pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya Chandra, 2007. Sama halnya yang termasuk ke dalam kelompok air permukaan adalah air yang berasal dari sungai,
rawa, parit, bendungan, danau, laut dan sebagainya Kusnoputanto, 2000. Namun menurut Sutrisno 1996, air laut merupakan sumber air yang
terpisahkan dari air permukaan. Hal ini dikarenakan air laut jarang digunakan sebagai sumber air minum. Air laut mempunyai sifat asin karena mengandung garam Na Cl.
Kadar garam Na Cl dalam air laut 3 . Dengan keadaan ini, maka air laut tidak memenuhi syarat untuk air minum. Namun demikian, air laut ini juga dipergunakan
sebagai air minum di beberapa negara yang sudah tidak mempunyai sumber air yang lebih baik setelah melewati proses desalinasi yang masih sangat mahal biayanya
Sutrisno, 1996.
2.2.3. Air Tanah
Air tanah ground water berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami
proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan tersebut, di dalam perjalanannya ke bawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih murni
dibandingkan air permukaan Chandra, 2007. Menurut Herlambang 1996, air tanah adalah air yang bergerak di dalam
tanah yang terdapat di dalam ruang antar butir-butir tanah yang meresap ke dalam tanah dan bergabung membentuk lapisan tanah yang disebut akuifer. Lapisan yang
mudah dilalui oleh air tanah disebut lapisan permeable, seperti lapisan yang terdapat pada pasir atau kerikil, sedangkan lapisan yang sulit dilalui air tanah disebut lapisan
impermeable, seperti lapisan lempung atau geluh.
Universitas Sumatera Utara
Air tanah adalah semua air yang terdapat di bawah permukaan tanah pada lajur zona jenuh air zone of saturation. Air tanah terbentuk berasal dari air hujan
dan air permukaan, yang meresap infiltrate mula-mula ke zona tak jenuh zone of aeration dan kemudian meresap makin dalam percolate hingga mencapai zona
jenuh air dan menjadi air tanah. Air tanah adalah salah satu fase dalam daur hidrologi, yakni suatu peristiwa yang selalu berulang dari urutan tahap yang dilalui air dari
atmosfer ke bumi dan kembali ke atmosfer, penguapan dari darat atau laut atau air pedalaman, pengembunan membentuk awan, pencurahan, pelonggokan dalam tanah
atau badan air dan penguapan kembali Kamus Hidrologi, 1987. Air tanah dan air permukaan saling berkaitan dan berinteraksi. Setiap aksi
pemompaan, pencemaran dan perlakuan lainnya terhadap air tanah akan memberikan reaksi terhadap air permukaan, demikian sebaliknya.
Air tanah tidak dijumpai di semua tempat. Keterdapatan air tanah tergantung dari ada tidaknya lapisan batuan yang dapat mengandung air tanah yang disebut
akuifer. Akuifer adalah lapisan yang dapat menangkap dan meloloskan air. Menurut Krussman dan Ridder 1970 bahwa macam-macam akuifer sebagai berikut:
a.
Akuifer Bebas Unconfined Aquifer yaitu lapisan lolos air yang hanya
sebagian terisi oleh air dan berada di atas lapisan kedap air. Permukaan tanah pada akuifer ini disebut dengan water table yaitu permukaan air yang
mempunyai tekanan hidrostatik sama dengan atmosfer.
Universitas Sumatera Utara
b.
Akuifer Tertekan Confined Aquifer yaitu akuifer yang seluruh jumlahnya air
yang dibatasi oleh lapisan kedap air, baik yang di atas maupun di bawah, serta mempunyai tekanan jenuh lebih besar dari pada tekanan atmosfer.
c.
Akuifer Semi tertekan Semi Confined Aquifer yaitu akuifer yang seluruhnya
air jenuh, dimana bagian atasnya dibatasi oleh lapisan semi lolos air dibagian bawahnya merupakan lapisan kedap air.
d.
Akuifer Semi Bebas Semi Unconfined Aquifer yaitu akuifer yang bagian
bawahnya yang merupakan lapisan kedap air, sedangkan bagian atasnya merupakan material berbutir halus, sehingga pada lapisan penutupnya masih
memungkinkan adanya gerakan air. Dengan demikian akuifer ini merupakan peralihan antara akuifer bebas dengan akuifer semi tertekan.
Jumlah air tanah yang dapat diperoleh di suatu daerah tergantung pada sifat- sifat akuifer yang ada di daerah tersebut serta pada luas cakupan dan frekuensi aliran.
Kapasitas suatu formasi untuk menampung air diukur dengan porositas, yaitu perbandingan antara volume pori-pori terhadap volume total formasi tersebut Todd,
1980. Pori-pori mempunyai perbedaan ukuran yang beraneka ragam, dari yang
berupa celah-celah submikroskopis pada lempung dan serpih, hingga yang berupa gua-gua dan terowongan-terowongan pada batu kapur dan lava Linsley dan Franzini,
1991. Dapat menjadi catatan bahwa bahan dengan porositas yang tinggi belum tentu
merupakan akuifer yang baik. Sedimen-sedimen Sungai Missisippi sering mempunyai
Universitas Sumatera Utara
porositas 80 sampai 90 persen tetapi permeabilitasnya sedemikian rendah sehingga hanya sedikit air yang dapat dijumpai dalam sumur-sumur Bowless, 1986.
Disamping air tanah bergerak dari atas ke bawah, air tanah juga bergerak dari bawah ke atas gaya kapiler. Air bergerak horisontal pada dasarnya mengikuti
hukum hidrolika, air bergerak horisontal karena adanya perbedaan gradien hidrolik. Gerakan air tanah mengikuti hukum Darcy yang berbunyi “volume air tanah yang
melalui batuan berbanding lurus dengan tekanan dan berbanding terbalik dengan tebal lapisan Krussman dan Ridder, 1970.
Selanjutnya, sifat fisika dan komposisi kimia air tanah yang menentukan mutu air tanah secara alami sangat dipengaruhi oleh jenis litologi penyusun akuifer, jenis
tanahbatuan yang dilalui air tanah, serta jenis air asal air tanah. Mutu tersebut akan berubah manakala terjadi intervensi manusia terhadap air tanah, seperti pengambilan
air tanah yang berlebihan dan pembuangan limbah. Air tanah dangkal rawan terhadap pencemaran dari zat-zat pencemar dari permukaan. Namun karena tanahbatuan
bersifat melemahkan zat-zat pencemar, maka tingkat pencemaran terhadap air tanah dangkal sangat tergantung dari kedudukan akuifer, besaran dan jenis zat pencemar,
serta jenis tanah batuan di zona tak jenuh, serta batuan penyusun akuifer itu sendiri. Mengingat perubahan pola imbuhan, maka air tanah dalam di daerah-daerah
perkotaan yang telah intensif pemanfaatan air tanahnya, menjadi sangat rawan pencemaran, apabila air tanah dangkalnya di daerah-daerah tersebut sudah tercemar.
Air tanah yang tercemar adalah pembawa bibit-bibit penyakit yang berasal dari air water born diseases.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Peranan Air bagi Kehidupan Manusia