dapat mengembang lebih baik, kemudian dilakukan pengadukan menggunakan mixer
selama 5 menit.
G. Evaluasi Sediaan Emulgel
1. Uji sifat fisik sunscreen emulgel ekstrak kencur
Dalam formulasi suatu sediaan, sediaan yang baik adalah sediaan yang memiliki sifat fisik yang baik. Dalam penelitian ini, sifat fisik yang diukur adalah
organoleptis, pH, tipe emulsi, daya sebar, dan viskositas. Evaluasi terhadap daya sebar dan viskositas dilakukan pada hari ke-2 setelah pembuatan. Hal ini
dilakukan untuk menghilangkan pengaruh energi kinetik terhadap viskositas dan daya sebar yang diberikan selama proses pencampuran, sehingga dengan
diberikannya waktu tersebut dapat terbentuk sistem emulgel yang stabil. Evaluasi terhadap stabilitas fisik dilakukan pada hari ke-2, hari ke-7, hari ke-14, hari ke-21,
dan hari ke-28 setelah pembuatan. Dari evaluasi organoleptis, didapatkan hasil bahwa sunscreen emulgel ekstrak kencur berbentuk semisolid dengan berbau khas
kencur dan berwarna krem Lampiran 9. Untuk sediaan topikal, pH yang diharapkan adalah 5-6. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari resiko iritasi
terhadap kulit ketika diaplikasikan. Pengukuran pH dilakukan dengan menggunakan indikator pH stick universal. Bahan tambahan yang digunakan
dalam penelitian ini menggunakan Carbopol
®
940 yang sangat dipengaruhi oleh pH. Carbopol dapat mengembang dengan baik pada pH netral. Namun pH juga
harus disesuaikan agar dapat membentuk sediaan dengan viskositas baik tetapi tidak mengiritasi kulit. Penetralan terhadap sediaan dilakukan dengan
penambahan suatu basa karena hasil pencampuran semua bahan yang digunakan bersifat asam. Triethanolamine TEA merupakan suatu basa amin yang aman
digunakan karena incompatible dengan bahan yang digunakan dalam penelitian ini dan tidak menimbulakan iritasi pada kulit Rowe et al., 2009.
Tabel V. Hasil uji pH sunscreen emulgel ekstrak kencur
Formula pH
F1
Replikasi 1 5
Replikasi 2 5
Replikasi 3 5
Fa
Replikasi 1 5
Replikasi 2 5
Replikasi 3 5
Fb
Replikasi 1 5
Replikasi 2 5
Replikasi 3 5
Fab
Replikasi 1 5
Replikasi 2 5
Replikasi 3 5
Dari tabel V dapat dilihat bahwa dari semua sediaan yang dibuat memiliki pH 5 dimana pH tersebut masuk ke dalam kriteria pH untuk kulit normal
yaitu 5-6. Tipe emulsi yang dikehendaki dalam penelitian ini adalah MA karena
senyawa aktif yang digunakan bersifat non polar. Dengan tipe emulsi MA, diharapkan senyawa aktif dapat lebih stabil ketika dibuat dalam sediaan emulgel.
Dalam sistem emulsi MA, fase minyak merupakan fase internal sedangkan fase air merupakan fase eksternal. Ekstrak kencur lebih larut dalam fase minyak
sehingga senyawa aktif akan berada di fase internal. Salah satu metode untuk menguji tipe emulsi adalah dengan melarutkan sediaan ke dalam fase minyak dan
fase air dengan jumlah berlebih. Dari hasil pengujian tipe emulsi pada sunscreen emulgel ekstrak kencur diperoleh hasil bahwa sunscreen emulgel ekstrak kencur
merupakan emulsi dengan tipe MA. Sunscreen emulgel ekstrak kencur terdispersi ketika ditambahkan ke dalam fase air aquadest secara berlebih gambar 2a
sedangkan ketika ditambahkan ke dalam fase minyak parafin cair tidak terdispersi gambar 2b.
a
b
Gambar 2. Uji tipe emulsi sunscreen emulgel ekstrak kencur dengan fase air a dan fase
minyak b
Viskositas merupakan respon yang penting dalam suatu sediaan. Viskositas dapat menggambarkan stabilitas dari suatu sediaan, termasuk emulgel.
Semakin tinggi viskositas emulgel, maka pergerakan droplet dari emulsi akan terbatasi sehingga fenomena penggabungan antar droplet dapat terhindari. Selain
itu viskositas dapat menentukan kecepatan pelepasan zat aktif dan kemudahan
dalam pengaplikasian. Uji viskositas dilakukan untuk mengevaluasi profil viskositas dari sunscreen emulgel ekstrak kencur yang dilakukan setelah 48 jam
setelah pembuatan dan setiap minggu setelah pembuatan sampai minggu ke-4 untuk melihat ada atau tidaknya perubahan viskositas selama penyimpanan satu
bulan. Pengukuran viskositas dilakukan dengan menggunakan viscotester dengan putaran nomor 2. Berdasarkan hasil orientasi, viskositas yang diharapkan adalah
150 - 200 d.Pa.s dan stabil selama penyimpanan 1 bulan.
Tabel VI. Hasil uji viskositas sunscreen emulgel ekstrak kencur
Formula Viskositas
d.Pa.s d.Pa.s ± SD
F1
Replikasi 1 160
168,33±7,64 Replikasi 2
175 Replikasi 3
170
Fa
Replikasi 1 210
200±10 Replikasi 2
200 Replikasi 3
190
Fb
Replikasi 1 175
160±13,23 Replikasi 2
150 Replikasi 3
155
Fab
Replikasi 1 140
145±5 Replikasi 2
150 Replikasi 3
145
Tabel VI menunjukkan hasil dari pengujian viskositas dari sunscreen emulgel ekstrak kencur. Dari tabel tersebut dapat dilihat bahwa pada formula a
dengan komposisi Carbopol
®
940 pada level tinggi dan span 20 pada level rendah memiliki viskositas yang lebih tinggi bila dibandingkan dengan formula 1,
sedangkan pada formula b dengan komposisi Carbopol
®
940 pada level rendah dan span 20 pada level tinggi memiliki viskositas lebih rendah bila dibandingkan
dengan formula 1. Hal ini dapat menunjukkan bahwa penambahan Carbopol
®
940
dapat meningkatkan viskositas dan penambahan span 20 dapat menurunkan viskositas.
Daya sebar merupakan kemampuan suatu sediaan untuk dapat disebarkan di tempat aplikasi. Selain itu daya sebar dapat mempengaruhi kemudahan sediaan
ketika dituang dari wadah dan kenyamanan konsumen. Pengujian terhadap daya sebar dilakukan dengan mengamati total diameter yang dihasilkan sediaan
sebanyak 1 gram setelah diberi beban 125 gram di atas kaca bundar berskala selama 1 menit. Dari hasil pengujian pada sunscreen emulgel ekstrak kencur,
peningkatan daya sebar terjadi seiring dengan penurunan viskositas. Pengujian dilakukan pada 48 jam setelah pembuatan untuk mengevaluasi sifat fisik dari
sediaan.
Tabel VII. Hasil uji daya sebar sunscreen emulgel ekstrak kencur
Formula Daya sebar cm
cm ± SD
F1
Replikasi 1 4,9
4,73±0,15 Replikasi 2
4,7 Replikasi 3
4,6
Fa
Replikasi 1 4,2
4,40±0,26 Replikasi 2
4,3 Replikasi 3
4,7
Fb
Replikasi 1 4,8
4,77±0,15 Replikasi 2
4,9 Replikasi 3
4,6
Fab
Replikasi 1 5,3
5,13±0,15 Replikasi 2
5,0 Replikasi 3
5,1
Dari tabel VII menunjukkan hasil bahwa pada sunscreen emulgel formula a dengan komposisi Carbopol
®
940 pada level tinggi dan span 20 pada level rendah memiliki nilai daya sebar lebih rendah bila dibandingkan dengan
formula 1. Sedangkan pada formula b dengan komposisi Carbopol
®
940 pada level rendah dan span 20 pada level tinggi memiliki nilai daya sebar lebih tinggi
dibandingkan dengan formula 1. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penambahan Carbopol
®
940 dapat menurunkan daya sebar, sedangkan penambahan span 20 dapat meningkatkan daya sebar.
Pengaruh kedua faktor terhadap viskositas dan daya sebar juga dapat dilihat pada gambar 3, gambar 4, gambar 5, dan gambar 6. Gambar 3 dan gambar
4 merupakan orientasi jumlah Carbopol
®
940 dengan jumlah span 20 sama pada semua formula. Respon viskositas naik seiring dengan peningkatan jumlah
Carbopol
®
940 yang ditambahkan sedangkan respon daya sebar menurun seiring dengan peningkatan jumlah Carbopol
®
940 yang ditambahkan. Gambar 5 dan 6 merupakan orientasi jumlah span 20 dengan jumlah Carbopol
®
940 yang ditambahkan sama pada semua formula. Respon viskositas menurun seiring
dengan peningkatan jumlah span 20 yang ditambahkan sedangkan respon daya sebar meningkat seiring dengan peningkatan jumlah span 20 yang ditambahkan.
Gambar 3. Grafik orientasi pengaruh peningkatan jumlah Carbopol
®
940 terhadap viskositas
150 200
250 300
1.4 1.6
1.8 2
2.2
Vi sko
si tas
d .P
a.s
Carbopol
®
940 g
Grafik Peningkatan Konsentrasi Carbopol
®
940 Vs Viskositas
Gambar 4. Grafik orientasi pengaruh peningkatan jumlah Carbopol
®
940 terhadap daya sebar
Gambar 5. Grafik orientasi pengaruh peningkatan jumlah Span 20 terhadap viskositas
3 4
5
1.4 1.6
1.8 2
2.2
D ay
a Seb ar
cm
Carbopol
®
940 g
Grafik Peningkatan Konsentrasi Carbopol
®
940 Vs Daya Sebar
150 200
250 300
2 4
6 8
10 12
Vi sko
si tas
d .P
a.s
Span 20 g
Grafik Peningkatan Konsentrasi Span 20 Vs Viskositas
Gambar 6. Grafik orientasi pengaruh peningkatan jumlah Span 20 terhadap daya sebar
2. Uji stabilitas fisik sunscreen emulgel ekstrak kencur