Emulgator Desain Faktorial PENELAAHAN PUSTAKA

Polimer carbomer tersusun atas banyak acrylic acid di mana polimer terikat secara crosslink dengan allyl sucrose atau ally pentaerythritol. Carbomer dapat digunakan sebagai bioadhesive, emulsifying agent, stabilisator emulsi, modifikasi reologi, agen stabilisasi, suspending agent dan pengikat pada tablet. Sebagai gelling agent, cabomer digunakan dengan konsentrasi 0,5 – 2,0 . Carbomer berwarna putih, asam, berupa serbuk yang bersifat menyerap lembab. Carbomer akan mengembang dalam air, gliserin, dan setelah penetralan, dalam etanol 95. Carbomer tidak larut melainkan akan mengembang. Carbomer didispersikan ke dalam air sehingga membentuk koloidal yang bersifat asam dan kemudian dinetralkan untuk membentuk massa gel kental Rowe, Sheskey, dan Quinn, 2009.

F. Emulgator

Emulsifying agent adalah surfaktan yang mengurangi tegangan antar muka antara minyak dan air, meminimalkan energi permukaan dari droplet yangterbentuk Allen, 2002. Emulsifying agent merupakan suatu molekul yang mempunyai rantai hidrokarbon nonpolar dan polar pada tiap ujung rantai molekulnya. Emulsifying agent akan dapat menarik fase minyak dan fase air sekaligus dan emulsifying agent akan menempatkan diri berada di antara kedua fase tersebut. Keberadaan emulsifying agent akan menurunkan tegangan permukaan fase minyak dan fase air Friberg, Quencer, dan Hilton, 1996. Sorbitan ester digunakan sebagai agen pendispersi, emulsifying agent, surfaktan non-ionik, agen stabilisasi, suspending agent, agen pembasah. Sorbitan ester secara luas digunakan dalam pembuatan kosmetik, produk makanan, dan formulasi sediaan farmasi sebagai surfaktan non-ionik yang bersifat lipofilik. Dalam formulasi sediaan farmasi, sorbitan ester utamaya digunakan sebagai emulsifying agent pada pembuatan krim, emulsi dan ointment untuk sediaan topikal. Penggunaan sorbitan ester bila dikombinasikan dengan surfaktan hidrofilik dengan sistem MA yaitu sejumlah 1-10 dari jumlah total formula yang akan dibuat. Sorbitan ester secara umum larut atau terdispersi dalam minyak, dapat larut juga dalam pelarut organik, tidak larut dalam air Rowe et al., 2009.

G. Desain Faktorial

Desain faktorial adalah aplikasi persamaan regresi dimana teknik ini memberikan model hubungan antara variable respon dengan lebih dari satu variable bebas. Desain faktorial digunakan untuk mencari efek dari berbagai faktor atau kondisi terhadap hasil penelitian. Desain faktorial merupakan desain unntuk menentukan efek secara simultan dan interaksi dari efek tersebut Bolton dan Bon, 1997. Notasi dalam desain faktorial yang sering dipakai adalah dua level level tinggi dan level rendah. Faktor yang berada di level tinggi dilambangkan dengan “+”, sedangkan yang berada di level rendah dilambangkan dengan “-“. Hal ini menjadi penting untuk penentuan interaksi antar faktor Amstrong dan James, 1996.

H. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN EMULGEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus carota L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENT CARBOPOL 934

5 36 19

Optimasi carbopol sebagai gelling agent dan virgin coconut oil sebagai fase minyak dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya dengan metode desain faktorial.

2 7 89

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Formulasi sediaan emulgel ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) dengan menggunakan Carbopol 940 sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humectant.

4 24 101

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humectant.

0 8 119

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humectant - USD Repository

0 0 117

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant - USD Repository

0 0 107

Optimasi formula emulgel sunscreen ekstrak etil asetat isoflavon tempe dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan VCO sebagai fase minyak : apikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 116

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132