65
4.2. Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1. Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Y
Tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan adalah penyedia banyaknya butir informasi penting keuangan dan non keuangan
yang ada dalam laporan keuangan tahunan yang diungkapkan oleh perusahaan, baik yang bersifat wajib maupun sukarela. Indikator untuk
mengukur tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan menggunakan item disclosure yang ditetapkan oleh BAPEPAM 2002
sebanyak 33 item. Variabel
tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan ini
mengukur berapa banyak butir material yang diungkapkan oleh perusahaan. Menggunakan rumus berikut :
Indeks variabel Wallace = X 100 Wallace, 1994 dalam Gunawan, 2000
Dimana :
n : Jumlah butir yang diungkapkan oleh perusahaan k : Jumlah butir yang seharusnya diungkap sebanyak 33 item
Tabel 4.1 : Data Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Y
TAHUN NAMA PERUSAHAAN
2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata
PT. Bakrie Telecom, Tbk 54.55 24.24 24.24 27.27 24.24 30.91
PT. Excelcomindo Pratama, Tbk 51.52 15.15 24.24 24.24 24.24 27.88
PT. Indosat, Tbk 39.39 21.21 21.21 18.18 21.21 24.24
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk 48.48 24.24 24.24 24.24 24.24 29.09
Rata-rata 48.48 21.21 23.48 23.48 23.48 28.03
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
66 Sumber : Lampiran 1
Deskripsi data
tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
pada tabel 4.1 adalah : 1.
Perusahaan yang
memiliki tingkat kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan terbesar di tahun 2006 adalah PT. Bakrie Telecom, Tbk dengan nilai 54,55 dan terendah dimiliki oleh PT. Indosat, Tbk yaitu sebesar
39,39. 2.
Perusahaan yang
memiliki tingkat kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan terbesar di tahun 2007 adalah PT. Bakrie Telecom, Tbk dan PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dengan nilai 24,24 dan terendah
dimiliki oleh PT. Excelcomindo Pratama, Tbk yaitu sebesar 15,15. 3.
Perusahaan yang
memiliki tingkat kelengkapan pengungkapan laporan
keuangan terbesar di tahun 2008 dan 2010 adalah PT. Bakrie Telecom, Tbk; PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dan PT. Excelcomindo
Pratama, Tbk dengan nilai 24,24 dan terendah dimiliki oleh PT. Indosat, Tbk yaitu sebesar 21,21.
4. Perusahaan
yang memiliki
tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan terbesar di tahun 2009 adalah PT. Bakrie Telecom, Tbk dengan
nilai 27,27 dan terendah dimiliki oleh PT. Indosat, Tbk yaitu sebesar 18,18.
5. Nilai rata-rata dari keempat perusahaan menunjukkan bahwa PT. Bakri Telecom, Tbk memiliki tingkat kelengkapan pengungkapan laporan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
67 keuangan terbesar dan PT. Indosat, Tbk memiliki tingkat kelengkapan
pengungkapan laporan keuangan terendah. 6. Nilai rata-rata dari tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan
pada tahun 2007 mengalami penurunan, dari 48,48 menjadi 21,21 sedangkan tahun 2008 sampai dengan 2010 konstan yaitu sebesar
23,48.
4.2.2. Rasio Likuiditas X
1
Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengatur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka. Skala
pengukuran yang digunakan adalah skala rasio dalam persen . Indikator yang digunakan adalah current ratio rasio lancar dengan rumus :
Rasio Likuiditas
X 100 Awat, 1999 : 385
Tabel 4.2 : Data Rasio Likuiditas X
1
TAHUN NAMA PERUSAHAAN
2006 2007 2008 2009
2010 Rata-rata
PT. Bakrie Telecom, Tbk 176.09 180.22 216.24 83.99 81.62 147.63
PT. Excelcomindo Pratama, Tbk 50.52 22.76 60.03
33.41 48.83 43.11
PT. Indosat, Tbk 83.28 92.59 90.49
54.63 51.55 74.51
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk 67.79 77.28 54.16
60.58 91.49 70.26
Rata-rata 94.42
93.21 105.23 58.15 68.37 83.88
Sumber : Lampiran 1 Deskripsi
data rasio
likuiditas pada tabel 4.2 adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan yang memiliki rasio likuiditas terbesar di tahun 2006 sampai dengan 2009 adalah PT. Bakrie Telecom, Tbk dengan nilai 176,09;
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
68 180,22; 216,24 dan 83,99. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
memiliki rasio likuiditas terbesar di tahun 2010 dengan nilai 91,49. 2. PT. Excelcomindo Pratama, Tbk memiliki rasio likuiditas terendah di
tahun 2006, 2007, 2009 dan 2010 dengan nilai 50,52; 22,76; 33,41 dan 48,83. Sedangkan tahun 2008, perusahaan yang memiliki rasio
likuiditas terendah adalah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. 3. Nilai rata-rata dari keempat perusahaan menunjukkan bahwa PT. Bakri
Telecom, Tbk memiliki rasio likuditas terbesar dan PT. Excelcomindo Pratama, Tbk memiliki rasio likuditas terendah.
4. Nilai rata-rata dari rasio likuditas selama periode 2006 sampai dengan 2010 menunjukkan rasio likuditas terbesar terjadi pada tahun 2008 dan
rasio likuditas terendah terjadi pada tahun 2009.
4.2.3. Rasio Profitabilitas X
2
Rasio profitabilitas adalah rasio yang digunakan perusahaan untuk mengukur kemampuan suatu perusahaan dengan seluruh modal yang
bekerja di dalamnya untuk menghasilkan laba. Skala pengukuran yang digunakan adalah rasio dalam persen . Indikator yang digunakan adalah
Return On Assets ROA, dengan rumus :
ROA X 100
Hanafi, 2003 : 84
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
69 Tabel 4.3 : Data Rasio Profitabilitas X
2
TAHUN NAMA PERUSAHAAN
2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata
PT. Bakrie Telecom, Tbk 3.28 3.09 1.60 0.86 0.08 1.78
PT. Excelcomindo Pratama, Tbk 5.16 1.33 0.05 6.24
10.61 4.68 PT. Indosat, Tbk
4.12 4.51 3.63 2.72 1.23 3.24 PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
14.65 15.67 11.64 11.62 11.57 13.03 Rata-rata
6.80 6.15 4.23 5.36 5.87 5.68
Sumber : Lampiran 1 Deskripsi
data rasio
profitabilitas pada tabel 4.3 adalah sebagai berikut:
1. Perusahaan yang memiliki rasio profitabilitas terbesar di tahun 2006 sampai dengan 2010 adalah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk
dengan nilai 14,65; 15,67; 11,64; 11,62 dan 11,57.
2. PT. Bakrie Telecom, Tbk memiliki rasio profitabilitas terendah di tahun 2006 dengan nilai 3,28. Sedangkan tahun 2007 - 2008, perusahaan
yang memiliki rasio profitabilitas terendah adalah PT. Excelcomindo Pratama, Tbk dan tahun 2009 – 2010 perusahaan yang memiliki rasio
profitabilitas terendah adalah PT. Bakrie Telecom, Tbk 3. Nilai rata-rata dari keempat perusahaan menunjukkan bahwa PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki rasio profitabilitas terbesar dan PT. Bakrie Telecom, Tbk memiliki rasio profitabilitas terendah.
4. Nilai rata-rata dari rasio profitabilitas selama periode 2006 sampai dengan 2010 menunjukkan rasio profitabilitas terbesar terjadi pada tahun
2006 dan rasio profitabilitas terendah terjadi pada tahun 2008.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
70
4.2.4. Ukuran Perusahaan X
3
Ukuran perusahaan merupakan ukuran dari kondisi perusahaan
dengan melihat pada besar kecilnya suatu perusahaan yang digunakan dalam penelitian ini.
Ukuran Perusahaan = Log Total Asset Tabel 4.4 : Data Ukuran Perusahaan X
3
TAHUN Desimal NAMA PERUSAHAAN
2006 2007 2008 2009 2010 Rata-rata
PT. Bakrie Telecom, Tbk 6.35 6.67 6.93 7.06 7.09 6.82
PT. Excelcomindo Pratama, Tbk 7.10 7.27 7.46 7.44 7.44 7.34
PT. Indosat, Tbk 7.53 7.66 7.71 7.74 7.72 7.67
PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk 7.88 7.91 7.96 7.99 8.00 7.95
Rata-rata 7.22 7.38 7.52 7.56 7.56 7.45
Sumber : Lampiran 1 Deskripsi data ukuran perusahaan pada tabel 4.4 adalah sebagai
berikut: 1. Perusahaan yang memiliki ukuran perusahaan terbesar di tahun 2006
sampai dengan 2010 adalah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk dengan
nilai 7,88; 7,91; 7,96; 7,99 dan 8,00. 2. PT. Bakrie Telecom, Tbk memiliki ukuran perusahaan terendah di tahun
2006 sampai dengan 2010. 3. Nilai rata-rata dari keempat perusahaan menunjukkan bahwa PT.
Telekomunikasi Indonesia, Tbk memiliki ukuran perusahaan terbesar dan PT. Bakrie Telecom, Tbk memiliki ukuran perusahaan terendah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
71 4. Nilai rata-rata dari ukuran perusahaan selama periode 2006 sampai
dengan 2010 menunjukkan ukuran perusahaan terbesar terjadi pada tahun 2009-2010 dan ukuran perusahaan terendah terjadi pada tahun 2006.
4.3. Analisis Regresi Linier Berganda