53
2. Uraian Materi
a. Tanggapan Gereja Terhadap Media Komunikasi Internet
Mengawali pembicaraan materi tentang tanggapan Gereja terhadap internet peserta diajak untuk mensharingkan pengalaman
mereka dalam menggunakan internet dengan panduan pertanyaan: a.
Apa yang anda pahami tentang internet? b.
Manfaat apa yang anda dapatkan dari menggunakan internet? c.
Berapa lama anda mengakses internet? Pembicara merangkum sharing peserta dan menanggapinya.
Pembicara menjelaskan tanggapan Gereja terhadap internet. a.
Internet Sebagai Peluang dalam Mewartakan Iman Tahun 1999-2000 merupakan tahun dimulainya perkembangan
internet dengan munculnya website-website baik itu untuk kepentingan perusahaan, perdagangan, jejaring sosial, email, serta blog juga mulai
berkembang. Pada
tahun-tahun berikutnya
internet semakin
berkembang. Gereja memandang internet sebagai sebuah forum seperti jaman
Romawi kuno. Mengutip yang disampaikan dalam Pesan Paus Yohanes Paulus II untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia yang ke-36, forum
yang dimaksud adalah “sebuah ruang terbuka untuk umum tempat percaturan politik, kegiatan bisnis, ritual keagamaan, tempat interaksi
kehidupan sosial kota, dan juga panggung tempat dipertontonkan segi- segi yang paling baik maupun yang paling buruk dari kodrat manusia”.
54
Oleh karena internet merupakan sebuah forum Gereja terpanggil untuk berkiprah dalam mendayagunakan segala potensinya untuk mewartakan
Injil Yohanes Paulus II, 2002 art.2. Gereja mengingatkan bahwa internet adalah suatu sarana
sebagaimana media komunikasi lainnya. Internet memberikan peluang besar dalam pewartaan Injil terutama dalam memberikan informasi dan
menerbitkan hasrat mengenal dengan pesan-pesan kristiani khususnya bagi kaum muda yang semakin banyak mengunjungi internet. Selain itu
internet juga dapat memberi tindak lanjut yang diperlukan dalam pewartaan Injil. Ketika kehidupan kristiani memerlukan pengajaran dan
katekese yang berkesinambungan, internet mampu menyediakan sumber-sumber informasi, dokumentasi, dan pengajaran tentang Gereja,
tentang sejarah dan tradisinya, doktrin-doktrin dan keterlibatannya dalam segala bidang kehidupan di seluruh dunia. Perlu dicermati bahwa
internet tidak dapat menggantikan pengalaman yang mendalam akan Tuhan yang hanya bisa diberikan melalui penghayatan liturgis dan
sakramental. Meskipun demikian internet mampu menyediakan pengganti dan pendukung yang unik dalam menyiapkan perjumpaan
dengan Kristus dalam jemaat, dan dalam mendukung anggota beriman yang baru pada permulaan perjalanan imannya Yohanes Paulus II,
2002 art.3. Esensi internet adalah kemampuannya untuk menyediakan
aliran informasi yang hampir tidak pernah terputus: sebagian besar