oleh makhluk hidup sedangkan penyakit tidak menular umumnya bukan disebabkan oleh makhluk hidup Mulia, 2005.
Air lingkungan yang kotor karena tercemar oleh berbagai macam komponen pencemar menyebabkan lingkungan hidup menjadi tidak nyaman untuk dihuni.
Pencemaran air dapat menimbulkan kerugian yang lebih jauh lagi, yaitu kematian. Kematian dapat terjadi karena pencemaran yang terlalu parah sehingga air telah
menjadi penyebab berbagai macam penyakit Wardana, 2001. Penyakit yang ditimbulkan oleh pencemaran air ini dapat berupa penyakit
menular dan penyakit tidak menular.
2.4.1. Penyakit Menular
Kuman petogen dapat berada dalam air minum untuk manusia dan hewan. Bila air yang mengandung kuman patogen ini terminum maka dapat menjadi penyakit
pada yang bersangkutan. Penyakit menular yang disebarkan oleh air secara langsung ini sering kali dinyatakan sebagai penyakit bawaan air atau “Water Borne Disease”.
Penyakit-penyakit tersebut diantaranya : kholera, penyakit typhoid, penyakit hepatitis infeksiosa, penyakit disentri basiler.
Penyakit–penyakit ini hanya dapat menyebar apabila mikroba penyebabnya dapat masuk ke dalam sumber air yang dipakai masyarakat untuk kebutuhan sehari-
hari. Kuman patogen penyebab penyakit ini dapat menyebabkan penyakit pada manusia ditularkan kepada manusia melalui mulut atau sistem pencernaan Chandra,
2007.
Universitas Sumatera Utara
2.4.2. Penyakit tidak Menular
Walaupun dikatakan sebagai penyakit tidak menular namun penyakit ini tetap merupakan bahaya besar karena dapat mengakibatkan kematian. Penyakit dapat
muncul terutama karena air lingkungan telah tercemar oleh senyawa anorganik yang dihasilkan oleh industri yang banyak menggunakan unsur logam. Selain dari itu
senyawa organikpun bisa menyebabkan penyakit tidak menular. Pembuangan limbah industri secara sembarangan ke lingkungan sangat merugikan manusia karena dapat
menimbulkan penyakit atau keracunan yang mengakibatkan cacat dan kematian. Air lingkungan yang telah tercemar dapat menimbulkan berbagai macam
penyakit tidak menular. Meskipun penyakit ini tidak menular namun dapat pula menjadi wabah yang menelan banyak korban. Zat anorganik dan organik yang
mencemari lingkungan dapat menimbulkan penyakit, mulai dari keracunan yang ringan sampai keracunan berat yang berakhir dengan kematian.
Zat-zat ini dikenal sebagai logam berat. Semua logam berat dapat dikatakan sebagai bahan beracun yang akan meracuni makhluk hidup. Sebagai contoh logam
berat Air raksa Hg, Kadmium Cd, Timbal Pb, dan Krom Cr. Namun demikian, meskipun semua logam berat dapat mengakibatkan keracunan atas makhluk hidup,
sebagian dari logam-logam berat tersebut dibutuhkan oleh makhluk hidup. Kebutuhan tersebut dalam jumlah yang sangat kecilsedikit. Tetapi apabila kebutuhan yang
sangat kecil tersebut tidak terpenuhi dapat berakibat fatal terhadap kelangsungan makhluk hidup. Karena tingkat kebutuhan yang sangat dipentingkan maka logam-
logam tersebut juga dinamakan sebagai logam-logam esensial tubuh. Bila logam- logam esensial yang masuk ke dalam tubuh dalam jumlah yang berlebihan, maka
Universitas Sumatera Utara
berubah fungsi menjadi racun. Contoh dari logam berat esensial ini adalah tembaga Cu, seng Zn, dan nikel Ni Fardiaz, 1995.
Banyak sekali penyebab terjadinya pencemaran air. Kadmium salah satunya. Keracunan kadmium Cd dapat terjadi karena banyak industri yang menggunakan
logam dalam proses produksi maupun hasil sampingnya yang dilepaskan ke lingkungan. Industri electroplating dan pabrik pipa plastic PVC memakai Cd sebagai
stabilisator. Selain itu, Cd dapat dijumpai sebagai hasil samping kegiatan penambangan logam. Oleh karena itu logam Cd dapat dijumpai di air lingkungan
yang menerima buangan limbah industri tersebut. Kasus keracunan Cd yang pernah tercatat sebagai epidemik adalah kejadian yang menimpa sebagian penduduk Toyoma
di Jepang. Keracunan ini menyebabkan sebagian penduduk lama semakin parah. Penduduk Toyoma mengeluh sakit pinggang selama bertahun-tahun dan sakit itu
semakin lama semakin parah. Disamping itu mereka juga mengeluh sakit pada tulang punggungnya. Kematian yang terjadi antara mereka terutama disebabkan oleh gagal
ginjal. Selain itu, kemajuan industri dan teknologi telah menyebabkan naiknya
penggunaan logam Kobalt Co pada berbagi bidang. Keracunan kobalt dapat terjadi apabila makanan atau minuman mengandung Co 150 ppm atau lebih. Wabah
keracunan Co pernah terjadi di Amerika pada tahun 1964 -1966. Warga kota Nebraska dan Ohama banyak yang menderita penyakit jantung. Hal ini disebabkan
mereka meminum bir yang mengandung Co. Keracunan air raksa juga terjadi di Minimata Jepang. Banyak industri yang
menggunakan air raksa atau merkuri Hg membuang limbah yang belum memenuhi
Universitas Sumatera Utara
syarat sehingga menyebabkan pencemaran air lingkungan. Kasus ini sangat terkenal karena selama tujuh tahun telah banyak korban yang sebagian besar adalah nelayan.
Pada kurun waktu itu lebih dari 100 orang menderita cacat dan 43 diantaranya meninggal. Korban lainnya adalah 119 bayi lahir cacat. Sumber utama keracunan
merkuri adalah pembuangan limbah plastik yang dibuang ke laut Wardana, 2001. Dan masih banyak lagi penyakit-penyakit tidak menular lain pada manusia
yang diakibatkan oleh pencemaran bahan-bahan kimia berbahaya terutama logam B3 pada air dikonsumsi oleh manusia. Zat-zat kimia ini sangat membahayakan kesehatan
mahkluk hidup yang mengkonsumsinya dan pada umumnya bersifat kronis.
2.5. Standar Kualitas Air