Pengertian Laporan Keuangan Laporan Keuangan dan Akuntansi Paroki
d.4. Aktiva Bersih Lain-lain yaitu suatu bentuk ABTS yang
penggunaan sum ber dayanya secara khusus dite tapkan untuk pengadaan aktiva teta p, atau sum ber da ya yang
diterim a dari penyum bang da lam bentuk aktiva tetap. e
Laporan Aktivitas menggambarkan penerimaan dan biayabebanpengeluaran
m enurut karakteristiknya
yang dikelom pokkan secara berjenjang m ultiple step. Oleh karena
itu, Laporan Aktivitas m enyajikan jum lah peruba han ABTT dan ABTS .
f Perubahan ABTT dan ABTS disajikan pada Laporan
Aktivitas, sedangkan perubahan A ktiva Bersih Pem bangunan dan Aktiva Bersih lain-la in tidak disajikan dalam Laporan
Aktivitas supaya Laporan A ktivitas hanya m encerm inkan aktivitas operasiona l Paroki di luar perolehan aktiva tetap
sesuai kebutuhan Keuskupa n. g
Perubahan Aktiva Bersih Pembangunan dan Aktiva Bersih Lain-lain diungkapkan dalam catatan atas la poran keuangan.
h Laporan Arus Kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu da n diklasifikasikan m enurut aktivitas operasi, investasi da n pendanaan.
h.1. Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama
penerim aan paroki dan diklasifita s lain yang bukan 13
m erupakan aktivitas investasi da n aktivita s pendanaan.
h.2. Aktivitas investasi adalah perolehan dan pelepasan
Aktiva Tetap, Aktiva La in-la in dan Investa si Lainnya yang tidak term asuk se tara kas.
h.3. Aktivitas
pendanaan ada lah
aktivitas yang
m engakibatkan perubahan dalam jum lah serta kom posisi Aktiva Bersih dan Kewajiban H utang.
i Laporan Realisasi Anggaran merupakan laporan yang
m enyajikan perbandingan dalam tara anggaran yang telah diteta pkan untuk suatu periode akuntansi dengan realisasinya.
Laporan ini untuk m engetahui apakah program kegiatan yang telah ditetapka n telah dilaksa nakan sebaga im ana m estinya.
j Catatan atas Laporan Keuangan harus disajikan secara
sistem atis dengan
uruta n penyajian
sesua i kom ponen
utam anya yang m erupakan bagian yang tidak terpisahka n dari laporan keuangan. Inform asi dalam Catatan atas Laporan
keuangan berkaita n dengan rekeningpos dalam Neraca, Laporan Aktivitas da n Laporan Arus Kas yang sifatnya
m em berikan penjelasan, baik yang bersifat kualitatif m aupun kuantitatif, term asuk kom itm en dan kontijensi yang ada.
Dalam catatan Laporan Keua ngan tida k diperke nankan menggunakan kata “sebagian besar” untuk menggambarkan
14
bagian dari suatu jum lah tetapi harus dinyata kan dalam jum lah nom inal ata u prosentase.
k Rancangan Anggaran Penerimaan dan Biaya RAPB untuk
tahun yang akan datang dibuat untuk dapat m engetahui rencana program kegiatan yang ditetapkan sesuai de ngan tem a
pastoral K AS atau tem a pastoral paroki. l
Perubahan Akuntansi wajib memperhatikan hal-hal berikut ini :
1 Perubahan kebijakan akuntansi Kebijakan akuntansi dapat
diuba h apabila : a
Terdapat ketentuan atau standar akuntansi yang berbeda penerapannya, atau
b Diperkirakan bahwa perubahan tersebut akan
m enghasilkanpe nyajian kejadia n atau transaksi yang lebih se suai dalam laporan keuanga n.
Dam pak perubahan kebijakan akuntansi harus diperlakukan secara retrospektif dengan m elakukan panyajia n ulang
untuk seluruh periode sajian dan m elaporkan dam pak tersebut terhadap m asa sebelum periode sajian.
Dalam hal perlakuan secara retrospektif dianggap tidak praktis, m aka cukup diungka pkan alasannya atau m engik uti
ketentuan dalam PSAK yang berlaku apabila terdapat 15
aturan lain dalam m assa transisi pada standar akuntansi keuangan yang baru.
2 Terdapat kesalahan mendasar
Koreksi ke salahan m endasar dilakukan secara retrospektif dengan m elakukan penya jian ulang untuk seluruh periode
sajian dan m elaporkan dam pak atas koreksi kesala han terhadap m asa sebelum periode sajian.
8 Konsistensi Penyajian
a Penyajian Klasifikasi rekeningpos dalam laporan keuangan
antar periode harus konsisten, kecuali; a.1.
Terjadi perubahan yang signifikan terhadap sifat operasi paroki atau
a.2. Perubahan tersebut diperkenankan oleh Pernyataan
Standar Akuntansi Keuanga n PSAK b
Apabila penyajian atau klasifikasi rekeningpos dalam laporan keuangan diubah, m aka penyajian pada periode sebelum nya
harus direkla sifikasi, untuk m em astikan daya banding, sifat, dan jum lah. Selain itu, alasan rekla sifikasi juga harus
diungkapkan 9
Materialitas dan Agregasi a
Penyajian Laporan keuangan didasarkan pada konsep m aterialitas.
16
b Rekeningpos yang jumlahnya material disajikan tersendiri
dalam dalam lapora n keuangan, sedangkan jum lah yang tidak m aterial dapat digabungkan sepanjang m em iliki sifat dan
fungsi yang seje nis. c
Informasi dianggap material apabila kelalaian untuk m encantum kan om ission atau kesalaha n d alam m encatat
m isstatem ent inform asi
tersebut da pat
m em pengaruhi keputusan yang diam bil.
10 Saling Hapus Offsetting
Jum lah aktiva dan kewajiban yang disajikan pada neraca tidak boleh disalinghapuskan de ngan kewa jiba n atau aktiva lainnya,
kecuali secara hokum dibe narkan dan saling hapus tersebut m encerm inkan prakiraan realisa si atau penyelesaia n aktiva atau
kewajiba n. 11
Periode Pelaporan Laporan keuangan wajib disajikan secara tahunan berdasarkan
tahun takw in. Dalam ha l paroki baru berdiri, laporan keuangan yang pertam a ka li da pat disajikan untuk periode yang lebih
pendek dari satu tahun takw im . 12
Informasi komparatif a
Laporan Keuangan Tahunan harus disajikan secara komparatif dengan periode yang sam a pada tahun sebelum nya
17
b Laporan Keuangan bulanan yang disajikan dalam bentuk
Laporan Arus Kas, harus disajikan secara kom paratif untuk bulan berja lan dan sam pai dengan bulan berjalan dalam satu
tahun ta kwim . c
Informasi komparatif yang bersifat naratif dan deskriptif dari laporan keuangan periode sebelum nya wajib diungkapkan
kem bali apabila relevan untuk pem aham an laporan keuangan periode berjala n.
b. Keterbatasan Laporan Keuangan
Pengam bilan keputusa n ekonom i tidak dapat sem ata -m ata didasarka n atas inform asi yang terdapa t dalam la poran keuangan. Ha l
ini disebabkan karena laporan keua ngan m em iliki keterba tasan lain: 1
Bersifat historis yang menunjukkan transaksi dan peristiwa yang telah lam pau.
2 Bersifat umum, baik dari sisi informasi maupun manfaat bagi
pengguna. Biasannya inform asi khusus yang dibutuhkan oleh pihak tertentu tida k dapat secara langsung dipe nuhi sem ata -m ata
dari laporan keuangan saja 3
Tidak terlepas dari penggunaan berbagai pertimbangan dan taksiran.
4 Hanya melaporkan informasi yang material.
5 Bersifat konservatif dalam menghadapi ketidakpastian. Apabila
terdapat beberapa kem ungkinan yang tidak pasti m engenai 18
penila ian suatu pos, m aka alternatif yang dipilih harus m enghasilkan m anfaat atau nilai aktiva yang paling kecil.
6 Lebih menekankan pada penyajian transaksi dan peristiwa yang
sesuai denga n substansi dan realitas ekonom i dan bukan hanya bentuk hukum nya form alita s.
7 Adanya berbagai alternatif metode akuntansi yang dapat
digunakan, sehingga m enim bulka n variasi da lam pengukuran sum ber daya ekonom is dan tingkat kesuksesa n.
c. Proses Akuntansi untuk Penyusunan Laporan Keuangan
Proses Akuntansi m erupakan rangkaian kegiata n akuntansi yang harus dilaksanakan sehingga laporan keuangan yang dihasilkan
disajikan secara sistem atis dan m uda h dipaham i oleh pe ngguna laporan keua ngan. Pada dasarnya prose s akuntansi dim ulai dari
kegiatan m encatat dan m enganalisa transaksi keuangan yang terjadi, m engelom pokkan atau m engkla sifikasikan transaksi keuanga n ke
dalam setiap rekeningpos yang sesuai dan m enyajika n secara sistem atis dalam laporan keuanga n.