan perkuliahan biasanya. Selesai mengikuti proses pelatihan, maka mahasiswa-mahasiswi memasuki tahap persiapan. Dalam tahap ini, saya sungguh banyak belajar dari pengalaman. Mulai dari membuat SP yang tidak pernah sekali buat langsung jadi, selalu ada corat-coret di sana-sini. Namun mahasiswa-mahasiswi sungguh belajar dari kesalahan itu sehingga membuat mahasiswa-mahasiswi semakin mengerti untuk membuat SP yang baik. Melalui proses persiapan yang cukup melelahkan itu sangat membantu dalam proses pelaksanaan PPL PAK Paroki ini. Proses belajar khususnya persiapan dan pelaksanaan PPL PAK Paroki ini memang menyita waktu dan perhatian yang ekstra. Apalagi bersamaan dengan PPL PAK Pendidikan Dasar. Dua mata kuliah yang sama- sama “berat”. Di sinilah mahasiswa-mahasiswi dituntut untuk pandai-pandai membagi waktu agar tidak ada yang terbengkai. Sebagai seorang mahasiswa memang harus dituntut untuk bekerja keras dan ulet. Semua ini merupakan proses. Suatu proses pendewasaan dan kematangan intelektual. Pada akhirnya mahasiswa-mahasiswi menikmati proses ini. Jika semakin banyak yang mahasiswa-mahasiswi belajar, maka