Teknik Analisis Data M ETO DE PENELITIAN

kurang dari 10 orang, dalam pembicaraan seperti “oposan”, dan pastornya dibiarkan pontang-panting sendiri, m aka sedikit dem i se dikit m ulai berubah. Rom o Blasius Pujoraharjo, Pr. 1965-1971 m ulai m em bua t gebrakan yang belum pernah dilakukan pastor -pastor sebelum nya. Pem baharuan gereja antara lain : a. Mengubah bentuk kepemimpinan Dewan Paroki yang diketuai oleh orang-orang e lit m ante ri-m ante ri guru ya ng m asih berjiwa feodal dengan m em unculkan tokoh-tokoh yang baru dari lingkungan. b. Mengubah bentuk perayaan misa atau liturgi dengan ibadat yang m engum at, di m ana umat dilibatkan dalam seluruh kegiata n term asuk doa bersam a dalam bahasa Jawa pada perayaan Natal, 25 Desem b er 1965 partisipasi um at dilibatkan. c. Mengubah bentuk altar yang masih menghadap ke tembok m em belakangi um at ke bentuk yang baru yaitu m enghada p um at sesuai anjuran dari Konsili Vatikan II. d. Tahun 1967 Pastor Bl. Pujoraharjo, Pr., mengusahakan gilingan beras untuk m encari dana penghidupan gereja, karena dananya kolekte yang m asuk m inim seka li. Caranya dengan m enanam ka n saham untuk beli gilingan, sete lah saham kem bali la lu m enjadi m ilik gereja. e. Tahun 1968 Pastor Blasius Pujoraharjo, Pr., mengangkat prodiakon awam untuk m em bantu tuga s pastor, angka tan pertam a hanya tiga 72 orang yaitu: Bapak Al.Suyanto Slem an, Bapak AD. Prawirosumarto M lesen dan Bapak Suwardjo Gadung denga n m asa kerja 1 tahun. f. Tahun 1970 membuat sebuah gedung pertemuan yang sekarang dengan nama “Panti Paroki“. Pada tahun 1975 Rom o Evaristus Rusgiharto, Pr 1975- 1977 m engga ntikan tugas Pastor T h. Pusposugondo, Pr. Kalau sebe lum waktu itu itu se gala kebijaksa naan pastoral m asih tergantung dari Rom o Paroki sejak periode ke pem im pina n Pastor E. Rusgiharto, Pr., lingkungan-lingkungan m ula i dihidupkan sebagai Gereja Basis. Gereja Basis inilah yang diharapkan bisa m enja di ujung tom bak peranan gereja di tenga h m asyarakat. Tugas Pastor E. Rusgiharto, Pr., dilanjutkan ole h Pastor YM . H arjoyo, Pr, 1977 – 1980 dengan dibantu oleh Pastor Joachim Suyadi, Pr. Banyak hal yang dilakukan ole h Pastor Y. Harjoyo, Pr., bersam a Pastor Yadi panggilan akrab. Perhatian Pastor Y. Harjoyo, Pr., ketika tugas di M edari lebih pada pem bangunan ge d ung gereja. Pada waktu itu Pastor Y. Harjoyo, Pr., juga m engusahakan ta nah - tanah untuk gereja di Stasi Seyegan Seluas 3.000 m 2 se karang gereja St. Thom as. Sedangkan perhatian Pastor J. Suyadi, Pr, lebih pada pendam pingan kaw ula m uda ba ik di Paroki M edari m aupun Stasi Seyegan. Dalam waktu 4 tahun 1977-1981 Pastor Suyadi, Pr, lebih 73 banyak m em perhatika n m udika, karena banyak generasi yang kurang aktif. Program yang dibuat Pastor J. Suyadi, Pr, antara lain: Porseni antar lingkungan yang disentralkan di par oki, anjangsana m udika paroki yang m eliba tkan seluruh m udika lingkungan denga n sasaran kunjungan m udika Stasi Seyegan. Tujuannya adalah supaya m udika dapat le bih akrab dan m em baur. Selain itu Pastor J. Suyadi, Pr., juga m enawarkan kemping rohani. Tidak banyak catatan penting m engenai pastor -pastor setelah Rm . Y. Harjoyo, Pr sam pai dengan kehadiran Rm . Joseph Suyatno H adiatmaja, Pr 2001. Pada waktu Rm . Joseph Suyatno H adiatm aja, Pr 2001 – 2004 menjadi pastor paroki bersama dengan Rm. Antonius Dodit H aryono, Pr 2001 – 2004 Paroki Administratif St. Yohanes Rasul Som ohitan yang sem ula berada dalam reksa pastora l Paroki M edari m ulai dikem bangka n m enjadi Paroki M andiri dengan Pastor Paroki yang pertam a adalah Rm . J. Suyatno Hadiatm aja, Pr. Sedangk an Rm . Ant. Dodit Haryono, Pr. m enjadi Pastor Paroki di Paroki St. Yoseph M edari. Rm . Antonius Dodit H aryono, Pr 2001 – 2004 dengan beberapa pertim bangan dan usulan um at serta atas na siha t Keuskupa n Agung Sem arang m engubah tangga l Hari Ulang Tahun Paroki yang sem ula selalu diada kan pada tanggal 1 Januari, sesua i dengan waktu Pastor pertam a m enem pati Gereja M edari 1 Januari 1930, m enjadi tangga l 23 O ktober sesuai dengan tanggal peresm ian gedung Gereja M edari. Meskipun dem ikian m asih m em akai tahun 1930 se bagai acuan 74