Penentuan Nilai SPF HASIL DAN PEMBAHASAN

berwarna kecoklatan dengan bau khas kencur dan volume akhir kurang lebih 10 dari volume awal.

D. Penentuan Nilai SPF

SPF merupakan nilai yang menyatakan kemampuan suatu sunscreen untuk melindungi kulit dari paparan radiasi sinar UV. Semakin tinggi nilai SPF suatu sunscreen, maka semakin tinggi tingkat perlindungan suatu sunscreen terhadap sinar UV. Nilai SPF yang terlalu rendah kurang dapat melindungi kulit dari paparan sinar UV, namun bila nilai SPF terlalu tinggi maka akan menghalangi sinar matahari yang dibutuhkan oleh tubuh sehingga kurang baik untuk kesehatan. Dalam penentuan nilai SPF dilakukan scanning serapan pada range panjang gelombang UV, yaitu 290nm - 330nm. Panjang gelombang tersebut adalah panjang gelombang UV A, UV B, dan UV C. Pengukuran absorbansi dilakukan dengan melakukan scanning pada setiap kenaikan panjang gelombang 2,5 nm untuk melihat hubungan penamabahan panjang gelombang dan absorbansi. Hasil scanning menunjukkan bahwa kenaikan absorbansi berbanding lurus dengan peningkatan panjang gelombang namun berbanding terbalik pada panjang gelombang di atas 310. Hal ini menunjukkan bahwa penyerapan maksimal ekstrak kencur pada panjang gelombang sekitar 310 nm. Hal ini mendekati teori bahwa senyawa etil-p-metoksisinamat mengalami delokalisasi elektron pada panjang gelombang 305 nm Lowe et al., 1997. Pengukuran nilai SPF dilakukan dengan menggunakan logaritma dari perbandingan jumlah nilai AUC dengan selisih panjang gelombang tertinggi dan terendah yang digunakan. Kemudian antilogaritma digunakan untuk mendapatkan nilai SPF Lampiran 1. Tabel III. Hasil perhitungan SPF dengan spektrofotometri Replikasi SPF ± SD I 4,38 3,18 ± 1,04 II 2,66 III 2,50 Pada penelitian ini perhitungan SPF dilakukan pada ekstrak pada konsentrasi 10 ppm Lampiran 1. Berdasarkan tabel III dapat diketahui bahwa pada konsentrasi 10 ppm, ekstrak kencur dapat memberikan rata-rata nilai SPF sebesar 3,18. Hasil tersebut kemudian dibandingkan dengan tabel IV untuk mengetahui potensi dari ekstrak yang diukur. Berdasarkan hasil perbandingan, ekstrak kencur memiliki potensi sebagai bahan aktif dalam sediaan sunscreen dengan kategori proteksi minimal. Tabel IV. Keefektivan sediaan tabir surya berdasarkan nilai SPF SPF Kategori Proteksi Tabir Surya 2-4 Proteksi minimal 4-6 Proteksi sedang 6-8 Proteksi Ekstra 8-15 Proteksi maksimal 15 Proteksi ultra Wilkinson dan Moore, 1982

E. Formulasi Emulgel Ekstrak Kencur

Dokumen yang terkait

FORMULASI SEDIAAN EMULGEL ANTIOKSIDAN EKSTRAK UMBI WORTEL (Daucus carota L.) MENGGUNAKAN GELLING AGENT CARBOPOL 934

5 36 19

Optimasi carbopol sebagai gelling agent dan virgin coconut oil sebagai fase minyak dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya dengan metode desain faktorial.

2 7 89

Optimasi tween 80 sebagai emulsifying agent dan carbopol 940 sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak lidah buaya (aloe barbadensis Mill.) dengan metode desain faktorial.

0 11 108

Optimasi Carbopol® 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humektan dalam sediaan emulgel sunscreen ekstrak Kencur (Kaempferia galanga L.) : aplikasi desain faktorial.

1 10 115

Formulasi sediaan emulgel ekstrak etanol rimpang kencur (Kaempferia galanga L.) dengan menggunakan Carbopol 940 sebagai gelling agent dan gliserin sebagai humectant.

4 24 101

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humectant.

0 8 119

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan sorbitol sebagai humectant - USD Repository

0 0 117

Formulasi sediaan sunscreen ekstrak rimpang kunir putih [Curcuma mangga Val.] dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan propilen glikol sebagai humectant - USD Repository

0 0 107

Optimasi formula emulgel sunscreen ekstrak etil asetat isoflavon tempe dengan carbopol 940 sebagai gelling agent dan VCO sebagai fase minyak : apikasi desain faktorial - USD Repository

0 0 116

Optimasi tween 80 dan span 80 sebagai emulsifying agent serta carbopol sebagai gelling agent dalam sediaan emulgel photoprotector ekstrak teh hijau (Camellia sinensis L.) : aplikasi desain faktorial - USD Repository

2 4 132