51
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Singkat Perusahaan
Pada awal berdirinya, PT Australia Indonesian Milk Industries merupakan pabrik pengolahan susu yang merupakan hasil kerjasama
antara pemerintah Indonesia dan Australia Australian Dairy Produce Board yang didasarkan pada Undang-Undang Penanaman Modal Asing
Nomor 1 Tahun 1967 dan Surat Presiden RI Nomor B33PressII1967 tanggal 3 November 1967. PT Australia Indonesian Milk Industries secara
resmi didirikan di Jakarta pada tanggal 15 Desember 1967 dengan akte notaris A. Latief No.36. Perusahaan ini merupakan hasil kerjasama antara
Perusahaan Dagang dan Industri PDI Morison N.V. dari pihak Indonesia dengan kepemilikan saham sebesar 25 persen dengan pihak
Australia yang diwakili oleh ADPB Australian Dairy Produce Board atau yang sekarang bernama ADC Australian Dairy Corporation dengan
kepemilikan saham sebesar 75 persen. Pembangunan pabrik dimulai pada tanggal 1 Mei 1968 di atas
tanah seluas 3 hektar dengan luas bangunan 6.000 m2 dan selesai pada bulan Juni 1969. PT Australia Indonesian Milk Industries mulai
berproduksi pada tanggal 3 Juli 1969 dan menghasilkan produk susu kental manis SKM dengan merek INDOMILK.
Produk-produk SKM yang dihasilkan PT Australia Indonesian Milk Industries hingga saat ini diantaranya adalah SKM INDOMILK
Plain dan Choco, SKM Cap Enaak Plain dan Coklat, dan Krimer Kental Manis Kremer. Di samping itu, PT Australia Indonesian Milk
Industries juga memproduksi SKM untuk keperluan ekspor yang diproduksi sesuai dengan permintaan. Pada tahun 1971, PT Australia
Indonesian Milk Industries mulai memproduksi susu cair pasteurisasi Pasteurized Liquid Milk, dan pada tahun 1972 mulai memproduksi butter
dengan merek dagang Orchid. Selain memproduksi susu dan butter, PT Australia Indonesian Milk Industries juga memproduksi bahan baku es
krim yang selanjutnya diolah lebih lanjut oleh PT Dairyville menjadi es krim dengan merek dagang Peters yang kemudian berubah menjadi Indo
Es Krim. Pada tahun 1990, PT Australia Indonesian Milk Industries
bekerjasama dengan PT Ultrajaya Bandung membentuk PT Ultrindo yang memproduksi susu bubuk dengan merek INDOMILK. Pada tahun 1983,
PT Australia Indonesian Milk Industries berubah nama menjadi PT Indomilk pada saat mengalami perubahan 27 bentuk dari Penanaman
Modal Asing PMA menjadi Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN yang sebagian besar sahamnya dimiliki oleh Grup Salim 60, BBISinar
Mas Inti 20, dan sisanya dimiliki oleh P.D.I Morison. Pada tahun 1994, PT Indolakto menjadi perusahaan susu pertama
di Indonesia yang memperoleh rekomendasi untuk mencantumkan label PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
halal pada semua produknya setelah memenuhi persyaratan ketat yang diterapkan oleh Departemen Kesehatan dan Departemen Agama Republik
Indonesia dalam bahan baku, formulasi, pengolahan, peralatan, uji coba kontaminasi dan radiasi, kebersihan sarana kerja, kontrol mutu dan
kemasan serta penanganan limbah. Pada tahun 2001, PT Indomilk mendapat sertifikat ISO 9002 di bidang industri pengolahan susu dari
Lembaga Sertifikat International SGS dan UKAS Quality Management dengan nomor sertifikat Q53616.
B. Lokasi Perusahaan