Pembuatan Ekstrak Kencur HASIL DAN PEMBAHASAN

B. Determinasi Rimpang Kencur

Determinasi dilakukan untuk memastikan bahwa simplisia yang digunakan adalah benar rimpang kencur. Determinasi dapat dilakukan dengan cara pengalaman atau ingatan, bantuan ahli-ahli botani sistematika yang bekerja di pusat-pusat penelitian botani sistematika, membandingkan secara langsung dengan spesimen acuan yang biasanya diberi label nama, membandingkan cirri- ciri tumbuhan yang akan dideterminasi dengan pustaka, dengan bantuan komputer. Dalam penelitian ini, determinasi dilakukan oleh Laboratorium Biologi Farmasi UGM Yogyakarta. Determinasi dilakukan sampai tingkat spesies. Dari hasil determinasi, didapatkan hasil bahwa tanaman atau rimpang yang digunakan adalah rimpang kencur dengan nama spesies Kampferia galanga L. Lampiran 7.

C. Pembuatan Ekstrak Kencur

Dalam penelitian ini digunakan ekstrak kencur sebagai bahan aktif. Berdasarkan hasil orientasi, proses destilasi uap yang dilakukan menghasilkan jumlah minyak yang sangat sedikit dan menempel pada dinding labu alas bulat. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Hudha, Daryon dan Muyassaroh 2013, proses ekstraksi dengan metode maserasi mampu menghasilkan jumlah senyawa etil-p-metoksisinamat yang cukup banyak sehinngga peneliti memilih menggunakan ekstrak hasil maserasi. Selain itu kandungan senyawa lain yang memiliki aktivitas farmakologi terhadap kulit dalam ekstrak kencur diharapkan dapat memberikan keuntungan pada sediaan yang dihasilkan. Serbuk rimpang kencur diekstraksi menggunakan etanol 95 dengan metode maserasi mekanis. Etanol 95 memiliki sifat semipolar sehingga senyawa etil-p-metoksisinamat yang bersifat non-polar dapat terekstraksi. Penelitian yang dilakukan oleh Hudha et al. 2013, menunjukkan hasil bahwa maserasi simplisia rimpang kencur menghasilkan jumlah etil-p-metoksisinamat yang cukup banyak pada pelarut etanol 95 dengan perbandingan jumlah serbuk dan pelarut 1:5 dan proses maserasi selama 4 hari. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, pada penelitian ini digunakan pelarut etanol 95 dengan jumlah perbandingan serbuk dan pelarut 1:10 sehingga ekstraksi dapat lebih optimal. Waktu yang digunakan adalah 48 jam karena pada penelitian ini digunakan metode maserasi mekanis dimana dilakukan penggojogan secara kontinyu selama proses maserasi sehingga dengan waktu 48 jam proses ekstraksi sudah optimal. Maserasi mekanis dilakukan dengan cara merendam serbuk kencur dan digojog secara terus menerus selama 48 jam dengan kecepatan putar 240 rpm sehingga penyari dapat masuk ke dalam sel dan zat aktif dapat berdifusi keluar dari sel. Kemudian dilakukan penyaringan untuk memisahkan residu dengan larutan hasil maserasi. Larutan hasil maserasi kemudian diuapkan dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu 50 o C dan dilanjutkan dengan menggunakan waterbath hingga didapatkan ekstrak kental. Penguapan betujuan untuk menguapkan pelarut dan air sehingga didapatkan ekstrak kental pada bobot tetap, yaitu ekstrak tidak mengalami perubahan berat lebih dari 10 pada setiap kenaikan waktu satu jam pada saat penguapan di atas waterbath. Dari hasil maserasi, didapatkan ekstrak kental berwarna kecoklatan dengan bau khas kencur dan volume akhir kurang lebih 10 dari volume awal.

D. Penentuan Nilai SPF

Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN EMULGEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus carota L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENT CARBOPOL 934

5 36 19

Optimasi carbopol sebagai gelling agent dan virgin coconut oil sebagai fase minyak dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya dengan metode desain faktorial.

2 7 89

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Formulasi sediaan emulgel ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) dengan menggunakan Carbopol 940 sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humectant.

4 24 101

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humectant.

0 8 119

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humectant - USD Repository

0 0 117

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant - USD Repository

0 0 107

Optimasi formula emulgel sunscreen ekstrak etil asetat isoflavon tempe dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan VCO sebagai fase minyak : apikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 116

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132