Latar Belakang Analisis Kandungan Pb pada Air Sumur Gali Masyarakat di Sekitar Tempat Penimbunan Limbah Padat Industri Timah dari Daur Ulang Aki Bekas Desa Sei Rotan Kecamatan Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Air merupakan zat yang paling penting dalam kehidupan setelah udara. Sekitar tiga perempat bagian dari tubuh kita terdiri dari air dan tidak seorangpun dapat bertahan hidup lebih dari 4-5 hari tanpa minum air. Selain itu, air juga dipergunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan membersihkan kotoran yang ada di sekitar rumah. Air juga digunakan untuk keperluan industri, pertanian, pemadam kebakaran, tempat rekreasi, tranportasi, dan lain-lain. Penyakit-penyakit yang menyerang manusia dapat juga ditularkan dan disebarkan melalui air. Kondisi tersebut tentunya dapat menimbulkan wabah penyakit dimana-mana Azwar, 1996. Penggunaan air yang sangat penting adalah air minum yang harus tercukupi dalam kehidupan manusia Mulia, 2005. Sekitar 55-65 berat badan orang dewasa terdiri dari air, untuk anak-anak sekitar 65, dan untuk bayi sekitar 80. Jika tubuh tidak cukup mendapatkan air atau kehilangan air hanya sekitar 5 dari berat badan maka keadaan ini telah membahayakan kehidupan orang tersebut, yang dalam ilmu kedokteran dikenal sebagai dehidrasi berat Soemirat, 2006. Mengingat pentingnya peran air, sangat diperlukan adanya sumber air yang dapat menyediakan air yang baik dari segi kuantitas dan kualitasnya. Di Indonesia, umumnya sumber air minum berasal dari air permukaan surface water, air tanah ground water, dan air hujan. Termasuk air permukaan adalah air sungai dan air danau, sedangkan air tanah dapat berupa air sumur dangkal, air sumur dalam, maupun mata air Mulia, 2005. Universitas Sumatera Utara Sumur merupakan sumber air yang banyak dipergunakan masyarakat Indonesia. Agar air sumur memenuhi syarat kesehatan sebagai air rumah tangga, maka air sumur harus dilindungi terhadap bahaya-bahaya pengotoran. Sumur gali menyediakan air yang berasal dari lapisan tanah yang relatif dekat dari permukaan tanah. Oleh karena itu, sumur gali sangat mudah terkontaminasi melalui rembesan. Umumnya rembesan berasal dari tempat buangan kotoran manusia dan hewan serta dari limbah sumur itu sendiri, baik karena lantainya maupun saluran air limbahnya yang tidak kedap air. Keadaan konstruksi dan cara pengambilan air sumur dapat juga merupakan sumber kontaminasi. Misalnya sumur dengan konstruksi terbuka dan pengambilan air dengan timba. Sumur mempunyai tingkat perlindungan sanitasi yang baik bila tidak terdapat kontak langsung antara manusia dengan air di dalam sumur Entjang, 2000. Jika keadaan kontruksi sumur tidak saniter, maka peluang ternyadinya kontaminasi terhadap air sumur akan besar. Penggunaan air yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dapat menimbulkan terjadinya gangguan kesehatan. Menurut Mulia 2005, gangguan kesehatan tersebut dapat berupa penyakit menular maupun penyakit tidak menular. Penyakit menular umumnya disebabkan oleh makhluk hidup, sedangkan penyakit tidak menular umumnya bukan disebabkan oleh makhluk hidup. Pada saat ini, air yang baik sesuai dengan standar tertentu menjadi barang yang tidak mudah diperoleh karena air sudah banyak tercemar oleh bermacam- macam limbah dari hasil kegiatan manusia, baik limbah dari kegiatan rumah tangga, limbah dari kegiatan industri, dan kegiatan-kegiatan lainnya Wardhana, 2001. Universitas Sumatera Utara Penurunan kualitas air tanah ditandai dengan adanya beberapa polutan, diantaranya timbal Pb. Kadar Pb dalam air berdasarkan Permenkes RI No 416 Menkes Per IX 1990 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air sebesar 0,05 mg L. Jika melebihi syarat kualitas air, dampak keracunan timbal dapat mengakibatkan terhambatnya pembentukan hemoglobin, gangguan ginjal, otak, hati, sistem reproduksi, dan sistem saraf sentral Fardiaz, 1995. Timbal Pb dapat berasal dari proses daur ulang Aki. Aki merupakan komponen pencatu daya dalam kendaraan bermotor. Sampai saat ini komponen utamanya masih terbuat dari logam Pb dan belum ada alternatif yang mampu menggantikannya. Usaha daur ulang aki bekas telah banyak dilakukan oleh industri rumah tangga dan kecil tersebar di berbagai tempat, biasanya tempat-tempat yang terpencil. Industri daur ulang aki jarang dilakukan oleh industri skala menengah-besar, hal ini dikarenakan usaha menengah ke atas memerlukan biaya mobilisasi pengumpulan aki bekas yang besar untuk memenuhi kapasitasnya sehingga lebih menguntungkan menerima hasil daur ulang setengah jadi industri kecil, untuk diproses lebih lanjut menjadi produk murni, maupun bahan baku impor. Usaha daur ulang aki bekas terdapat di Dusun VII Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan. Usaha daur ulang aki pada Desa Rotan sudah berlangsung puluhan tahun. Sampai sekarang ada tiga orang pengusaha industri rumah tangga pembuatan timah dari daur ulang aki. Mereka memperoleh aki bekas dari toko-toko yang menjual aki bekas maupun tukang butut. Bagian-bagian aki bekas tersebut kemudian mereka mafaatkan baik dari asam sulfat, kotak plastik, dan sel aki. Universitas Sumatera Utara Menurut informasi yang diperoleh dari salah satu pengusaha daur ulang aki di Desa Sei Rotan, asam sulfat dalam bentuk cairan mereka tampung kemudian mereka jual ke pengusaha pencuci botol. Kotak plastik yang sudah dikosongkan dan dibersihkan mereka jual kembali untuk didaur ulang menjadi pellet plastik. Dan sel aki yang telah diambil timbalnya dari serat-serat fiber mereka daur ulang menjadi logam timah. Pemisahan atau pengambilan timbal dari sel aki menyisakan serat-serat fiber. Sebelum dibuang fiber tersebut dicuci dengan air untuk menghilangkan logam-logam timbal yang tersisa. Namun, dikhawatirkan serat-serat fiber yang dibuang ke tanah masih mengandung logam timbal yang dapat mencemari lingkungan sekitar. Pada awalnya pembuangan limbah padat ini dibuang di daerah dekat persawahan penduduk. Limbah padat terus banyak dihasilkan sehingga masih membutuhkan lahan untuk pembuangannya. Salah seorang warga yang memiliki kolam untuk ditimbun meminta pengusaha daur ulang untuk menimbun kolam tersebut sampai rata. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh pengusaha daur ulang aki. Namun, kolam tersebut terletak dekat dengan perumahan warga. Masyarakat Desa Sei Rotan pada umumnya masih menggunakan sumur karena perusahaan air minum belum masuk ke daerah tersebut. Limbah padat yang dibuang di sekitar perumahan warga kemungkinan mencemari sumur gali masyarakat. Hal ini ini dikarenakan logam Pb yang kemungkinan masih tertinggal di serat-serat fiber dapat masuk ke aliran air dan masuk ke sumur gali masyarakat. Menurut Veegha 2008, ketika suatu zat berbahaya beracun telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam Universitas Sumatera Utara tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya. Hasil penelitian Ganefati 2008, leachate TPA Piyungan, DIY, diperoleh rata-rata mengandung 0,630 mg L Timbal Pb. Hal ini dikarenakan, hasil survey yang dilakukan terlihat bahwa masih terdapat bahan-bahan berbahaya yang dibuang bersamaan dengan sampah domestik, seperti aki bekas, batu baterai bekas, dan pecahan lampu TL bekas. Bahan buangan tersebut pada pembuatannya mengandung unsur Timbal Pb yang sangat berbahaya bagi manusia. Tempat penimbunan limbah padat industri daur ulang aki terletak dekat dengan perumahan warga. Hal ini kemungkinan mencemari lingkungan sekitar, terutama air tanah. Ditambah lagi, semua rumah tangga masih menggunakan sumur untuk penyediaan air. Karena limbah padat tersebut dapat mengandung Timbal Pb, kemungkinan air sumur tercemar Timbal Pb. Jika Timbal Pb terdapat pada air yang dikonsumsi terus menerus, maka dapat menimbulkan gangguan kesehatan bagi manusia. Untuk itu penulis tertarik melakukan penelitian “Analisis Kandungan Pb pada Air Sumur Gali Masyarakat di sekitar Tempat Penimbunan Limbah Padat Industri Timah dari Daur Ulang Aki Bekas Desa Sei Rotan Kecamatan Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012 ”. Universitas Sumatera Utara

1.2. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Hubungan Jarak Sumur Gali dengan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Terhadap Kandungan Fosfat (PO4-3) dan Nitrat (NO3-) pada Air Sumur Gali Masyarakat di Desa Namo Bintang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang Tahun 2012

8 87 99

Pemetaan Salinitas Pada Sumur Bor Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

2 68 57

Sanitasi dan Pemantauan Jentik Nyamuk pada Toilet Sekolah Dasar Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2013

1 56 118

Analisis Optimasi Penggunaan Input Produksi pada Usahatani Semangka di Kabupaten Deli Serdang ( Studi Kasus : Desa Ampelas, Sei Rotan dan Kolam,Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang)

4 48 115

Perilaku akseptor pil KB pada keluarga Prasejahtera di Desa Sei Rotan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang Tahun 2005

0 34 118

Analisis Risiko Kandungan Mangan pada Air Minum dari Sumur Gali terhadap Parkinson Like Syndrome di Desa Amplas Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

10 82 123

Analisa Kandungan Nitrat Air Sumur Gali Masyarakat Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Di Desa Namo Bintang Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang Tahun 2009

2 70 72

FUNGSI HUKUM ADAT BAGI MASYARAKAT DI DESA PERCUT SEI TUAN KECAMATAN PERCUT SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG.

0 1 13

BILINGUALISME KEDWIBAHASAAN pada masyarakat 1

0 0 5

ANALISIS KANDUNGAN Pb PADA AIR SUMUR GALI MASYARAKAT DI SEKITAR TEMPAT PENIMBUNAN LIMBAH PADAT INDUSTRI TIMAH DARI DAUR ULANG AKI BEKAS DESA SEI ROTAN KECAMATAN SEI TUAN KABUPATEN DELI SERDANG TAHUN 2012 SKRIPSI

0 2 15