Konsep Pengungkapan Jenis-Jenis Pengungkapan

26 d. Untuk menyediakan informasi penting yang dapat digunakan oleh pengguna laporan keuangan untuk membandingkan antar perusahaan dan antar tahun. e. Untuk menyediakan informasi mengenai aliran kas masuk dan keluar di masa dating. f. Untuk membantu investor dalam menetapkan return dan investasinya Adapun menurut Tuanakotta 1986 : 221 tujuan positif pengungkapan adalah memberikan informasi yang penting dan relevan kepada para pemakai laporan keuangan sehingga dapat membantu mereka dalam membuat keputusan dengan cara yang terbaik dengan pembatasan bahwa manfaat yang diperoleh harus melebihi biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh informasi tersebut. Ini berarti bahwa informasi yang disajikan itu mempunyai makna dan dapat dimengerti.

2.2.2.3. Konsep Pengungkapan

Berapa banyak informasi yang harus diungkapkan tidak hanya bergantung pada keahlian pembaca, akan tetapi juga pada standar yang diinginkan Hendriksen, 2002 : 432. Menurut tiga konsep pengungkapan yang umumnya diusulkan sebagai berikut : 1. Adequate disclosure pengungkapan cukup Konsep yang sering digunakan adalah pengungkapan yang cukup, yaitu pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh peraturan yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 27 berlaku, dimana angka-angka yang disajikan dapat diinterpretasikan dengan benar oleh investor. 2. Fair disclosure pengungkapan wajar Pengungkapan yang wajar secara tidak langsung merupakan tujuan etis agar memberikan perlakuan yang sama kepada semua pemakai laporan dengan menyediakan informasi yang layak terhadap pembaca investor potensial 3. Full disclosure pengungkapan penuh Pengungkapan penuh merupakan pengungkapan atas semua informasi yang relevan. Menurut Hendriksen 2002 : 433 dari tiga konsep pengungkapan yang paling lazim dipergunakan adalah pengungkapan cukup Adequate disclosure. Pengungkapan yang wajar dan lengkap merupakan konsep yang lebih positif. Pengungkapan yang wajar menyiratkan suatu tujuan etika, yaitu memberikan perlakuan yang sama pada semua calon pembaca. Pengungkapan yang lengkap menyiratkan penyajian seluruh informasi yang relevan. Bagi sebagian orang, pengungkapan lengkap berarti penyajian informasi secara berlimpah dan, karenanya tidak tepat. Menurut mereka, terlalu banyak informasi akan membahayakan karena penyajian rincian-rincian yang tidak penting bisa menyembunyikan informasi yang signifikan serta membuat laporan keuangan sukar ditafsirkan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 28

2.2.2.4. Jenis-Jenis Pengungkapan

Menurut Darrough 1993 dalam Simanjutak dan Widiastuti 2004 mengemukakan bahwa pengungkapan informasi laporan keuangan dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu : a. Pengungkapan Wajib Mandatory Disclosure Merupakan pengungkapan minimum yang disyaratkan oleh standar akuntansi yang berlaku. Jika perusahaan tidak bersedia untuk mengungkapkan informasi secara sukarela, pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan untuk mengungkapkannya.Menurut Ayem2006 pada Widianingsih2009, informasi minimum yang harus diungkapkan oleh perusahaan public sesuai peraturan yang ditetapkan oleh lembaga yang berwenang misalnya Bapepam atau dewan Standar Akuntansi Keuangan. Pengungkapan wajib akan memaksa perusahaan mengungkapkan jenis informasi tertentu yang ingin disembunyikan jika biaya dirasakan lebih besar dari manfaatnya dengan demikian pengungkapan wajib mempunyai sifat protektif yaitu melindungi investor unshopisticated dari perlakuan yang tidak adil. b. Pengungkapan Sukarela Voluntary Disclosure Merupakan pengungkapan butir-butir yang dilakukan sukarela oleh perusahaan tanpa diharuskan oleh peraturan yang berlaku. Healy dan Palepu dalam Simanjutak dan Widiastuti 2004mengemukakan meskipun semua perusahaan publik diwajibkan untuk memenuhi pengungkapan minimum, mereka berbeda secara substansial dalam hal Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 29 jumlah tambahan informasi yang diungkap ke pasar modal. Salah satu cara meningkatkan kreditabilitas perusahaan adalah melalui pengungkapan sukarela secara lebih luas dan membantu investor dalam memahami strategi bisnis manajemen.

2.2.2.5. Metode Pengungkapan

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 0 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 15

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ).

0 2 17

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 99

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 109

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 3 107

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 1 22

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18