syarat sehingga menyebabkan pencemaran air lingkungan. Kasus ini sangat terkenal karena selama tujuh tahun telah banyak korban yang sebagian besar adalah nelayan.
Pada kurun waktu itu lebih dari 100 orang menderita cacat dan 43 diantaranya meninggal. Korban lainnya adalah 119 bayi lahir cacat. Sumber utama keracunan
merkuri adalah pembuangan limbah plastik yang dibuang ke laut Wardana, 2001. Dan masih banyak lagi penyakit-penyakit tidak menular lain pada manusia
yang diakibatkan oleh pencemaran bahan-bahan kimia berbahaya terutama logam B3 pada air dikonsumsi oleh manusia. Zat-zat kimia ini sangat membahayakan kesehatan
mahkluk hidup yang mengkonsumsinya dan pada umumnya bersifat kronis.
2.5. Standar Kualitas Air
Dengan adanya standar kualitas orang dapat mengukur kulitas air dari berbagai macam air. Untuk kepentingan masyarakat sehari-hari, persediaan air harus
memenuhi standar air minum dan tidak membahayakan kesehatan manusia. Menurut WHO, standar-standar air minum yang harus dipenuhi agar tersedia suatu penyediaan
air dapat dinyatakan layak sebagai air minum : 1.
Memenuhi persyaratan fisik 2.
Memenuhi persyaratan biologis 3.
Mengandung zat-zat kimia 4.
Mengandung zat radioaktif Saat ini dikenal beberapa standar kualitas air minum, baik yang bersifat
Nasional maupun Internasional. Standar kualitas air minum bagi negara Indonesia terdapat dalam Permenkes RI No.492MENKESSKIV2010 tentang Persyaratan
Kualitas Air Minum.
Universitas Sumatera Utara
Standar kualitas air bersih dapat diartikan sebagai ketentuan-ketentuan berdasarkan Permenkes RI No. 416MENKESPERIX1990 yang biasanya
dituangkan dalam bentuk pernyataan atau angka yang menunjukkan persyaratan– persyaratan yang harus dipenuhi agar air tersebut tidak menimbulkan gangguan
kesehatan, penyakit, gangguan teknis, serta gangguan dalam segi estetika. Peraturan ini dibuat dengan maksud bahwa air yang memenuhi syarat kesehatan mempunyai
peranan penting dalam rangka pemeliharaan, perlindungan, serta mempertinggi derajat kesehatan masyarakat. Dengan peraturan ini telah diperoleh landasan hukum
dan landasan teknis dalam hal pengawasan kualitas air bersih. Kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air terhadap penggunaan tertentu
dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai dari air untuk memenuhi kebutuhan langsung yaitu air minum, mandi, cuci, air irigasi atau pertanian,
peternakan, perikanan, rekreasi dan transportasi. Dengan berlakunya standar baku air maka dapat dilakukan penilaian kualitas air untuk berbagai kebutuhan, terutama
untuk air minum Sutrisno, 1996. Demikian pula halnya dengan air yang digunakan sebagai kebutuhan air
bersih sehari-hari, sebaiknya air tersebut tidak berwarna, tidak berasa, tidak berbau, jernih, dan mempunyai suhu yang sesuai dengan standar yang ditetapkan sehingga
menimbulkan rasa nyaman. Jika salah satu dari syarat tersebut tidak terpenuhi maka besar kemungkinan air itu tidak sehat karena mengandung beberapa zat kimia,
mineral, ataupun zat organisbiologis yang dapat mengubah warna, rasa, bau, dan kejernihan air Azwar, 1996.
Universitas Sumatera Utara
2.6. Timbal Pb