B. Etil p-metoksisinamat
Gambar 1. Struktur etil p-metoksisinamat Gaud, Surana, Talele, Talele, dan Gokhale, 2008
Golongan sinamat memiliki konjugat tidak jenuh yaitu cincin aromatik dan gugus karbonil pada bagian asam karboksilat ester. Konfigurasi dari gugus
tersebut memungkinkan terjadinya delokalisasi di sepanjang molekul. Energi yang digunakan untuk transisi elektron ini terjadi pada panjang gelombang sekitar 305
nm Lowe, Shaath, dan Pathak, 1997. Etil-parametoksisinamat EPMS merupakan salah satu senyawa hasil
isolasi rimpang kencur yang merupakan bahan dasar senyawa tabir surya yaitu pelindung kulit dari sengatan sinar matahari. EPMS termasuk dalam golongan
senyawa ester yang mengandung cincin benzena dan gugus metoksi yang bersifat nonpolar dan juga gugus karbonil yang mengikat etil yang bersifat sedikit polar.
Dalam ekstraksinya dapat menggunakan pelarut-pelarut yang mempunyai variasi kepolaran yaitu etanol, etil asetat, metanol, air, dan heksana. Dalam ekstraksi
suatu senyawa yang harus diperhatikan adalah kepolaran antara pelarut dengan senyawa yang diekstrak, keduanya harus memiliki kepolaran yang sama atau
mendekati Firdausi, 2009.
C. Sinar Ultraviolet UV dan Sunscreen
Sinar UV merupakan sinar elektromagnetis yang merupakan bagian dari spectrum sinar matahari. Berdasarkan panjang gelombang dan energi yang
dimiliknya, sinar UV dikelompokan menjadi tiga jenis yaitu UV-A, UV-B, dan UV-C. sinar UV-A mempunyai energi yang relatif rendah, namun dapat
menembus lapisan kulit sampai lapisan jangat dan lemak. Hal ini berdampak terhadap kerusakan pada jaringan jangat dan lemak. Hal yang nampak pada kulit
jika lapisan lemak rusak adalah kulit menjadi keriput. Sinar UV-B memiliki energi yang relatif tinggi, hal ini berdampak terhadap lapisan kulit paling atas,
yaitu lapisan kulit ari. Sinar UV-B mampu membakar dan merusak lapisan ari. Sinar UV-C akan mempengaruhi perubahan warna kulit. Warna kulit akan
berubah menjadi kecoklatan. Selain itu sinar UV juga berperan dalam menimbulkan kelainan pigmentasi. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk
melindungi kulit dari sengatan sinar UV yaitu menggunakan lotion UV protection Tranggono dan Latifah, 2007.
Tabir surya sunscreen digunakan untuk mengurangi efek buruk sinar matahari tersebut. Jenis sunscreen terbagi menjadi dua macam, yaitu yang bersifat
kimia contohnya PABA, salisilat, dan antranilat yang dapat mengabsorpsi hampir 95 radiasi sinar UV B yang dapat menyebabkan sunburn eritema dan
kerut namun tidak dapat menghalangi UV A penyebab direct tanning, kerusakan sel elastin, dan timbulnya kanker kulit. Macam sunscreen yang kedua adalah yang
bersifat fisik contohnya titanium dioksida, Mg silikat, ZnO, dan kaolin yang
dapat memantulkan sinar serta menahan UV A maupun UV B Wasitaatmadja, 1997.
D. Emulgel