Peranan penggunaan internet bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK paroki.

(1)

Skripsi ini berjudul “PERANAN PENGGUNAAN INTERNET BAGI MAHASISWA IPPAKDALAM MEMPERSIAPKAN PERSIAPAN PPL PAK PAROKI”. Penulis memilih judul ini berdasarkan fakta bahwa sampai saat ini masih banyakmahasiswa menggunakan internet hanya sebagai sarana hiburan dan komunikasi.Internet memberikan banyak kemudahan bagi penggunanya. Fungsi internet adalah sebagai sumber informasi, media, komunikasi, dan sebagainya. Dalam menyiapkan Persipan PPL PAK Paroki, mahasiswa diharapkan untuk dapat memanfaatkan fasilitas internet yang telah disediakan agar persiapan tersebut dapat terlaksana dengan baik.

Internet merupakan sumber informasi yang digunakan mahasiswa IPPAK untuk menambah pengetahuannya. Di dalam internet, mahasiswa dimudahkan untuk mencari informasi, bahan dan media dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki. Banyaknya informasi dan media yang dapat dicari melalui internet, mahasiswa diharapkan dapat memilih sumber-sumber yang tepat agar penggunaan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki dapat dimanfaatkan dengan baik. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan internet oleh mahasiswa sudah disadari perannya dalam membantu membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

Penulis berharap skripsi ini dapat memberikan sumbangan terhadap penggunaan internet di kampus IPPAK Sanata Dharma, sehingga mahasiswa dapat terbantu dalam mengerjakan tugas kuliahnya terutama dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki.


(2)

This thesis is entitled "THE ROLE OF INTERNET USE IN PREPARING FOR PREPARING STUDENTS IPPAK PPL PAK Parish". The reseacher chose this title based on the fact that until now there are many students using the Internet simply as a means of entertainment and communication. Internet provides a lot of convenience to users. Internet functions as a source of information, media, communications, and so on. In preparing the PPL Parish PAK , students are expected to be able to utilize the internet facilities which have been provided so that the preparation can be done well.

Internet is a source of information used by IPPAK students to increase their knowledge. On the internet, students are permitted to seek information, materials and media in making Preparation of PPL Parish PAK. From the amount of information and media that can be searched through the Internet, students are expected to choose the appropriate resources so that the use of the internet in making Preparation PPL Parish PAK can be put to good use. The results of the study showed that the use of the Internet by students already realized its role in helping to make the Preparation of PPL Parish PAK.

The researcher hopes this research can contribute to the use of the internet at Sanata Dharma IPPAK campus, so that students can be helped in their study, especially in preparing the PPL Parish PAK.


(3)

(4)

(5)

(6)

(7)

(8)

(9)

(10)

(11)

(12)

(13)

(14)

(15)

(16)

(17)

(18)

(19)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Zaman sekarang adalah zaman digital, dimana perkembangan IPTEK yang sering digunakan salah satunya adalah media internet. Hal ini ditunjukkan oleh semakin familiarnya penggunaan internet di kalangan masyarakat. Salah satu perkembangan teknologi komputer adalah teknologi jaringan komputer dan internet. Teknologi ini mampu menyambungkan hampir semua komputer yang ada di dunia sehingga bisa saling berkomunikasi dan bertukar informasi. Bentuk informasi yang dapat ditukar dapat berupa data teks, gambar, gambar bergerak dan suara. IPTEK ini terus mengalami perkembangan baik dari bentuk, ukuran, kecepatan dan kemampuan untuk mengakses multimedia dan jaringan komputer.

Di tengah zaman digital ini, teknologi membuat manusia menjadi tergantung, sehingga manusia merasa tidak dapat hidup tanpa teknologi, dan teknologi seolah-olah yang mengatur hidup manusia. Pada dasarnya kemajuan teknologi tidak dapat disalahkan dan juga tidak dapat dibenarkan. Perkembangan teknologi seperti pedang bermata dua, di satu sisi menguntungkan dan di sisi lain juga merugikan. Teknologi baik digunakan sejauh itu membantu mengembangkan hidup dan tidak merugikan orang lain maupun lingkungan.

Dengan adanya internet dunia menjadi terasa tanpa ruang dan waktu. Dengan adanya internet ini segala bentuk informasi menjadi cepat didapatkan dan sangat terbuka. Apa yang terjadi di negara lain secara langsung kita dapat


(20)

mengetahui cukup dengan membuka internet. Selain itu informasi yang kita butuhkan dan komunikasi mulai dari informasi pendidikan, politik, ekonomi, iklan, gaya hidup, hiburan dan masih banyak hal lainnya yang menyangkut gaya hidup manusia. Ketersediaaan pusat informasi yang dapat diakses dimana pun dan kapan pun serta berisi tentang apapun yang kita ingin ketahui dan Internet juga memungkinkan terbentuknya jaringan komunikasi multimedia yang begitu luas ke seluruh dunia. Oleh karena itu, alangkah sayangnya jika tidak termanfaatkan/tidak mampu memanfaatkannya.

Khusus penggunaan internet untuk keperluan pendidikan yang semakin meluas terutama di negara-negara maju, merupakan fakta yang menunjukkan bahwa dengan media ini memang dimungkinkan diselenggarakannya proses belajar mengajar yang lebih efektif. Hal ini terjadi karena dengan sifat dan karakteristik internet yang cukup khas, sehingga diharapkan bisa digunakan sebagaimana media lain telah dipergunakan sebelumnya seperti radio, televisi, dan Iain-lain.

Seiring dengan perkembangan IPTEK yang membawa perubahan yang signifikan, khususnya dalam bidang pendidikan mahasiswa-mahasiswi harus mampu mengikuti perkembangan agar tidak dianggap “gaptek”; para mahasiswa yang tidak mengikuti perkebangan zaman maka terlambat memperoleh kesempatan untuk maju.

Dalam mencari bahan persiapan, diharapkan internet dapat menjadi sumber pengetahuan yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa untuk mengerjakan tugas-tugas khususnya ketika mencari bahan-bahan persiapan PPL


(21)

PAK Paroki agar persiapan tersebut menjadi kaya. Banyak yang diharapkan dari alat-alat teknologi pendidikan untuk membantu mengatasi berbagai masalah pendidikan, misalnya mengatasi kekurangan sumber belajar guna memenuhi inspirasi dalam membuat persiapan.

Cara mengerjakan tugas dengan menggunakan internet sudah sangat berkembang di Indonesia, namun mahasiswa kurang mampu mengambil sumber internet yang tepat. Tidak sedikit mahasiswa sering sekali mengerjakan tugas dengan copy paste dari internet. Hasil belajar tidak dapat dipisahkan dengan proses menentukan hasil. Cara seseorang dalam menggunakan internet tentunya menentukan hasil yang diperoleh nantinya.

Dari uraian di atas dapat dilihat suatu rangkaian bahwa teknologi menghantarkan manusia pada suatu kemudahan, termasuk kemudahan dalam proses mengerjakan tugas dan memperoleh informasi yang dibutuhkan. Kemudahan dalam belajar juga tidak hanya didapat melalui teknologi, internet juga memberikan kemudahan dalam belajar bagi sebagian orang.

Dari kenyataan itu penulis merasa tertarik untuk mencoba menganalisis dan menunjukan hubungan antara kegiatan belajar yang dilakukan secara mandiri dengan memanfaatkan internet dalam mempersiapakan persiapan PPL Paroki.


(22)

B. Identifikasi Masalah

1. Pemanfaatan internet sebagai sarana menyelesaikan Persiapan PPL PAK Paroki bagi mahasiswa IPPAK

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi pemanfaatan internet sebagai sarana dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki bagi mahasiswa IPPAK

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya topik dan berbagai keterbatasan yang ada, penulis membatasi permasalahan ini pada ”pemahaman peranan penggunaan internet bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan PPL PAK Paroki”

D . Rumusan Masalah

Dengan melihat latar belakang diatas yang muncul maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Sejauh mana peranan penggunaan internet dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki bagi mahasiswa IPPAK.

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan internet oleh mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki.

3. Usaha apa yang dilakukan untuk meningkatkan peranan penggunaan internet dalam membantu mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki.


(23)

E. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan ini adalah:

1. Mengetahui sejauh mana penggunaan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki bagi mahasiswa IPPAK.

2. Memahami faktor-faktor yang mempengarhi penggunaan internet digunakan oleh mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki. 3. Memberi suatu usaha yang dilakukan untuk meningkatkan peranan

penggunaan internet dalam membantu mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan PPL PAK Paroki.

F. Manfaat Penulisan 1. Bagi Penulis

Dengan ditulisnya skripsi yang berjudul “Peranan penggunaan Internet bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki”, penulis dapat memperkaya pengetahuan dan mengetahui sejauh mana pengaruh penggunaan internet itu.

2. Bagi Mahasiswa IPPAK

Membantu mahasiswa IPPAK agar semakin mengetahui dan memahami penggunaan internet sehingga internet semakin efektif sebagai sarana untuk mempersiapkan PPL PAK Paroki secara sungguh.


(24)

G. Metode Penulisan

Dalam penulisan ini penulis menggunakan metode deskriptif-analitis, yaitu menggambarkan dan menafsirkan permasalahan yang ada berdasarkan data. Data diperoleh melalui studi lapangan khususnya dengan kuesioner menggunakan metode penelitian kualitatif. Untuk menginterpretasikan digunakan studi pustaka.

H. Sistematika Penulisan

Judul skripsi yang dipilih penulis adalah “Peranan Penggunaan Internet Bagi Mahasiswa IPPAK Dalam Mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki”. Judul ini penulis bahas dalam lima bab:

BAB I: Pendahuluan. Pada bab ini akan diuraikan identitas masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, dan sistematika penulisan.

BAB II: Membahas peranan penggunaan internet dan pengaruhnya bagi mahasiswa dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki. Kajian teori tentang peranan penggunaan internet dan pengaruhnya bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki, dibagi dalam pengertian internet, fungsi dan manfaat internet, serta kegunaan PPL PAK Paroki.

BAB III: Memaparkan mengenai metodologi penelitian yang meliputi jenis penelitian, desain penelitian, tempat dan waktru penelitian, populasi dan sampel, definisi operasional variabel, instrumen penelitian, teknik analisis data dan uji hipotesis. Hal ini saya perlukan supaya instrumen valid dan data yang didapat akurat serta terpercaya. Pembahasan penelitian meliputi definisi hasil dari


(25)

data yang diperoleh. Penulis menguraikan hasil penelitian tentang situasi umum penggunaan Internet bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki. Untuk mendapatkan gambaran tersebut, penulis membagikan kuesioner kepada mahasiswa sebagai responden.

BAB IV: Usulan Program Pelatihan pemanfaatan internet bagi mahasiswa IPPAK dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki


(26)

BAB II

PERANAN PENGGUNAAN INTERNET BAGI MAHASISWA IPPAK DALAM MEMPERSIAPKAN PERSIAPAN PPL PAK PAROKI

A. Internet

1. Pengertian Internet

Internet sendiri merupakan singkatan dari Interconnected Network, berupa sebuah sistem komunikasi yang menghubungkan jaringan-jaringan di seluruh dunia. Namun begitu, internet mengalami masa yang panjang sehingga kini menjadi alat komunikasi.

Internet adalah kumpulan yang luas dari jaringan komputer besar dan kecil yang saling bersambungan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia. Kedua internet adalah seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga membantu internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga.

Internet merupakan suatu media untuk berbagi informasi dan berinteraksi kapan dan dimana saja. Menurut Paul Suparno (2009: 33), internet adalah jejaring dari berbagai jaringan lokal (network) yang memungkinkan kita memindahkan informasi dari komputer yang satu ke komputer yang lain. Sebuah komputer terkoneksi ke sebuah jaringan utama di mana jutaan komputer lainnya juga terhubung. Internet selalu mengandaikan komputer sebagai mesin kerjanya.

Secara per kata internet berarti jaringan antara atau penghubung. Memang itulah fungsinya, internet menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi. Terhubungnya jaringan yang satu dengan jaringan lainnya


(27)

dimungkinkan oleh adanya PROTOCOL TCP/IP (jaringan utama) yang merupakan kelanjutan dari APARNET. Protocol ini menghubungkan ribuan jaringan independen kedalam sebuah jaringan global. Jaringan global inilah yang kita namakan internet,

Jadi defenisi internet adalah jaringan komputer terbesar menghubungkan jutaan komputer yang tersebar antarkota, antarprovinsi, antarnegara dan bahkan di seluruh penjuru dunia. Untuk menghubungkan pada internet, seorang anggota jaringan harus mengirim dan menerima paket data dengan menggunakan protocol suite TCP/IP.

2. Sejarah Internet

Menurut Wikipedia, Internet merupakan jaringan komputer yang dibentuk oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat di tahun 1969, melalui proyek ARPA yang disebut ARPANET (Advanced Research Project Agency Network), di mana mereka mendemonstrasikan bagaimana dengan hardware dan software komputer yang berbasis UNIX, kita bisa melakukan komunikasi dalam jarak yang tidak terhingga melalui saluran telepon.

Proyek ARPANET merancang bentuk jaringan, kehandalan, seberapa besar informasi dapat dipindahkan, dan akhirnya semua standar yang mereka tentukan menjadi cikal bakal pembangunan protokol baru yang sekarang dikenal sebagai TCP/IP (Transmission Control Protocol/Internet Protocol).

Tujuan awal dibangunnya proyek itu adalah untuk keperluan militer. Pada saat itu Departemen Pertahanan Amerika Serikat (US Department of Defense) membuat sistem jaringan komputer yang tersebar dengan menghubungkan


(28)

komputer di daerah-daerah vital untuk mengatasi masalah bila terjadi serangan nuklir dan untuk menghindari terjadinya informasi terpusat, yang apabila terjadi perang dapat mudah dihancurkan.

Pada mulanya ARPANET hanya menghubungkan 4 situs saja yaitu Stanford Research Institute, University of California, Santa Barbara, University of Utah, di mana mereka membentuk satu jaringan terpadu di tahun 1969, dan secara umum ARPANET diperkenalkan pada bulan Oktober 1972. Tidak lama kemudian proyek ini berkembang pesat di seluruh daerah, dan semua universitas di negara tersebut ingin bergabung, sehingga membuat ARPANET kesulitan untuk mengaturnya.

Oleh sebab itu ARPANET dipecah manjadi dua, yaitu "MILNET" untuk keperluan militer dan "ARPANET" baru yang lebih kecil untuk keperluan non-militer seperti, universitas-universitas. Gabungan kedua jaringan akhirnya dikenal dengan nama DARPA (Defense Advanced Research Projects Agency) Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi Internet.

3. Akses Ke Internet

Untuk dapat mengakses informasi yang tersedia di Internet, seseorang harus memiliki komputer (IBM PC/Kompatibel, Macintosh, UNIX), modem (suatu alat yang mengubah sinyal digital sari komputer menjadi analog untuk ditransmisikan ke jaringan telepon) dan saluran telepon. Ia harus juga mendaftarkan diri ke salah satu

Internet AccessProvider.

Pada prinsipnya, seseorang yang akan mengakses informasi di Internet harus menghubungkan komputernya dengan jaringan Internet melalui modem dan telepon.


(29)

Yang harus dilakukan ialah memerintahkan komputernya untuk menelpon suatu nomor tertentu (akan diberikan oleh Internet Access Provider). Apabila hubungan telah terjadi, komputernya akan menyatu dengan jaringan Internet , sehingga ia dapat mengirim surat elektronik, masuk ke komputer lain di Internet, atau mengambil informasi yang diperlukan dari jaringan Internet.

4. Fungsi dan Manfaat Internet

Jaman semakin canggih dan modern. Fungsi dan manfaat internet makin banyak yang memakai dan memudahkan orang mengerjakan sesuatu menjadi lebih mudah. Waktu menjadi efektif dan efisien pada era globalisasi ini dengan adanya internet. Adapun fungsi dan pemanfatan internet adalah:

a. Gudang Informasi

Dengan adanya Internet penyebaran informasi semakin cepat karena adanya fasilitas dari macam-macam Search Engines atau mesin pencari, yang artinya adalah pencarian segala informasi yang kita perlukan, yang bisa saja berupa file, gambar, musik, film, video, dll. Karena penyebaran informasi yang semakin cepat kita pun diuntungkan dengan mendapatkan informasi secara cepat juga.

b. Menjual/Membeli secara Online

Penjual bisa memasarkan produknya lewat Internet dan kita bisa membeli sesuatu dengan instan karena lewat Internet juga. Kita tinggal memilih produk atau jasa yang tersedia di halaman web yang menyediakan penjualan secara on-line dan kita bisa membayarnya secara on-on-line seperti kartu kredit, transfer tunai di bank yang terdekat dengan anda, atau ada juga yang menyediakan sistem


(30)

pembayaran cash on delivery (COD) yaitu, pembayaran yang dilakukan di tempat anda bertemu kurir pengirim barang, dan setelah itu kita sudah bisa mendapatkan produk atau jasa yang kita inginkan.

c. Mengetahui Berita

Sekarang tidak perlu lagi menunggu jam-jam tertentu untuk menonton berita yang disiarkan di televisi atau pun membaca koran ketika pagi karena sudah banyak halaman-halaman web yang menyediakan berita-berita dunia secara up to date dan selalu diperbaharui dari waktu ke waktu sesuai perkembangan berita yang ada.

d. Pendidikan

Kita bisa memperoleh buku-buku yang dapat dibaca secara on-line maupun offline (setelah kita download/unduh terlebih dahulu) secara gratis. Kita juga bisa mendapatkan informasi-informasi tentang pendidikan secara cepat di halaman-halaman web yang menyediakan informasi tentang pendidikan.

e. Komunikasi

Kita bisa menggunakan chatt/email untuk berkomunikasi dengan teman kita secara jarak jauh. Dengan jejaring sosial pun yang sekarang sedang booming kita bisa mempunyai banyak teman baru di dunia maya mau pun menemukan teman lama kita di jejaring soial tersebut sehingga kita bisa terus berkomunikasi. f. Fasilitas Internet

Berikut ini beberapa fasilitas terpenting yang disediakan di Internet, antara lain : 1) Electronic Mail atau e-mail


(31)

Email adalah surat atau pesan elektronik yang dikirimkan dan diterima oleh dan antar individu atau komputer. Email bekerja seperti mesin penjawab telpon, walaupun kita tidak sedang online dengan internet kita masih bisa menerima email dari seluruh penjuru dunia.

Saat ini, email tidak hanya berisi teks saja tetapi sudah bisa dilampiri dengan grafik, gambar foto dan juga suara bahkan animasi. Email juga dapat digunakan untuk berkirim surat secara langsung kepada beberapa orang sekaligus. Berkirim dan menerima email, saat ini sudah menjadi hal yang umum dilakukan orang di internet. Kita bisa berkomunikasi dengan siapa saja di seluruh dunia dengan fasilitas email ini, asalkan sudah memiliki alamat email tertentu. 2) Discussion Group

Biasanya kita gunakan email untuk orang-orang yang sudah kita kenal dengan baik, akan tetapi kita juga dapat gunakan email untuk saling bertukar informasi, berdiskusi dan berdialog dengan orang lain. Kita dapat berpartisipasi dalam diskusi dan debat dengan topik yang beragam mulai dari hobi sampai pada permasalahan komputer atau malah masalah hiburan dan artis.

3) Mailing List

Mailing List atau sering disebut milis di kalangan neter Indonesia, adalah salah satu jenis discussion group di Internet. Anggota milis dapat berkomunikasi dengan mengirimkan email pada list address. Setiap email yang masuk kemudian akan dikirim balik ke setiap member milis tersebut. Untuk menjadi member sebuah milis dimulai dengan mengirim email ke subsription address. Setelah


(32)

menjadi member kita bisa menerima email dari yang lain dan juga mengirimkan email ke milis.

4) Newsgroups

Newsgroups adalah juga salah satu discussion groups yang ada di internet. Tidak seperti milis, newsgroups menggunakan komputer jaringan khusus yang disebut sebagai UseNet. Setiap komputer terdapat beberapa newsgroup. Setiap newsgroups diatur berdasarkan satu topik general yang kemudian dibagi menjai beberapa subtopik dibawahnya.

5) FTP

FTP atau File Transfer Protocol, adalah layanan internet untuk melakukan transfer file antara komputer kita dengan server di internet. Cukup banyak server di internet yang menyediakan layanan ini sehingga kita bisa mengkopi file-file di server ke komputer kita, hal ini yang disebut download. Selain itu kita juga bisa mengkopi file-file di komputer kita ke server di internet, hal ini disebut dengan upload.

6) Telnet

Beberapa server di internet memperbolehkan kita untuk mengaksesnya dan menjalankan beberapa program yang diinstal pada komputer itu. Layanan ini disebut sebagai telnet. Penggunaan server ini sama seperti kalau kita melakukannya pada komputer di jaringan lokal.

7) Gopher

Gopher adalah aplikasi perangkat lunak yang tesusun atas untaian menu sistem pencarian dan penemuan kembali. Situs Gopher adalah komputer yang


(33)

menampilkan menu-menu yang mewakili data dan informasi yang tersedia. Secara mendasar, menu-menu ini adalah daftar isi untuk mengolah dan menunjuk ke sebuah informasi tertentu. Layanan ini menggunakan FTP untuk pertukaran file dan Telnet untuk koneksi dengan server tertentu.

8) World Wide Web

WWW adalah layanan internet yang paling banyak dikenal orang dan paling cepat perkembangan teknologinya. Layanan ini menggunakan link hypertext yang disebut hyperlink untuk merujuk dan mengambil halaman-halaman web dari server. Halaman web dapat berisi suara, gambar, animasi, text, dan program perangkat lunak yang menyusunnya menjadi dokumen yang dinamis. Pengguna dapat melihat World Wide Web dari sebuah browser yaitu program yang dapat menampilkan HTML.

B. Katekese di Era Digital dan PPL PAK Paroki 1. Katekese di Era Digital

Pertemuan Kateketik Antar Keuskupan Se-Indonesia (PKKI) diselenggarakan Komisi Kateketik KWI setiap tiga atau empat tahun sekali.PKKI diselenggarakan pertama kali pada tahun 1977.PKKI X diselenggarakan di Wisma Shalom, Cisarua, Bandung Barat, pada tanggal 10 – 16 September 2012. PKKI X ini dihadiri wakil-wakil Komisi Kateketik Keuskupan-keuskupan se-Indonesia dan lembaga-lembaga pendidikan kateketik.Hadir pula sebagai undangan khusus perwakilan dari Komisi Seminari KWI, imam-imam wakil setiap regio keuskupan, sekretaris eksekutif KWI dan beberapa undangan lainnya.Pada saat


(34)

pembukaan, hadir wakil dari Direktorat Jendral Bimas Katolik Kementrian Agama RI.

PKKI sebagai pertemuan kateketik tingkat nasional selalu mengangkat tema yang aktual dalam karya katekese Gereja Indonesia. PKKI X ini mengangkat tema: “KATEKESE DI ERA DIGITAL: Peran Imam dan Katekis Dalam Karya Katekese Gereja Katolik Indonesia di Era Digital”. Tema ini dicetuskan dalam Rapat Pengurus Lengkap Komkat KWI pada tanggal 5-7 Mei 2011 berdasarkan kesadaran bahwa saat ini Gereja Indonesia menghadapi situasi zaman baru, yaitu era digital. Situasi ini memengaruhi pola pikir, cara hidup dan pola relasi umat beriman, yang tentu saja juga melibatkan karya Katekese. Penanggung jawab utama karya katekese adalah Uskup. Dalam menjalankan karya katekese, Uskup dibantu oleh para Imam yang adalah penanggung jawab karya katekese di wilayah pastoral yang dipercayakan kepadanya dan para Katekis sebagai mitra kerja dalam penyelenggaraan karya katekese di wilayah pastoral tersebut.

Tujuan diangkatnya tema tersebut dalam PKKI X adalah agar para pelaku katekese, baik imam maupun katekis, menyadari berkembangnya sarana komunikasi digital dan pengaruhnya dalam budaya kehidupan masyarakat sehari-hari.Kesadaran tersebut diharapkan membawa pada gagasan, pemikiran serta perencanaan katekese yang tepat guna dalam menjawab kebutuhan Gereja Indonesia di era digital sekarang ini.

Berdasarkan pengalaman peserta PKKI X di masing-masing Keuskupan, disadari bahwa orang zaman sekarang tidak lepas dari teknologi digital. Teknologi


(35)

digital sungguh dirasakan menjadi sarana yang memberi berbagai kemudahan, terutama dalam dunia komunikasi, memperlancar pekerjaan, dan memperpendek jarak. Disadari pula bahwa teknologi digital sungguh mengubah perilaku. Beberapa Keuskupan telah mulai memanfaatkan media digital untuk karya pewartaan.

Era digital adalah situasi baru yang ditandai oleh maraknya penggunaan berbagai sarana teknologi digital sehingga jarak waktu dan tempat semakin kecil. Situasi baru yang tidak bisa dihindari ini mengubah karakteristik budaya, perilaku dan cara berkomunikasi manusia. Corak mencolok dari era digital adalah „global‟, mendunia, orang yang hidup dalam sebuah desa besar, di mana sekat-sekat yang memisahkan kapling-kapling individual teritorial seperti diruntuhkan. Dalam era digital, orang mendapati dirinya di tengah seluruh dunia.Berikut beberapa karakteristik dari era digital yang kami temukan dalam diskusi.

Dunia komunikasi digital lewat internet membuka gudang informasi yang tadinya tidak terjangkau oleh banyak orang.Sekarang, tiba-tiba orang dihadapkan pada melimpahnya informasi.Informasi itu tidak hanya berupa tulisan, tetapi juga berupa gambar, animasi, video dan produk auditif.Orang berhadapan dengan tersedianya informasi melimpah yang muncul mengenai segala segi dari suatu topik.Di sini, informasi bisa bersumber dari siapa saja dan tanpa filter.Dalam situasi ini, ada nuansa egaliter namun otoritas juga bisa menjadi kabur.Oleh karenanya, teramat pentinglah untuk jeli melihat kredibilitas sumber informasi beserta segala latar belakangnya.


(36)

Relasi yang langsung namun bercorak sepintas dan dangkal Internet juga membuka kemungkinan yang amat luas untuk menjalin relasi dengan orang-orang yang barangkali belum pernah dijumpai secara fisik.Relasi ini ditandai oleh kontak-kontak virtual, entah berupa e-mail, status dalam facebook atau twitter beserta komentar dan tanggapannya.Tanpa harus bertemu muka, orang bisa berelasi secara langsung, tetapi relasi ini juga bercorak sepintas dan dangkal.Kontak ini bersifat interaktif karena bisa saling menanggapi dari tempat yang jauh.Yang jauh menjadi dekat, namun bisa juga yang dekat malah menjadi jauh.Di satu pihak, dengan sarana digital orang bisa berkomunikasi secara real time dengan orang yang jauh jaraknya. Di lain pihak, kadang terjadi pula bahwa beberapa keluarga menjadi dangkal relasinya karena masing-masing anggota keluarga asyik dengan dunia virtualnya. Hal yang sama juga melanda orang muda. Era digital membentuk karakteristik orang muda yang patut diakui kekuatan positifnya namun juga perlu diwaspadai dampak negatifnya.

Penampilan atau permukaan menggantikan kedalaman, kecepatan menggantikan refleksi yang mendalam.Internet menyajikan beribu fakta namun sedikit sekali bicara tentang nilai. Generasi yang sejak kecil biasa bergaul dengan internet akan mengalami pembentukan pengetahuannya sebagai rangkaian perjumpaan secara audio-visual yang diperoleh dengan cepat, dan tidak lagi lewat proses penalaran. Dengan hadirnya „mesin pencari‟ seperti Google dan Yahoo, internet menjadi wadah tanya jawab tentang segala macam persoalan. Karena jawaban ada bermacam-macam dan itu pun diberikan secara cepat, orang tidak berkesempatan atau kurang menyediakan waktu untuk masuk lebih dalam;


(37)

banyaknya informasi menjadi lebih penting daripada kedalamannya.Pola pikirnya pun cenderung melompat-lompat.

Di dalam era digital, bahasa yang paling menyentuh adalah bahasa audio-visual yang lebih menyapa emosi.Karena menggunakan bahasa gambar yang menyentuh, penyampaian unsur-unsur emosional menjadi lebih kaya.Dalam dunia komunikasi virtual terciptalah macam-macam kosakata baru yang belum ada dalam bahasa bakunya, seolah-olah tidak ada wewenang linguistik yang mengatur pembakuannya.

Dalam pola-pola relasi dan cara berkomunikasi di era digital, manusia cenderung memperlakukan dirinya dan orang lain bukan sebagai manusia melainkan sebagai benda ataupun robot. Manusia juga kehilangan salah satu inti hidupnya, yaitu keheningan.

Karakteristik era digital di atas menimbulkan tantangan-tantangan bagi cara orang berkomunikasi: komitmen, ketulusan, keterlibatan dan kesetiaan. Komunikasi lewat media digital berlangsung tanpa perjumpaan fisik orang-orang yang terlibat. Ini berarti bahwa orang hanya mengandalkan apa yang didengar, ditulis atau ditampilkan di atas sarana digital. Selebihnya, orang tidak bisa langsung tahu apakah yang didengar, ditulis atau ditampilkan itu sejujurnya merupakan kebenaran atau tidak; apakah partner komunikasi lewat sarana digital tersebut bisa diandalkan komitmen maupun keterlibatannya, apalagi kesetiaannya.Era digital juga membangun komunitas-komunitas virtual dari kalangan publik yang memanfaatkan media digital.Komunitas-komunitas virtual ini mempunyai karakteristik yang berbeda dengan komunitas-komunitas riil.


(38)

Dalam rangka mengkomunikasikan diri-Nya, Allah senantiasa menjumpai dan menyapa manusia sepanjang zaman. Sapaan Allah itu berpuncak dan terjadi secara penuh dalam diri Yesus Kristus: “Setelah pada zaman dahulu Allah berulang kali dan dalam pelbagai cara berbicara kepada nenek moyang kita dengan perantaraan nabi-nabi, maka pada zaman akhir ini Ia telah berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya, yang telah Ia tetapkan sebagai yang berhak menerima segala yang ada” (Ibr 1:1-2). Maka peristiwa inkarnasi, sabda yang menjadi manusia, sejatinya merupakan peristiwa Allah yang sudi menjumpai manusia dengan segala situasi hidupnya. Allah memakai bahasa dan cara manusiawi untuk menyampaikan sabda-Nya, “Kristus Yesus, yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri, dan mengambil rupa seorang hamba, dan menjadi sama dengan manusia.” (Flp 2:6-7) Saat ini, Allah menjumpai manusia di dalam Gereja, kumpulan orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus.Karena itu, umat beriman pun senantiasa saling menyapa dan menjumpai untuk mewujudkan perjumpaan dengan Allah.

Di era digital sekarang ini, banyak orang mengalami sapaan, sentuhan dan perjumpaaan dengan Tuhan baik melalui dunia riil maupun dunia virtual. Yang dimaksud dengan dunia virtual adalah perjumpaan-perjumpaan yang difasilitasi oleh sarana-sarana digital. Kehadiran, keberadaan dan berbagai kemudahan perjumpaan yang ditawarkan sarana-sarana teknologi digital yang ada sekarang ini diharapkan bisa semakin memudahkan dan menolong banyak orang berjumpa dengan Tuhan dan sesama.


(39)

Gereja terus mengajak umat beriman untuk tidak takut memanfaatkan sarana-sarana digital, misalnya internet: “Tinggal di belakang akibat ketakutan akan teknologi atau oleh suatu sebab lain merupakan sikap yang tidak dapat diterima, mengingat begitu banyaknya kemungkinan positif yang terkandung dalam internet” (Komisi Kepausan untuk Komunikasi Sosial, 2002). Hal ini ditegaskan kembali oleh Paus Benediktus XVI dalam seruannya pada Hari Komunikasi Sedunia yang ke-44 tahun 2010: “Dunia komunikasi digital, dengan segala kemampuannya untuk berekspresi nyaris tanpa batas, membuat kita lebih menghargai seruan Paulus: „Celakalah aku bila aku tidak mewartakan Injil!‟ [1Kor 9:16]”. Karena itu Gereja menerima dengan gembira dan memandang budaya digital sebagai anugerah Allah sehingga mau memanfaatkan dan menjadikannya sebagai medan perjumpaan dengan Allah.

Paus tidak hanya menyerukan kepada umat beriman untuk memanfaatkan sarana digital bagi pewartaan Injil, tetapi juga menjadikan sarana-sarana tersebut untuk menjalin perjumpaan antara warta Injil dengan budaya yang tercipta di era digital ini. Dalam ensikliknya Redemptoris Missio, 1990, Paus Yohanes Paulus II menyatakan: “…Tidak cukuplah untuk memanfaatkan media guna menyebarkan warta kristiani dan ajaran-ajaran otentik Gereja. Diperlukan pula integrasi antara warta tersebut dengan „budaya baru‟ yang tercipta dari komunikasi modern.”(RM 37).Gereja berdialog dengan budaya digital dengan tetap menawarkan nilai-nilai Injili dan kemanusiaan.

Katekese merupakan komunikasi iman, baik pengetahuan maupun pengalaman iman, untuk meneguhkan, menghayati dan mengembangkan iman


(40)

sampai terbentuk perilaku beriman yang dewasa dan mampu menghadapi berbagai tantangan kehidupan.Di era digital, proses katekese mengintegrasikan budaya digital dan dapat menggunakan teknologi digital atau wahana virtual sebagai sarana untuk berkatekese.Tanpa meninggalkan ciri-ciri katekese sebagaimana telah dirumuskan mulai PKKI II dan seterusnya, katekese di era digital perlu lebih berciri interaktif, informatif, inklusif dan dialogal.

Katekese di era digital perlu mengembangkan pola inkarnatoris yang mulai dengan perjumpaan penuh penghargaan terhadap budaya yang sedang berkembang dan kemudian mengakrabkan diri dengan ungkapan-ungkapan dan idiom-idiom dari budaya tersebut.Ungkapan-ungkapan dan idiom-idiom di era digital ditandai oleh kelimpahan, keterjangkauan, dan bersifat langsung. Kelimpahan berarti sangat banyaknya informasi yang masuk dan bisa diakses. Keterjangkauan berarti mudah dijangkaunya berbagai informasi yang dibutuhkan. Bersifat langsung berarti informasi dapat diperoleh tanpa melalui perantara, cukup dengan browsing melalui sarana digital.

Era digital memunculkan cara pewartaan baru, misalnya 'katekese online'. Katekese online bisa dilakukan dengan memanfaatkan media jejaring sosial, Skype, atau media lainnya. Dalam era digital terbentuk komunitas-komunitas virtual, misalnya: komunitas milis, komunitas jejaring sosial, komunitas sms, komunitas BBM. Komunitas ini menjadi ajang berkatekese. Dalam komunitas ini, terjadi proses saling berbagi informasi bahkan saling meneguhkan dalam hal kehidupan beriman. Katekese bagi kelompok ini membantu mereka untuk menjalani proses pertobatan yang berdampak pada sikap mereka terhadap


(41)

masyarakat dan bermuara pada tindakan nyata. Dengan demikian, dinamika otentik dari komunitas virtual ini akan mengantarnya pada suatu bentuk perjumpaan riil.

2. Proses “belajar” (pelatihan, persiapan, pelaksanaan, refleksi, dan

evaluasi) dengan PPL PAK Paroki

Sebagai salah satu realisasi dari praktek katekese di era digital, mata kuliah PPL PAK Paroki merupakan mata kuliah perilaku berkarya (MPB) yang mempunyai bobot 2 SKS. Mata kuliah ini bertujuan agar para mahasiswa memperoleh pengetahuan dan pengalaman tentang bermacam cara dan metode dalam pendalaman iman, khususnya bagi orang dewasa, sehingga memiliki ketrampilan untuk melaksanakan pendalaman iman bagi umat (lingkup teritorial dan kategorial) dalam tingkat paroki.

Shared Christian Praxis atau biasa lebih dikenal dengan SCP adalah sebuah model pendalaman Iman untuk orang dewasa. Salah satu pokok yang sangat digaris bawahi oleh model ini adalah sifatnya yang dialogis partisipatif. Model pendalaman iman ini menekankan pentingnya kemitraan di dalam penyelenggaraan pendalaman iman. Pendalaman iman ini mereupakan model pendalaman yang bermula dari pengalaman hidup peserta, yang direfleksikan secara kriris dan dikonfrontasikan dengan pengalaman iman supaya muncul sikap dan kesadaran baru yang memberikan motivasi pada keterlibatan baru. Di dalam proses pelaksanaannya peran keberadaan peserta sebagai subyek pergulatan,


(42)

keprihatinan, dan harapan hidupnya, mendapat tempat yang pokok. Maka, orientasi pendekatan ini dalam pendalaman iman model ini lebih pada praxis.

Dalam mengikuti proses pelatihan PPL PAK Paroki yang diselenggarakan pada pertengahan bulan Juli yang lalu, sungguh mengasikkan dan dapat dinikmati karena tidak berbenturan dengan segala kegiatan mata kuliah yang ada. Proses penyampaian materi dari pendamping cukup jelas dan mendetail. Dengan adanya pelatihan ini sangat membantu mahasiwa-mahasiswi untuk terjun ke lapangan, apalagi jadual pelatihan diberikan lebih awal dari kegiatan perkuliahan biasanya.

Selesai mengikuti proses pelatihan, maka mahasiswa-mahasiswi memasuki tahap persiapan. Dalam tahap ini, saya sungguh banyak belajar dari pengalaman. Mulai dari membuat SP yang tidak pernah sekali buat langsung jadi, selalu ada corat-coret di sana-sini. Namun mahasiswa-mahasiswi sungguh belajar dari kesalahan itu sehingga membuat mahasiswa-mahasiswi semakin mengerti untuk membuat SP yang baik. Melalui proses persiapan yang cukup melelahkan itu sangat membantu dalam proses pelaksanaan PPL PAK Paroki ini.

Proses belajar khususnya persiapan dan pelaksanaan PPL PAK Paroki ini memang menyita waktu dan perhatian yang ekstra. Apalagi bersamaan dengan PPL PAK Pendidikan Dasar. Dua mata kuliah yang sama-sama “berat”. Di sinilah mahasiswa-mahasiswi dituntut untuk pandai-pandai membagi waktu agar tidak ada yang terbengkai. Sebagai seorang mahasiswa memang harus dituntut untuk bekerja keras dan ulet. Semua ini merupakan proses. Suatu proses pendewasaan dan kematangan intelektual. Pada akhirnya mahasiswa-mahasiswi menikmati proses ini. Jika semakin banyak yang mahasiswa-mahasiswi belajar, maka


(43)

semakin banyak pula yang mahasiswa-mahasiswi tahu dan semuanya itu suatu kebaikan yang mendatangkan kebahagiaan.

3. Kegunaan PPL PAK Paroki

PPL PAK Paroki ini merupakan mata kuliah yang bersyarat, dan membutuhkan keterampilan serta kemampuan dari mahasiswa untuk mengembangkan dalam praktek lapangan. Dengan adanya PPL PAK Paroki, mahasiswa terbantu untuk terjun langsung ke lapangan untuk mempimpin pendalaman iman, jadi teori yang di dapat dalam perkuliahan dapat dikembangkan saat di lapangan. Dalam segi keterampilan mahasiswa mendapatkan pengetahuan tetntang menemukan bahan yang sesuai, mengolah bahan untuk kepentingan umat yang bersangkutan dan menjabarkannya dalam satuan pertemuan, melaksanakan dalam waktu yang ditentukan serta mengevaluasi teman dalam melaksanakan PPL PAK Paroki.


(44)

BAB III

PENELITIAN TENTANG PERANAN PENGGUNAAN INTERNET BAGI MAHASISWA IPPAK DALAM MEMPERSIAPKAN

PERSIAPAN PPL PAK PAROKI

Dalam rangka memepersiapkan PPL PAK Paroki, mahasiswa IPPAK bertugas sebagai fasilitator yang mengarahkan jalannya proses katekese sehingga umat dapat mengkomunikasikan pengalaman imannya dengan baik. Mahasiswa sebagai fasilitator dalam proses katekese sudah seharusnya berperan aktif agar proses katekese berjalan dengan baik. Untuk dapat menarik perhatian umat dalam mengikuti jalannya katekese, mahasiswa harus dapat berkomunikasi dan menggunakan media-media agar peserta tidak merasa bosan dalam mengikuti jalannya proses katekese. Dalam membuat persiapan katekese, mahasiswa dituntut untuk menciptakan suasana yang komunikatif agar umat terbimbing dan aktif dalam mengikuti proses katekese. Hal ini merupakan tantangan mahasiswa dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki agar terlaksana dengan baik. Mahasiswa terkadang menemui banyak kesulitan dalam membuat persiapan. Beberapa faktor penyebabnya adalah kurangnya sumber informasi, media yang akan digunakan dan tafsiran dari kitab suci. Dalam mengumpulkan bahan-bahan tersebut, mahasiswa juga terkendala dengan terbatasnya waktu dikarenakan adanya kesibukan dan tugas-tugas matakuliah lainnya. Dengan demikian mahasiswa cenderung membuat persiapan dengan tergesa-gesa yang menyebabkan persiapan kurang matang. Kesibukan mahasiswa dalam


(45)

menyelesaikan tugas kuliah dan terbatasnya waktu menyebabkan kurangnya fokus dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki. Internet merupakan salah satu sarana yang digunakan oleh mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliah, namun masih banyak mahasiswa yang kurang menggunakan internet untuk menyelesaikan tugas tugas mereke. Padalah jaringan internet sudah disediakan oleh pihak universitas secara gratis ditujukan agar mahasiswa mendapat fasilitas kemudahan dalam menyelesaikan tugas mereka, namun internet paling sering digunakan oleh mahasiswa hanya untuk berkomunikasi antar penggunanya.

Untuk mengetahui peranan penggunaan internet khususnya dalam mempersiapkan PPL PAK Paroki bagi mahasiswa IPPAK, penulis menggunakan kuesioner. Kuesioner yang digunakan menggunakan dua tipe kuesioner yakni kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka. Kuesioner tertutup disertakan dengan pilihan jawaban, sedangkan kuesioner terbuka dibuat agar responden dapat menjawab pertanyaan tanpa pilihan jawaban. Dengan kuesioner ini diharapkan mahasiswa dapat menjawab pertanyaan dengan bebas sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Kuesioner yang disebarkan berusaha untuk memperoleh data sehubungan peranan penggunaan internet dalam mempersiapkan PPL PAK Paroki bagi mahasiswa IPPAK.

A. Metodologi Penelitian 1. Tujuan Penelitian

a. Mengetahui peranan internet digunakan oleh mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan PPL PAK Paroki.


(46)

b. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi peranan internet, digunakan oleh mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan PPL PAK Paroki.

2. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Sugiyono (2005:1) Penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian ilmiah atau naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah. Metode penelitian kualitatif juga disebut sebagai metode etnografi karena pada awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian di bidang antropologi budaya. Dalam penelitian ini sarana yang dipakai adalah kuesioner. Dengan kuesioner dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana peranan penggunaan Internet bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK PAROKI.

3. Responden Penelitian

Responden adalah seluruh mahasiswa IPPAK yang telah melaksanakan PPL PAK Paroki yang baru saja menyelesaikan Karya Bakti Paroki sejumlah 36 mahasiswa.

4. Tempat dan Waktu Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian ini selama bulan Januari 2015 di Kampus V (IPPAK) Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.


(47)

5. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang akurat, penulis menggunakan teknik penelitian dengan kuesioner. Dapiyanta (2008:23) menyatakan kuesioner adalah serangkaian daftar pertanyaan atau daftar isian yang harus dijawab atau diisi oleh respondenuntuk mendapatkan jawaban atau tanggapan dan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Kuesioner merupakan cara untuk menyampaikan pertanyaan secara tertulis yaitu suatu daftar pertanyaan yang harus dijawab tertulis pada lembar yang telah tersedia dan harus dikembalikan. Jenis kuesioner yang dipakai adalah kuesioner tertutup dan terbuka. Kuesioner tertutup dimana pertanyaan yang diajukan sudah disertai pilihan jawaban, sedangkan kuesioner terbuka merupakan jawaban yang diungkapkan secara bebas untuk menegaskan kembali atas pertanyaan yang terdapat pada kuesioner tertutup.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data dilakukan secara kualitatif. Data yang diperoleh dari kuesioner tertutup dan kuesioner terbuka diklasifikasikan, dianalisis, dideskripsikan secara kualitatif.

7. Variabel dan Instrumen Penelitian

a) Variabel Penelitian Melalui Kuesioner Tertutup

No Variabel Aspek yang diungkap No.

Item 1 Peranan Internet bagi a. Pengguanaan internet bagi 1-4


(48)

mahasiswa IPPAK mahasiswa IPPAK

b. Sarana internet yang sering digunakan oleh mahasiswa c. Fungsi internet yang

diperoleh mahasiswa IPPAK dalam kuliah

5-7

8-14

2 Internet dalam persiapan PPL PAK Paroki

a.Internet dalam PPL PAK Paroki

b.Fungsi internet yang diperoleh mahasiswa IPPAK dalam

memepersiapkan PPL PAK Paroki

15-17

18-23

b) Pertanyaan Penelitian Melalaui Kuesioner Terbuka

1) Apa saja fungsi internet yang diperlukan oleh mahasiswa IPPAK? 2) Motivasi apa yang membuat anda memilih untuk mengakses internet

dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki?

3) Fungsi internet apa yang sangat diperlukan dalam persiapan PPL PAK Paroki?

4) Dalam persiapan PPL PAK Paroki, apa saja yang anda harapkan melalui internet?


(49)

5) Bagaimana cara anda menyaring bahan persiapan PPL PAK Paroki dari internet?

6) Katekese Umat model apa saja yang membutuhkan internet sebagai sarana persiapannya?

7) Tahap apa saja dalam membuat persiapan dan pelaksanaan katekese model SCP yang memerlukan fasilitas internet untuk membuatnya?

B. Laporan Hasil Penelitian

Setelah mengadakan penelitian dengan kuesioner terbuka dan kuesioner tertutup. Penulis memaparkan data hasil penelitian yang diperoleh dari pengumpulan kuesioner yang disebar pada mahasiswa IPPAK – USD yang baru saja mengadakan Karya Bakti Paroki. Data disajikan menurut masing-masing indikator.

Tabel 1

Penggunaan internet bagi mahasiswa IPPAK (N-36)

No Pernyataan Jawaban

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

1 Internet sangat perlu digunakan dalam hidup sehari-hari.

8 22 21 58 5 14 2 6 - - 2 Internet merupakan gudang informasi

yang anda butuhkan.

8 22 23 64 1 3 4 11 - - 3 Internet menyediakan banyak cara untuk

berinteraksi antar penggunanya

8 22 24 67 3 8 1 3 - - 4 Saya menggunakan internet setiap hari. 3 8 13 36 8 22 11 31 1 3


(50)

Tabel 1 menggambarkan bahwa:

Jumlah responden yang mengatakan setuju bahwa internet sangat perlu digunakan dalam kehidupan sehari-hari 58%, sangat setuju 22%, ragu-ragu 14% dan 6% menyatakan tidak setuju.

Jumlah reponden yang menyatakan setuju bahwa internet merupakan gudang informasi yang mereka butuhkan 64%, sangat setuju 22%, tidak setuju 11% dan 3% menyatakan ragu-ragu.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet menyediakan banyak cara untuk berinteraksi antar penggunanya 67%, sangat setuju 22%, ragu-ragu 8% dan 3% menyatakan tidak setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa mereka menggunakan internet setiap hari 36%, tidak setuju 31%, ragu-ragu 22%, sangat setuju 8% dan 3% menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 2

Sarana internet yang sering digunakan oleh mahasiswa (N-36)

No Pernyataan Jawaban

Selalu Sering Kadang-kadang

Jarang Tidak pernah

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

5 Saya membuka facebook - - 6 17 20 55 9 25 1 3 6 Saya membuka youtube - - 3 8 19 53 14 39 - - 7 Saya menggunakan internet untuk

chatting dengan pengguna internet lain.

1 3 9 25 21 58 5 14 - -

Tabel 2 menyatakan bahwa:

Jumlah responden yang menyatakan bahwa kadang-kadang mereka membuka facebook 55%, jarang 25%, sering 17% dan 3% menyatakan tidak pernah.


(51)

Jumlah responden yang menyatakan bahwa kadang-kadang mereka membuka youtube 53%, jarang 39% dan 8% menyatakan sering.

Jumlah responden yang menyatakan bahwa kadang-kadang mereka menggunakan internet untuk chatting dengan pengguna internet lain 58%, sering 25%, jarang 14% dan 3% menyatakan selalu.

Tabel 3

Fungsi internet yang diperoleh mahasiswa IPPAK dalam kuliah (N-36)

No Pernyataan Jawaban

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

8 Internet memberikan berita yang aktual 5 14 20 55 11 31 - - - - 9 Internet adalah media yang menarik

untuk mencari informasi

7 19 27 75 2 6 - - - - 10 Internet salah satu sarana pendidikan. 6 17 23 64 7 19 - - - - 11 Internet merupakan sarana komunikasi

yang paling sering saya gunakan

2 5 18 50 12 34 4 11 - - 12 Internet memberikan dokumen yang anda

butuhkan

3 8 23 64 8 22 1 3 1 3 13 Internet mempermudah anda dalam

menyelesaikan tugas kuliah.

4 11 23 64 7 19 1 3 1 3 14 Internet dapat digunakan untuk

memperkembangkan ilmu tentang agama penggunanya.

4 11 15 41 14 39 2 6 1 3

Tabel 3 menyatakan bahwa:

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet memberikan berita yang aktual 55%, ragu-ragu 31% dan 14% menyatakan sangat setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet adalah media yang menarik untuk mencari informasi 75%, sangat setuju 19% dan 6% menyatakan ragu-ragu.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet merupakan salah satu sarana pendidikan 64%, ragu-ragu 19% dan 17% menyatakan sangat setuju.


(52)

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet merupakan sarana komunikasi yang paling sering mereka gunakan 50%, ragu-ragu 34%, tidak setuju 11% dan 5% menyatakan sangat setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet memberika dokumen yang mereka butuhkan 64%, ragu-ragu 22%, sangat setuju 8%, tidak setuju 3% dan 3% menyatakan sangat tidak setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet memudahkan mereka dalam menyelesaikan tugas kuliah 64%, ragu-ragu 19%, sangat setuju 11%, tidak setuju 3% dan 3% menyatakan tidak setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet dapat memperkembangkan ilmu tentang agama penggunanya 41%, ragu-ragu 39%, sangat setuju 11%, tidak setuju 6% dan 3% menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 4

Internet dalam PPL PAK Paroki (N-36)

No Pernyataan Jawaban

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

15 Internet diperlukan dalam persiapan PPL PAK PAROKI.

3 8 25 69 6 17 1 3 1 3 16 Internet diperlukan dalam pelaksanaan

PPL PAK Paroki

4 11 19 53 10 28 3 8 - - 17 Internet diperlukan dalam evaluasi PPL

PAK Paroki

3 8 7 19 20 56 5 14 1 3


(53)

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet diperlukan dalam persiapan PPL PAK Paroki 69%, ragu-ragu 17%, setuju 8%, tidak setuju 3% dan 3% menyatakan sangat tidak setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet diperlukan dalam pelaksanaan PPL PAK Paroki 53%, ragu-ragu 28%, sangat setuju 11% dan 8% menyatakan tidak setuju.

Jumlah responden yang menyatakan ragu-ragu bahwa internet diperlukan dalam evaluasi PPL PAK Paroki 56%, setuju 19%, tidak setuju 14%, sangat setuju 8% dan 3% menyatakan sangat tidak setuju.

Tabel 5

Fungsi internet yang diperoleh mahasiswa IPPAK dalam memepersiapkan PPL PAK Paroki (N-36)

No Pernyataan Jawaban

Sangat setuju

Setuju Ragu-ragu Tidak setuju Sangat tidak setuju

Jml % Jml % Jml % Jml % Jml %

18 Internet menyediakan informasi keadaan konkrit umat Katolik saat ini.

- - 21 58 8 22 5 14 2 5 19 Media yang dibutuhkan dalam persiapan

PPL PAK Paroki dapat dijumpai di internet.

7 19 25 70 3 8 1 3 - -

20 Internet menyediakan informasi renungan harian yang dibutukan dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki

8 22 24 67 4 11 - - - -

21 Internet menyediakan film/video yang dapat digunakan dalam PPL PAK Paroki

13 36 22 61 1 3 - - - - 22 Internet memberikan informasi tentang

kalender Liturgi

11 30 24 67 1 3 - - - - 23 Internet memberikan maksud yang tepat

tentang bacaan kitab suci yang kita gunakan.


(54)

Tabel 5 menyatakan bahwa:

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet menyediakan informasi keadaan konkrit umat Katolik saat ini 58%, ragu-ragu 22%, tidak setuju 14% dan 5% menyatakan sangat tidak setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa media yang dibutuhkan dalam persiapan PPL PAK Paroki dapat dijumpai di internet 70%, sangat setuju 19%, ragu-ragu 8% dan 3% menyatakan tidak setuju.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet menyediakan informasi renungan harian yang dibutuhkan dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki 61%, sangat setuju 22% dan 11% menyatakan ragu-ragu.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet menyediakan film/ video yang dapat digunakan dalam PPL PAK Paroki 61%, sangat setuju 36% dan 3% menyatakan ragu-ragu.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet memberikan informasi tentang kalender Liturgi 67%, sangat setuju 30% dan 3% menyatakan ragu-ragu.

Jumlah responden yang menyatakan setuju bahwa internet memberikan maksud yang tepat tentang bacaan kitab suci yang kita gunakan 53%, sangat setuju 19%, ragu-ragu 22%, tidak setuju 3% dan 3% menyatakan sangat tidak setuju.


(55)

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan hasil penelitian melalui kuesioner yang telah dibagikan kepada responden, maka akan dibahas menurut variabel yang terungkap sesuai dengan pemahaman penulis sendiri. Setelah mengolah data penelitian ini, penulis juga menyampaikan pembahasan hasil penelitian. Adapun pembahasan hasil penelitian tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pembahasan hasil penelitian dengan kuesioner tertutup a. Peranan Penggunaan Internet bagi Mahasiswa IPPAK

Internet sangat dibutuhkan sekali oleh mahasiswa IPPAK, karena internet membantu dalam menyelesaikan macam-macam tugas kuliah. Mahasiswa tanpa internet mungkin akan kesulitan dalam mengerjakan tugas-tugas perkuliahan. Manfaat internet yang didapat oleh mahasiswa antara lain cepat dalam pencarian informasi dan mempermudah komunikasi antar penggunanya. Apabila mahasiswa tidak menggunakan internet, mereka akan kesulitan dalam mencari informasi dan lambat untuk mengetahui kemajuan yang sedang berkembang. Maka dari itu setiap mahasiswa perlu menggunakan internet untuk mengembangkan pengetahuannya tentang perkembangan dunia luas.

Hasil penelitian dengan kuesioner pada no item 1,2,3, dan 4 menunjukan hasil yang baik. Dari hasil yang diperoleh lewat kuesioner menunjukan prosentase sebesar 40% sampai dengan 80%. Dengan demikian mahasiswa mengerti tentang kegunaan internet, namun mahasiswa tidak semua menggunakan internet setiap hari.


(56)

b. Sarana internet yang sering digunakan oleh mahasiswa

Sarana dalam internet berupa media sosial, sumber informasi, dan juga komunikasi. Melalui facebook, penggunanya dapat berbagi pengetahuan dan saling berkomunikasi. Youtube menyediakan macam-macam bentuk video pengetahuan atau pun cara lain untuk berkomunikasi. Dibanyak media sosial lain juga terdapat media chatting dalam bentuk tulisan, gambar, bahkan komunikasi langsung melalui webcam. Dalam hal ini internet berguna sebagai sumber pengetahuan dan alat komunikasi para penggunanya.

Hasil penelitian dengan kuesioner pada no item 5,6, dan 7 menunjukan hasil yang kurang baik. Dari hasil yang diperoleh dari kuesioner menunjukan prosentase sebesar 30% sampai dengan 60%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa mahasiswa jarang menggunakan internet sebagai sarana untuk berkomunikasi dan mencari pengetahuan melalui media sosial.

c. Fungsi Internet yang diperoleh Mahasiswa IPPAK dalam Kuliah

Fungsi internet yang sangat penting yang dapat digunakan oleh mahasiswa IPPAK dalam kuliah adalah sebagai gudang informasi, mengetahui berita, pendidikan, dan komunikasi. Semua hal tersebut dapat digunakan sebagai salah satu cara oleh mahasiswa IPPAK untuk dapat menyelesaikan tugas-tugas kuliannya. Dari fungsi tersebut internet memiliki banyak cara untuk membantu para mahasiswa dalam menyelesaikan studi mereka.

Dari hasil penelitian dengan kuesioner pada no item 8,9,10,11,12,13, dan 14 menunjukan hasil yang baik. Dari hasil yang diperoleh dari kuesioner menunjukan


(57)

prosentase 40% sampai dengan 80%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa mahasiswa mengerti dan tahu cara menggunakan fungsi internet dengan baik untuk menunjang kegiatan kuliah mereka.

d. Internet dalam PPL PAK Paroki

PPL PAK Paroki dalam mata kuliah diadakan dalam 3 tahap yaitu: persiapan, pelaksanaan dan evaluasi. Dari pernyataan tersebut, maka kita akan mengetahui apakah internet diperlukan dalam tahap tersebut.

Dari hasil penelitian dengan kuesioner pada no item 15, 16, dan 17 menunjukan hasil yang cukup baik. Dari hasil yang diperoleh dari kuesioner menunjukan prosentase 50% sampai dengan 70%. Dengan demikian dapat diketahui bahwa mahasiswa membutuhkan internet dalam tahap PPL PAK Paroki, sementara dalam tahap evaluasi, internet tidak terlalu dibutuhkan.

e. Fungsi internet yang diperoleh mahasiswa IPPAK dalam memepersiapkan PPL PAK Paroki

Internet memiliki banyak fungsi dalam PPL PAK Paroki yang diperoleh oleh mahasiswa. Fungsi yang diperoleh mahasiwa adalah sumber informasi dan sumber media. Informasi yang diperoleh antara lain adalah keadaan konkret umat Katolik saat ini, renungan harian, mengetahui kalender liturgi dan informasi tentang maksud dari bacaan kitab suci. Media yang diperoleh dari internet berupa cerita renungan dan video/ film yang digunakan dalam pelaksanaan PPL PAK Paroki. Internet memiliki peran sebagai penyedia informasi dan media yang


(58)

dibutuhkan mahasiswa sehingga mereka dapat mempersiapkan PPL PAK Paroki secara cepat.

Hasil penelitian dengan kuesioner pada no item 18, 19, 20, 21, 22, dan 23 menunjukan hasil yang baik. Hasil yang diperoleh dari kuesioner menunjukan prosentase 60% sampai dengan 90%. Denagn demikian dapat diketahui bahwa fungsi internet dibutuhkan mahasiswa IPPAK dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki.

2. Pembahasan hasil penelitian dengan kuesioner terbuka a. Fungsi Internet yang diperlukan oleh mahasiwa IPPAK

Dalam proses kuliah, internet dibutuhkan mahasiswa agar dapat menyelesaikan studinya. Internet menyediakan sumber informasi, sarana komunikasi, dan mempermudah pencarian referensi lainnya. Dari banyak fungsi internet dapat memudahkan mahasiswa dalam menyelesaikan tugas-tugas kuliahnya. Jawaban terbanyak 100% dari 36 responden mengenai fungsi internet yang diperlukan oleh mahasiswa IPPAK adalah mencari informasi, media, komunikasi, pendidikan, mengirim data dan sumber inspirasi.

b. Motivasi yang membuat mahasiswa memilih untuk mengakses internet dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki

Internet menyediakan berbagai kemudahan untuk penggunanya dalam mencari informasi dan memperkaya pengetahuan. Fasilitas internet diberikan kepada mahasiswa agar mereka dapat mengembangkan pengetahuannya. Jawaban


(59)

terbanyak 90% dari 36 responden mengenai motivasi yang membuat mereka memilih untuk mengakses internet dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki adalah lebih mudah dan cepat dalam mencari bahan- bahan yang dibutuhkan seperti media (cerita, gambar, ataupun video), renungan, dan informasi terkini.

c. Fungsi internet yang sangat diperlukan dalam persiapan PPL PAK Paroki

Salah satu cara yang digunakan mahasiswa dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki adalah melalui internet. Dalam membuat persiapan tersebut, internet menyediakan macam-macam media seperti video renungan singkat, cerita bergambar dan berbagai renungan dari kitab suci serta memiliki informasi mengenai keadaan umat katolik terkini. Jawaban terbanyak 80% dari 36 responden mengenai fungsi internet yang sangat diperlukan dalam persiapan PPL PAK Paroki adalah untuk mencari media yang digunakan, renungan harian dan tafsir kitab suci. Sedikit responden menjawab internet memberikan informasi keadaan umat terkini dengan jumlah 10% dari 36 responden dan 10% tidak mengisi jawaban kuesioner.

d. Yang diharapkan dalam persiapan PPL PAK Paroki melalui internet Banyak manfaat yang diberikan internet dalam membuat persipan PPL PAK Paroki melalui internet. Menggunakan internet mempermudah dan menyingkat waktu mahasiswa dalam mencari bahan-bahan yang diperlukan. Berikut jawaban


(60)

lebih dari 90% dari 36 responden atas yang harapkan dalam persiapan PPL PAK Paroki. Jawaban terbanyak menyatakan bahwa melalui internet mereka dapat mempermudah dan cepat dalam pencarian informasi dan media dalam pembuatan persiapan PPL PAK Paroki seperti pencarian video, cerita, tafsir kitab suci dan lagu-lagu.

e. Cara mahasiswa menyaring bahan persiapan PPL PAK Paroki dari Internet

Internet memiliki banyak sumber yang diperlukan dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki. Dikarenakan banyaknya sumber tersebut, mahasiswa sebagai pembuat persiapan dituntut untuk pintar memilih sumber yang baik dan sesuai dengan tema persiapan. Berikut merupakan jawaban responden mengenai cara mereka menyaring bahan persiapan PPL PAK Paroki dari internet. Jawaban terbanyak 100% dari 36 responden adalah mencari sumber yang terpercaya serta cocok dengan tujuan dari tema yang akan diangkat.

f. Model katekese umat yang membutuhkan internet sebagai sarana persiapannya

Katekese umat memiliki beberapa model yakni katekese model pengalaman hidup, model biblis dan model campura. SCP (shared christian praxis) merupakan alternatif katekese umat model pengalaman hidup. Model katekese tersebut digunakan oleh mahasiswa untuk melaksanakan tugas PPL PAK Paroki dan yang menjadi pokok utamanya adalah SCP. Jawaban terbanyak 85% dari 36 responden


(61)

mengenai model katekese yang membutuhkan internet sebagai sarana dalam mempersiapkannya adalah SCP, 10% memilih model biblis, dan sedikit responden menjawab katekese model audio visual.

g. Tahap dalam membuat persiapan dan pelaksanaan katekese umat model SCP yang memerlukan fasilitas internet untuk membuatnya

Tahap yang dimaksudkan adalah langkah- langkah yang terdapat dalam persiapan PPL PAK Paroki dalam bentuk SCP. Dalam SCP memiliki lima langkah yaitu langkah I (mengungkap pengalaman hidup peserta), langkah II (mendalami pengalaman hidup peserta), langkah III (menggali pengalaman iman kristiani), langkah IV (menerapkan iman kristiani dalam situasi peserta konkrit), dan terakhir langkah V (mengusahakan suatu aksi konkret). Tidak semua langkah tersebut dapat tersebut bahannya dapat dicari lewat internet. Berikut jawaban terbanyak 80% dari 36 responden mengenai tahap dalam membuat persiapan dan pelaksanaan katekese umat model SCP yang memerlukan fasilitas internet untuk membuatnya adalah langkah I yakni dimana media dibutuhkan untuk mengungkapkan pengalaman hidup peserta lewat cerita, gambar ataupun video. Jawaban kedua adalah langkah III dimana maksud kitab suci dan tafsir dibutuhkan untuk menggali pengalaman iman Kristiani peserta katekese umat.


(62)

Berdasarkan penelitian, laporan dan hasil pembahasan hasil penelitian mengenai peranan penggunaan internet bagi mahasiswa IPPAK dalam mempersiapkan persiapan PPL PAK Paroki, penulis akan menyampaikan kesimpulan sekaligus menjawab apa yang menjadi tujuan penelitian yang dilaksanakan penulis.

Dari hasil penelitian dapat disampaikan bahwa peranan internet bagi mahasiswa IPPAK adalah internet membantu mahasiswa dalam mengerjakan tugas-tugas kuliah. Bagi mahasiswa IPPAK, peran internet sangatlah beraneka ragam antara lain sebagai sarana komunikasi, sumber informasi, hiburan dan masih banyak lagi. Namun tidak sedikit juga mahasiswa IPPAK yang menggunakan internet sebagai sarana hiburan. Dari hasil penelitian juga dapat disampakan bahwa peranan internet bagi mahasiswa IPPAK dalam memepersiapkan PPL PAK Paroki adalah kegunaan internet dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki. Peran internet dalam persiapan PPL PAK Paroki sangat beraneka ragam mulai dari tersedianya informasi, sarana media, renungan harian dan sebagainya. Peran internet yang telah digunakan mahasiswa dapat dikatakan membantu mahasiswa dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki melihat dari hasil penelitian yang ditujukan kepada mahasiswa IPPAK. Faktor yang mempengaruhi internet sering digunakan oleh mahasiswa adalah kemudahan yang ditawarkan, memiliki banyak sumber, serta cepatnya mencari apayang dibutuhkan dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki. Dengan demikian internet berperan memberikan kemudahan dalam proses pembuatan persiapan PPL PAK Paroki.


(63)

BAB IV

USULAN PROGRAM PELATIAHAN PENGGUNAAN MEDIA INTERNET DALAM MEMPERSIAPKAN PPL PAK PAROKI BAGI

MAHASISWA IPPAK

Dalam bab ini penulis memaparkan suatu usulan pelatihan bagi mahasiswa IPPAK dalam menggunakan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki. Selain usulan program penulis juga mengusulkan susunan acara workshop beserta materi-materi yang diberikan, juga diuraikan suatu persiapan untuk rangkaian seluruh kegiatan pelatihan tersebut.

A. Latar Belakang Program

Media komunikasi semakin berkembang dan turut mempengaruhi perkembangan manusia dalam berkomunikasi. Internet merupakan salah satu media komunikasi yang sedang berkembang dan sangat diminati semua orang termasuk para mahasiswa IPPAK. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan pada bab III, mahasiswa IPPAK mendapatkan banyak manfaat dari internet. Melalui internet mahasiswa dapat memperoleh informasi yang dibutuhkan dengan cepat. Dari berbagai manfaat yang terdapat dalam internet, mahasiswa dimudahkan dalam mengerjakan tugas kuliah salah satunya dalam mempersiapkan Persiapan PPL PAK Paroki.

Internet merupakan media yang kaya akan informasi, untuk itu mahasiswa harus memiliki keterampilan dalam mencari sumber dan bahan yang tepat dan


(64)

terpercaya. Melalui pelatihan ini, diharapkan mahasiswa dapat lebih terampil dalam mencari sumber untuk membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

B. Tujuan Program

Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah:

a. Menambah wawasan mahasiswa menegenai media internet yang dapat dimanfaatkan dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

b. Memotivasi mahasiswa IPPAK untuk memanfaatkan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

c. Melatih peserta untuk terampil dalam menggunakan internet yang dapat dimanfaatkan dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

C. Sasaran Program

Pelatihan ini ditujukan bagi mahasiswa IPPAK sebagai kaum muda yang sedang mempersiapkan diri menjadi seorang katekis dan kelak akan berkarya berkarya dalam pewartaan iman. Pelatihan ini ditujukan bagi mahasiswa IPPAK mereka memiliki keterampilan dan pengetahuan memanfaatkan internet untuk membuat Persiapan PPL PAK Paroki. Dengan memiliki pengetahuan dan keterampilan mengguanakan internet, mahasiswa dapat menjadikannya sebagai media alternafit dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.


(65)

D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Waktu prlaksanaan pelatihan dilaksanakan dalam satu hari yaitu dari pagi sampai siang hari seperti halnya jam kuliah. Waktu satu hari dirasa cukup untuk melatih suatu keterampilan mulai dari memahami dasar teori hingga mampu mempraktikkannya. Penulis mengusulkan tempat pelaksanaan pelatihan di kampus IPPAK USD. Kampus IPPAK USD dipilih dengan alasan kampus merupakan tempat yang mudah dijangkau oleh mahasiswa IPPAK sendiri. Selain itu kampus IPPAK juga memiliki fasilitas untuk mendukung pelatihan ini seperti auditorium yang mampu menampung banyak peserta, jaringan wifi, LCD, dan sound sistem. Penentuan tanggal dan kampus IPPAK sebagai tempat pelaksanaan pelatihan tentunya harus atas persetujuan dari pihak kampus sehingga harus ada kerja sama dan komunikasi yang baik dengan pihak kampus.

E. Uraian Program

Berikut ini uraian program pelatihan yang disusun dalam sebuah bagan dan kemudian dijabarkan dalam satuan persiapan pelatihan.


(66)

1. Bagan Usulan Program

PELATIAHAN PENGGUNAAN MEDIA INTERNET

DALAM MEMPERSIAPKAN PPL PAK PAROKI BAGI MAHASISWA IPPAK

NO JUDUL PERTEMUAN TUJUAN PERTEMUAN MATERI PERTEMUAN METODE SARANA

1. Internet bagi karya pewartaan iman

Menambah wawasan mahasiswa mengenai media internet yang dapat

dimanfaatkan dalam mengerjakan tugas mereka.

1. Tanggapan gereja terhadap media komunikasi internet.

2. Internet sebagai sumber informasi dan sarana 1.Ceramah 2.Diskusi 3.Pengamatan 4.Latihan 1. Laptop 2. LCD

3. Jaringan Wifi 4. Sound sistem 5. Handout 2. Mengenal dan memanfaatkan

internet untuk membuat Persiapan PPL PAK Paroki

Memotivasi mahasiswa IPPAK untuk memanfaatkan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki

1. Pemanfaatan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK PAROKI

2. Situs-situs untuk kepentingan pewartaan iman 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Pengamatan 1. Laptop 2. LCD

3. Jaringan wifi 4. Sound sistem 5. Handout 3. Praktek menggunakan

internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki

Melatih peserta untuk

terampil dalam menggunakan internet yang dapat

dimanfaatkan dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

1.Belajar mencari sumber informasi yang diperluakan

2.Mencari media yang dibutuhkan dalam Persiapan PPL PAK Paroki 3.Mencari renungan harian yang sesuai

1. Ceramah 2. Diskusi 3. Pengamatan

1. Laptop 2. LCD

3. Jaringan Wifi 4. Sound sistem 5. Hand out


(67)

Sumber-sumber bahan:

1. Iswarahadi Y.I. SJ, (2003). Beriman Dengan Bermedia. Yogyakarta : Kanisius.

2. Dokumentasi dan Penerangan KWI. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. (R. Hardawiryana, penerjemah). Jakarta: Obor. Manuskrip dari Internet:

1. Benedictus XVI (2009). Pesan Bapa Suci Benedictus XVI untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-43. Diterbitkan 27 Februari 2009. www.mirifica.net

2. Benedictus XVI (2010). Pesan Bapa Suci Benedictus XVI pada Hari Komunikasi Sosial Sedunia ke-44. Diterbitkan 22 Februari 2010. www.mirifica.net

3. Yohanes Paulus II (2002). Pesan Bapa Suci pada Hari Komunikasi Sedunia ke-36.Diterbitkan 8 April 2002. www.mirirfica.net


(68)

2. Usulan Susunan Acara Pelatihan

Agar materi yang telah direncanakan dapat diterima dengan baik oleh peserta, usulan program diatas diuraikan dalam suatu susunan acara. Adapun susunan acara sebagai berikut:

NO WAKTU HARI KE-1

1. 07.30 – 09.00 PERTEMUAN I:

Internet bagi karya pewartaan iman

2. 09.00 – 09.30 ISTIRAHAT

3. 09.30 – 11.00 PERTEMUAN II:

Mengenal dan memanfaatkan internet untuk membuat Persiapan PPL PAK Paroki

4. 11.00 – 11.30 ISTIRAHAT

5. 11.30 – 13.00 PERTEMUAN III:

Praktek menggunakan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki


(69)

SATUAN PENDAMPINGAN

PELATIAHAN PENGGUNAAN MEDIA INTERNET

DALAM MEMPERSIAPKAN PPL PAK PAROKI BAGI MAHASISWA IPPAK

A. Satuan Pendampingan Pertemuan I I. IDENTITAS

Judul : Internet bagi karya pewartaan iman

Tujuan : menambah wawasan mahasiswa mengenai media internet yang dapat digunakan mereka dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki

Peserta : Mahasiswa IPPAK semester VI Tempat : Kampus IPPAK Sanata Dharma Pelaksana : Robetus Suryanto Nugroho Hari/tanggal : menyesuaikan

Waktu : 07.30-09.00 WIB Metode : - informasi - refleksi - latihan Sarana : - laptop

- LCD

- Jaringan Wifi

Sumber bahan : - Iswarahadi Y.I. SJ, (2003). Beriman Dengan Bermedia. Yogyakarta : Kanisius.

- Dokumentasi dan Penerangan KWI. (1993). Dokumen Konsili Vatikan II. (R. Hardawiryana, penerjemah). Jakarta: Obor.


(70)

II. PEMIKIRAN DASAR

Dalam Persiapan PPL PAK Paroki, mahasiswa diharapkan dapat membuat sebuah Satuan Persiapan PPL PAK Paroki agar umat terbimbing dan aktif dalam mengikuti proses katekese. Untuk menciptakan suasana yang komunikatif, mahasiswa sebagai fasilitator harus dapat membawakan katekese dengan menarik agar umat tidak merasa bosan. Banyak media yang dapat dipilih dan digunakan oleh mahasiswa salah satunya melalui internet.

Internet menyediakan informasi dan media yang dibutuhkan mahasiswa dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki. Contoh yang dapat diambil melalui internet adalah video untuk bahan renungan, lagu- lagu selingan dan juga bahan renungan harian. Dalam pertemuan mahasiswa diajak untuk menambah wawasan mereka mengenai media internet yang dapat di manfaatkan dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.

III. PROSES PERTEMUAN 1. Pembuka

Selamat pagi teman-teman yang terkasih, dalam pertemuan ini kita akan mendalami bersama tentang penggunan internet dalam membuat persiapan PPL PAK Paroki. Dengan adanya fasilitas internet yang disediakan di kampus ini, kita dapat memanfaatkannya untuk mengerjakan tugas-tugas kuliah, salah satunya adalah membuat persiapan PPL PAK Paroki. Dalam sesi ini kita akan belajar bersama cara dalam menggunakan internet dalam membuat Persiapan PPL PAK Paroki.


(71)

2. Uraian Materi

a. Tanggapan Gereja Terhadap Media Komunikasi Internet

Mengawali pembicaraan materi tentang tanggapan Gereja terhadap internet peserta diajak untuk mensharingkan pengalaman mereka dalam menggunakan internet dengan panduan pertanyaan:

a. Apa yang anda pahami tentang internet?

b. Manfaat apa yang anda dapatkan dari menggunakan internet? c. Berapa lama anda mengakses internet?

Pembicara merangkum sharing peserta dan menanggapinya. Pembicara menjelaskan tanggapan Gereja terhadap internet. a. Internet Sebagai Peluang dalam Mewartakan Iman

Tahun 1999-2000 merupakan tahun dimulainya perkembangan internet dengan munculnya website-website baik itu untuk kepentingan perusahaan, perdagangan, jejaring sosial, email, serta blog juga mulai berkembang. Pada tahun-tahun berikutnya internet semakin berkembang.

Gereja memandang internet sebagai sebuah forum seperti jaman Romawi kuno. Mengutip yang disampaikan dalam Pesan Paus Yohanes Paulus II untuk Hari Komunikasi Sosial Sedunia yang ke-36, forum yang dimaksud adalah “sebuah ruang terbuka untuk umum tempat percaturan politik, kegiatan bisnis, ritual keagamaan, tempat interaksi kehidupan sosial kota, dan juga panggung tempat dipertontonkan segi-segi yang paling baik maupun yang paling buruk dari kodrat manusia”.


(1)

(14)

- mencari bahan sebagai acuan untuk renungan dan pengangkatan permasalahan konkret, seperti video dll.

- mencari cerita/ film motivasi untuk membuat peserta lebih aktif dan menarik - tidak ada, mungkin beberapa kali saya mengunduh ilustrasi video

- mencari bahan, video, atau sarana yang lain

- mencari sarana (video/ film), mencari tafsir kitab suci di situs tertentu yang dapat dipercaya

- mencari video dan renungan

- mencari informasi penting terutama dalam SCP - akses tafsir, data –data umat dll

- youtube dan situs- situs rohani - untuk mencari media

- youtube, film dan lagu-lagu - sumber informasi, dll

- mencari bahan renungan, doa-doa, mencari media katekese - (tidak mengisi)

- yang sangat diperlukan memperluas informasi tentang paroki serta wilayah dan lingkungan yang ada melalui situs paroki

- browsing cerita, video dan gambar

- mencari bahan dan tayangan video yang mendukung untuk praktek - fungsi informatif

- mencari video maupun lagu yang bisa digunakan dalam PPL, mencari tafsir kitab suci

- mencari film-film pendek atau film motivasi, lagu-lagu - (tidak mengisi)

- untuk ilustrasi dan liturgi

- mencari sarana dan metode yang digunakan dalam pendalaman iman terutama SCP

- (tidak mengisi)

- mencari bahan-bahan tambahan dan sarana yang diperlukan

27. Dalam persiapan PPL PAK Paroki, apa saja yang anda harapkan melalui internet?

- mempunyai dan mendapatkan hal baru

- memperoleh data dan informasi yang penting dan sesuai secara praktis - dapat menemukan film, bacaan yang cocok sesuai dengan tema

- video, dan materi yang menarik

- dapat memberikan informasi/ data yang berguna dan fakta - menyediakan video-video yang menarik


(2)

(15)

- dapat menemukan bahan-bahan atau alternatif bahan untuk membuat persiapan SCP

- yang saya dapatkan di internet dapat berfungsi bagi saya dan orang lain - variasi dan dinamika yang menarik

- selalu memberikan solusi yang mudah

- memudahkan saya dalam mencari bahan untuk persiapan PPL PAK Paroki, seperti renungan

- mendapatkan apa yang saya cari, menemukan cerita/ film yang sesuai dengan tema dan mengena untuk umat

- bahan dan materi yang aktual, video rohani bernuansa katolik, cerita bersambung, bergambar maupun ilustrasi

- tafsir

- mendapatkan sarana yang sesuai dengan tema

- internet dapat membantu saya mendapatkan informasi terbaru

- dengan adanya internet supaya aktif siap dalam melaksanakan SCP tersebut - menyelesaikan data dengan tepat dan akurat

- mendapatkan bahan yang akan digunakan saat SCP - mendapatkan media yang pas/ sesuai dengan tema - menyediakan nyanyian yang sesuai dengan tema

- informasi, media-media yang bisa digunakan dalam PPL PAK Paroki - semakin memperkaya pengetahuan dan juga wawasan sebagai bekal KBP - masalah- masalah aktual seputar gereja

- yang diharapkan bisa membuka cakrawala agar bisa terbuka pada dunia luas - banyak video yang dapat digunakan sebagai sarana katekese, visualisasi Kitab

Suci

- bisa membantu memperlancar persiapan, menambah pengalaman dan pendidikan dalam hidup, informasi yang sesuai dan tepat guna - informasi, inspirasi

- video yang sesuai tema, lagu yang sesuai dengan tema, informasi mengenai pesan kitab suci

- dapat diterima umat, umat dapat belajar dari media tersebut - tersedianya bahan dan informasi yang dibutuhkan dalam katekese - untuk contoh bahan-bahan yang berkaitan

- tugas-tugas dan juga persiapan bisa lebih matang dan menyentuh hati umat - menemukan video yang dapat dijadikan bahan refleksi bagi para peserta PAK - menemukan sarana yang dibutuhkan


(3)

(16)

28. Bagaimana cara anda menyaring bahan persiapan PPL PAK Paroki dari internet?

- dilihat dari sumber, fakta, keabsahannya, layak/tidak untuk diambil - mencari data dan informasi yang benar – benar sesuai dengan tema - tidak dengan mengcopy semua namun mengambil hal yang penting saja - mencari sesuai tema

- melihat situs2 yang memang bisa/ sudah dipercaya, hindari blog - memilah bahan yang sesuai dengan tema serta tujuan

- dibaca teliti dahulu, setelah dipilih, pilihlah bahan mana yang cocok - menyesuaikan dengan tema dan tujuan SCP

- hal-hal yang logis dan masuk akal - disesuaikan dengan tema dan tujuan

- memilah-milah dari berbagai sumber dan dipilih mana yang paling lengkap dan lebih kontekstual

- membuka situsnya dan mencari dari berbagai sumber, manakah yang paling lengkap dan sesuai dengan kebutuhan

- diseleksi/ dipilih

- membaca dan mengkritisi ulang, menonton terlebih dahulu - memilih yang kira - kira dapat digunakan

- membuka situs – situs yang bisa dipercaya misal saat mencari tafsir kitab suci - mencari yang sesuai/ relevan dengan tema

- membuka situs tentang bahan apa yang akan dicari - mengambil dari sumber terpercaya

- dibuka link yang berkaitan, lalu dibaca secara keseluruhan setelah itu dirangkumnya

- dengan membacanya terlebih dahulu dan mencocokan dengan tema - dipilih yang sesuai dengan tema

- melihat sejauh manarelevan dengan rohani dan bahan yang disiapkan - mencari bahan- bahan yang diperlukandan kira-kira umat butuhkan - download

- memilah-milah mana yang penting dan bisa digunakan sebagai bahan mana yang tidak. Karena semua bahan dari internet tidak selalu baik kalau hanya diambil mentah-mentahnya.

- disesuaikan dengan bacaan yang digunakan dalam PPL tersebut. - melihat cocok atau tidak bahan yang didapat dengan tema yang telah

ditentukan, mencocokan dengan bahan-bahan yang lain - disesuaikan dengan tema, daya pikir umat (situasional)

- saya mencari, membaca dan membandingkan dengan sumber lain, seperti buku


(4)

(17) - browsing dari websitekhusus bagi katolik - sesuai kebutuhan

- meringkas dengan kata-kata sendiri - sesuai dengan kebutuhan

- melihat yang cocok dengan tema / materi

29. Katekese Umat model apa saja yang membutuhkan internet sebagai sarana persiapannya?

- model SCP (sharing pengalaman) - katekese digital, katekese audio visual - SCP

- SCP, sharing, cerita - SCP dan biblis - katekese kontekstual - SCP, biblis, Ansos

- katekese umat model biblis - sotarae, SCP, sharing(langkah) - SCP, kontekstual

- katekese model biblis, pengalaman, SCP, dan model campuran - model Share Christian Praxis (SCP)

- SCP, biblis

- SCP, katekese digital - SCP

- katekese model SCP - SCP

- SCP

- SCP, katekese biblis - SCP dan biblis - SCP

- SCP - katekese

- katekese model SCP - SCP

- SCP, katekese model biblis, Lectio Divina - SCP/ sharing

- biblis, SCP

- katekese dengan sarana digital - model SCP

- model SCP


(5)

(18) - SCP

- SCP - SCP, biblis - SCP

30. Tahap apa saja dalam membuat persiapan dan pelaksanaan katekese model SCP yang memerlukan fasilitas internet untuk membuatnya?

- tahap, saat sharing + mencari video, bahan, sebagai sarana yang menarik - tahap pencarian media yang hendak digunakan

- mencari bacaan KS, renungan, film, tafsir KS

- tahap sharing, untuk memancing peserta sharing pengalaman - tahap pertama

- tahap I pancingan pengolahan pengalaman hidup - survei, wawancara, mengolah data

- searching bahan-bahannya, mencari informasi daftar pustaka, dan mencari reverensi video, gambar, atau kisah-kisah

- tahap persiapan awal(tahap awal) guna memancing umat untuk sharing - mengungkap pengalaman

- mengungkap pengalaman peserta, lagu-lagu, video motivasi dll

- tahap pertama mengenai cerita atau pemutaran video seputar permasalahan umat, mengungkap pengalaman peserta

- tahap I, tahap III

- mencari ilustrasi, lagu pembukaan maupun penutup, tafsir kitab suci - mencari media

- penggalian pengalaman peserta dengan menggunakan video/ film - tahap I, II dan V

- menggali informasi

- tafsir KS dan kisah atau cerita dalam langkah I - tahap pertama

- tahap pemilihan media

- nyanyian dengan menggunakan youtube, renungan: video singkat, refleksi film

- media yang dapat merangsang pengalaman peserta

- mencari tema yang tepat dan mencari bahan media dan sarana yang tepat pula - menggali pengalaman awal

- pada saat langkah I yang mampu mengumpan umat untuk mampu berbicara tentang pengalaman imannya

- pencarian sarana (cerita, gambar dan video) - tahap III


(6)

(19)

- tahap awal menentukan bahan dan sarana pendukung SCP, mencari tafsir dari kitab Suci, dalam mencari lagu pembuka dan penutup.

- tahap yang pertama, yaitu mengungkapkan pengalaman peserta - tahap persiapan yakni saat mengumpulkan bahan katekese - renungan

- tema, tujuan, sarana, dan renungan singkat - lagu-lagu, video/ pengalaman seseorang - mencari video