Kerangka Konsep Jenis Penelitian Objek Penelitian Defenisi Operasional

4. TPA yang digunakan untuk membuang bahan beracun dan berbahaya, lokasinya harus diberi tanda khusus dan tercatat di Kantor Pemda. 5. Dalam hal tertentu jika populasi lalat melebihi 20 ekor per blok garis atau tikus terlihat pada siang hari atau nyamuk Aedes, maka harus dilakukan pemberantasan dan perbaikan cara-cara pengelolaan sampah.

2.10. Kerangka Konsep

Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian yang bersifat deskriptif yaitu untuk mengetahui kandungan Pb pada Air Sumur Gali Masyarakat di sekitar Tempat Penimbunan Limbah Padat Industri Timah dari Daur Ulang Aki Bekas Desa Sei Rotan Kecamatan Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang.

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Sei Rotan Kecamatan Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang. Adapun alasan dipilihnya lokasi tersebut sebagai tempat penelitian adalah karena: a. Masyarakat di sekitar penimbunan banyak menggunakan air sumur sebagai sumber air minum. b. Lokasi penimbunan limbah padat industri timah dari daur ulang aki bekas dekat dengan pemukiman penduduk. c. Belum pernah ada penelitian tentang kandungan Pb air sumur gali masyarakat Desa Sei Rotan

3.2.2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan pada bulan Juni-September 2012. Universitas Sumatera Utara

3.3. Objek Penelitian

Adapun objek penelitian adalah air sumur gali masyarakat desa Sei Rotan yang berada di dusun VIII merupakan lokasi terdekat dengan penimbunan limbah padat industri timah dari daur ulang aki bekas. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Teknik purposive sampling menurut Sugioyono 2009 adalah pengambilan sampel yang sumber datanya diambil dengan pertimbangan tertentu. Pengambilan sampel pada sumur dilakukan dengan menentukan jarak titik pengambilan dari tempat penimbunan, yaitu pada jarak 25 meter, 50 meter, 100 meter, 150 meter, dan 200 meter. Setiap jarak yang sudah ditentukan diambil sampel dari 2 buah sumur yang berbeda yaitu konstruksi fisik sumur yang baik dan yang buruk. Jadi, total sampel yang diperoleh adalah sebanyak 10 sampel. Lokasi pemeriksaan sampel air dilakukan di laboratorium Balai Teknik Kesehatan Lingkungan BTKL-PPM Medan.

3.4. Metode Pengumpulan Data

3.4.1. Data Primer

Data-data yang dikumpulkan diperoleh dari hasil penelitian yaitu berupa: a. Data jarak penimbunan dengan sumur gali b. Data kandungan Pb dari air sumur gali di lokasi penelitian

3.4.2. Data Sekunder

Data sekunder berupa data demografi Desa Sei Rotan diperoleh dari Kantor Desi Sei Rotan dan data penyakit dari Puskesmas pembantu Desa Sei Rotan. Universitas Sumatera Utara

3.5. Pelaksanaan Penelitian

3.5.1. Pengambilan dan Pengiriman Sampel Air Sumur Gali ke Laboratorium

1. Persiapkan botol sebagai wadah sampel 2. Botol sampel dibilas dengan air sampel 3. Botol sampel yang terbuat dari plastikkaca dimasukkan ke dalam air 4. Sampel diambil sampai botol terisi penuh 5. Diberi label dan dibawa ke laboratorium

3.5.2. Pemeriksaan Pb Air Sumur Gali di Laboratorium

a. Alat 1. Spektrofotometer DR2004 2. Kuvet 10 dan 25 ml 3. Erlanmeyer 300 ml 4. Labu ekstraksi 500 5. Gelas ukur 250 ml 6. Beaker glas 50 ml 7. Pipet volum 1 ml, 2 ml, 5 ml, dan 10 ml 8. Masker dan sarung tangan b. Bahan 1. Larutan NaOH 5 N 2. Larutan ditizon 30 ml chloroform + 1 bungkus divider metal powder pillow 3. Buffer powder pillow citrate type for heavy metal 4. Kristal potassium sianida KCN Universitas Sumatera Utara 5. Air sumur gali

3.5.3. Prosedur Kerja

1. Pastikan analis memakai masker dan sarung tangan. 2. Tekan power pada alat spektrofotometer DR2400. 3. Pilih program 950 Pb tekan start, pada layar akan muncul 0,00 mgl Pb. 4. Masukkan sampel uji sebanyak 250 ml kedalam gelas ukur 250 ml. 5. Masukkan sampel uji kedalam labu ekstraksi, tambahkan satu buffer powder pillow citrate type for heavy metal, aduk didalam labu ekstraksi hingga larut sempurna. Bukalah sesekali klep pada labu ekstraksi untuk mengeluarkan gas udara yang terperangkap. 6. Siapkan larutan ditizon dengan cara : masukkan 50 ml chloroform kedalam gelas ukur 50 ml, tambahkan satu divider metal powder pillow, aduk hingga divider larut merata. 7. Ambil larutan ditizon yang sudah dipersiapkan, masukkan kedalam labu ekstraksi sebanyak 30 ml. 8. Aduklah larutan itu beberapa kali sambil sesekali bukalah klep pada labu ekstraksi dengan mencodongkan ujung labu ekstraksi keatas agar udara keluar sampai tidak ada lagi udara yang terperangkap. 9. Masukkan 50 ml NaOH 5 N kedalam labu ekstraksi, aduk hingga larutan merata, aduk terus menerus sampai udara yang terperangkap didalam labu ekstraksi hilang. Universitas Sumatera Utara 10. Teruskan dengan penambahan beberapa tetes penambahan NaOH 5 N menggunakan pipet tetes hingga larutan berubah warna dari biru kehijauan menjadi orange. 11. Tambahkan 1 gram kristal potassium sianida kedalam labu ekstraksi aduk hingga merata, tunggu 1 menit hingga terjadi pemisahan lapisan didalam labu ekstraksi. 12. Masukkan sedikit kapas pada ujung labu ekstraksi untuk mengalirkan larutan chloroform dari hasil ekstraksi. 13. Siapkan kuvet sampel 25 ml dibawah labu ekstraksi, buka kran perlahan – lahan hingga larutan mengalir perlahan – lahan melalui kapas kedalam kuvet sampel sampai 25 ml. Isi kuvet sampel 25 ml sebagai blanko dengan larutan chloroform. 14. Masukkan larutan blanko kedalam alat spektrofotometer, tekan ‘’zero’’ dan pada layar akan menunjukkan 0,00 mgl Pb, kemudian keluarkan kuvet blanko. 15. Masukkan kuvet kedua sebagai sampel kedalam alat spektrofotometer, tekan tanda “read”, pada layar akan menunjukkan hasil berupa angka mgl Pb. 16. Catat hasil analisa yang tertera pada layar.

3.6. Defenisi Operasional

1. Air Sumur Gali adalah air tanah dangkal yang masih digunakan sebagai sumber air minum dan air bersih yang berada di sekitar tempat pembuangan limbah padat dari industri daur ulang aki yang berjarak 25 m, 50 m, 100 m, 150 m, dan 200 m. Universitas Sumatera Utara 2. Pemeriksaan laboratorium adalah pemeriksaan parameter kimia dari air sumur gali di laboratorium BTKL Balai Teknologi Kesehatan Lingkungan Medan. Untuk pemeriksaan Pb digunakan metode Analisa Spekfotometer. a. Memenuhi Syarat Kesehatan Keadaan kualitas air sumur gali yang sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam Permenkes RI No 416 Menkes Per IX 1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air, yaitu Pb: 0,05 mgL. b. Tidak Memenuhi Syarat Kesehatan Keadaan kualitas air sumur gali dimana kandungan Pb air sumur gali melewati batas maksimum yang telah ditetapkan. 3. Kandungan Pb Jumlah dosis Pb yang terkandung pada air sumur gali. 4. Uji Kualitatif Melihat ada atau tidaknya Pb dalam air sumur gali yang diperiksa di laboratorium. 5. Uji Kuantitatif Melihat berapa kadar Pb dalam air sumur gali yang diperiksa di Laboratorium. 6. Jarak Penimbunan Limbah Padat Industri Timah Dari Daur Ulang Aki Bekas : jarak dari titik terluar tempat penimbunan dengan sumur gali yang dijadikan objek penelitian yaitu 25 meter, 50 meter, 100 meter, 150 meter, dan 200 meter. Universitas Sumatera Utara 7. Konstruksi Fisik Sumur Gali : gambaran dari bangunan sumur gali di Desa Rotan, yang disesuaikan dengan syarat fisik sumur gali yang telah ditetapkan, meliputi : a. Jarak sumur gali dari sumber pencemaran seperti kakus, tempat pembuangan sampah, saluran air limbah minimal 10 meter dan letaknya tidak berada dibawah sumber pencemaran tersebut. b. Dinding sumur cincin minimal dengan kedalaman 3 meter dari permukaan tanah dan terbuat dari bahan kedap air. c. Lebar minimal lantai sumur 1 meter dari tepi bibir sumur dan terbuat dari bahan kedap air. d. Tinggi bibir sumur minimal 0,7 meter dari permukaan tanah. e. Mempunyai saluran pembuangan air bekas minimal sepanjang 10 meter dan terbuat dari bahan kedap air. f. Memiliki tutup sumur yang kuat dan rapat. 8. Konstruksi tempat penimbunan limbah padat : gambaran dari tempat penimbunan limbah padat dari daur ulang aki yang memenuhi persyaratan teknis, meliputi: a. Jarak terhadap pemukiman minimal 3 km. b. Jarak terhadap sumber air baku untuk air minum mata air, sumur, danau, dan lain-lain minimal 200 meter. c. Jarak tepi paling dekat terhadap jalan besar umum, sedikitnya 200 meter. Universitas Sumatera Utara d. Jarak dari bandara tidak kurang dari 5 km. e. Tidak terletak pada daerah banjir. f. Tidak merupakan sumber bau, kecelakaan serta memperhatikan aspek estetika.

3.7. Analisis Data

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Pemetaan Salinitas Pada Sumur Bor Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

2 68 57

Sanitasi dan Pemantauan Jentik Nyamuk pada Toilet Sekolah Dasar Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

1 56 118

Analisis Optimasi Penggunaan Input Produksi pada Usahatani Semangka di Kabupaten Deli Serdang ( Studi Kasus : Desa Ampelas, Sei Rotan dan Kolam,Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

4 48 115

Perilaku akseptor pil KB pada keluarga Prasejahtera di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005

0 34 118

Analisis Risiko Kandungan Mangan pada Air Minum dari Sumur Gali terhadap Parkinson Like Syndrome di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

10 82 123

Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

2 70 72

FUNGSI HUKUM ADAT BAGI MASYARAKAT DI DESA PERCUT SEI TUAN KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 13

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5

ANALISIS KANDUNGAN Pb PADA AIR SUMUR GALI MASYARAKAT DI SEKITAR TEMPAT PENIMBUNAN LIMBAH PADAT INDUSTRI TIMAH DARI DAUR ULANG AKI BEKAS DESA SEI ROTAN KECAMATAN SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012 SKRIPSI

0 2 15