Teknik Pengumpulan Deskripsi Obyek Penelitian 1. Sejarah PT. Bakrie Telecom, Tbk

52 1. Perusahaan yang selama 5 tahun, sejak tahun 2006 hingga 2010 yang memiliki laba positif 2. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan telah mengeluarkan laporan keuangan tahunan yang valid, lengkap, dan telah diaudit oleh pihak berwenang sampai tanggal 31 desember 2010. Berdasarkan kriteria tersebut, maka terdapat 4 perusahaan yang di ambil sebagai sampel dalam penelitian ini. Perusahaan-perusahaan tersebut adalah : 1. PT. Bakrie Telecom, Tbk. 2. PT. Excelcomindo Pratama, Tbk. 3. PT. Indosat, Tbk 4. PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

3.3. Teknik Pengumpulan

Data 3.3.1. Jenis Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diambil dari sumber data dokumentasi yang dimiliki oleh perusahaan yang berupa laporan keuangan tahunan dari tahun 2006 sampai dengan 2010.

3.3.2. Sumber Data

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Pusat Referensi Pasar Modal di Bursa Efek Indonesia. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 53

3.3.3. Metode Pengumpulan

Data Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi dan studi pustaka . dokumentasi yaitu suatu teknik pengumpulan data dengan mempelajari dan menggunakan laporan keuangan pihak emiten yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Sedangkan studi pustaka adalah studi literature yang digunakan untuk mencari dan mendapatkan data, informasi , dan teori yang relevan dengan bahasan dari buku- buku literature.

3.4. Teknik Analisi dan Uji Hipotesis

3.4.1. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal atau tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut mengikuti sebaran normal atau tidak dapat dilakukan dengan berbagai metode diantaranya dengan uji statistic non parametik Kolmogorov-Smirnov K-S Sumarsono, 2004 : 40, uji Kolmogorov- Smirnov dilakukan dengan membuat hipotesis : ‐ Jika nilai signifikan nilai profitabilitas lebih kecil dari 5 maka data berdistribusi adalah tidak normal. ‐ Jika nilai signifikasi nilai profitabilitas lebih besar dari 5, maka data berdistribusi adalah normal. Sumarsono, 2004 : 43. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 54

3.4.2. Uji Asumsi Klasik

a. Autokorelasi Menurut Sumodiningrat 2003 : 231 autokorelasi adalah korelasi hubungan yang terjadi diantara anggota-anggota dari serangkaian pengamatan yang tersusun dalam rangkaian waktu seperti apda data runtun waktu atau time series data atau yang tersusun dalam rangkaian ruang seperti pada data silang waktu atau cross sectional data. Uji autokorelasi menguji apakah dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain Ghozali, 2005 : 96. Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala autokorelasi maka perlu dilihat table kriteria Durbin Watson sebagai berikut : Tabel 3.1 : Tabel Kriteria Durbin Watson Durbin Watson Kriteria 0DWdL dLDWdU dUDW4-dU 4-dUDW4-dL Ada autokorelasi positif Tanpa kesimpulan Tidak ada aurokerelasi Tanpa kesimpulan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 55 4-dLDW4 Ada autokorelasi negatif b. Multikolineritas Multikolineritas adalah terjadinya hubungan linear antar variabel bebas dalam persamaan regresi linier berganda. Apabila ternyata ada hubungan linier antar variabel bebas, maka persamaan regresi sederhana tidak perlu dilakukan analisis multikolineritas. Tujuan dari multikolineritas adalah untuk menguji apakah ada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas inependen Ghozali, 2005 : 91. Salah satu cara yang digunakan untuk mengetahui ada tidaknya multikolineritas yaitu dengan melihat besarnya nilai Variance Inflation Faktor VIF. Nilai tolerance yang umum dipakai adalah 0.01 atau sama dengan nilai VIF dibawah 10 maka tidak terjadi multikolineritas apabila nilai VIF lebih tinggi dari 10 maka akan terjadi multikolineritas. c. Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah mdoel regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain Ghozali, 2005 : 105. Maksud dari penyimpangan Heteroskedastisitas adalah varians variabel dalam model tidak sama konstan. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 56 Untuk mendeteksi ada atau tidaknya Heteroskedastisitas digunakan korelasi rank Spearman antara residual dengan variabel independen. ‐ Apabila nilai signifikan hitung sig dari tingkat signifikan α = 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas ‐ Apabila nilai signifikan hitung sig dari tingkat signifikan α = 0,05 berarti terjadi heteroskedastisitas Santoso, 1999 : 231

3.4.3. Teknik Analisis

Teknik analisis dalam penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda karena tujuan penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh variabel independen rasio likuiditas, rasio profitabilitas, dan ukuran perusahaan terhadap variabel dependen tingkat kelengkapan pengungkapan laporan keuangan tahunan yang dirumuskan sebagai berikut : Y = β + β X + β X + β X + e Y = Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Laporan keuangan Tahunan β = Konstanta β - β = Koefisien Regresi X = Rasio Likuiditas X = Rasio Profitabilitas X = Ukuran Perusahaan e = Kesalahan baku Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 57

3.4.4. Uji Hipotesis

3.4.4.1. Uji Kesesuaian Model Uji F

Uji ini dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis memiliki tingkat kelayakan model yang tinggi yait variabel-variabel yang digunakan model untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis. H : β = β = β = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan anatra variabel X , X , X terhadap Y Hi : β = β = β ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan anatra variabel X , X , X terhadap Y Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikasi α 0,05. Kriteria pengujian sebagai berikut : 1 Jika nilai probabilitas 0,05 maka H diterima dan Hi ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan X , X , X terhadap Y. 2 Jika nilai probabilitas 0,05 maka H ditolak dan Hi diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan X , X , X terhadap Y.

3.4.4.2. Uji t

Uji t dilakukan untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh X , X , X terhadap Y. H : β = 0 tidak ada pengaruh yang signifikan X , X , X terhadap Y. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 58 Hi : β ≠ 0 ada pengaruh yang signifikan X , X , X terhadap Y. Ket : i = X , X , X Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikasi α 0,05. Kriteria pengujian sebagai berikut : 1. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H diterima dan Hi ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan X , X , X terhadap Y. 2. Jika nilai probabilitas 0,05, maka H ditolak dan Hi diterima, berarti ada pengaruh yang signifikan X , X , X terhadap Y. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 59 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Sejarah PT. Bakrie Telecom, Tbk PT. Bakrie Telecom, Tbk adalah perusahaan operator telekomunikasi berbasis CDMA di Indonesia. Bakrie Telecom memiliki produk layanan dengan nama produk Esia serta Wifone. Perusahaan ini sebelumnya dikenal dengan nama PT Ratelindo, yang didirikan pada bulan Agustus 1993, sebagai anak perusahaan PT Bakrie Brothers Tbk yang bergerak dalam bidang telekomunikasi di DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat berbasis Extended Time Division Multiple Access ETDMA. Pada bulan September 2003, PT Ratelindo berubah nama menjadi PT Bakrie Telecom, yang kemudian bermigrasi ke CDMA2000 1x, dan memulai meluncurkan produk Esia. Saat ini produk Esia hanya dapat dinikmati di Jakarta, Banten, dan Jawa Barat. Pada tahun 2006, Bakrie Telecom telah go-public dengan mendaftarkan sahamnya dalam Bursa Efek Jakarta. Pada 17 September 2007, Pemerintah Indonesia memberikan lisensi atas jaringan tetapsambungan langsung internasional Indonesia kepada Bakrie Telecom. Sebagai bagian dari lisensi ini, Bakrie Telecom diharuskan membangun jaringan tetap untuk sambungan langsung internasional. Pada 5-tahun pertama, Bakrie Telecom diharuskan membangun jaringan yang Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 60 menghubungkan Batam, Singapura, dan Amerika Serikat. Jika target ini tidak terpenuhi, pemerintah akan mendenda Bakrie Telecom. Dirjen Pos dan Telekomunikasi Basuki Yusuf Iskandar memperkirakan Bakrie akan dapat mengkomersialisasi layanan ini dalam tiga tahun ke depan.

4.1.2. Sejarah PT. Excelcomindo Pratama, Tbk

PT Excelcomindo Pratama Tbk, atau disingkat XL, adalah sebuah perusahaan operator telekomunikasi seluler di Indonesia. XL mulai beroperasi secara komersial pada tanggal 8 Oktober 1996, dan merupakan perusahaan swasta pertama yang menyediakan layanan telepon mobile di Indonesia. XL memiliki empat produk GSM, yaitu Bebas prabayar, Jempol prabayar, XplorJimatdulunya merupakan jenis layanan untuk Jempol, tetapi kemudian dikembangkan menjadi produk sendiri yang lebih dikhususkan untuk komunikasi ke luar negeri. Selain itu XL juga menyediakan layanan korporat yang termasuk Internet Service Provider ISP dan VoIP. paskabayar, dan yang paling baru Pemegang saham XL saat ini adalah: 1. Indocel Holding Sdn. Bhd. 59,67, merupakan perusahaan yang dimiliki 100 oleh TM International L Limited TMIL. TM International L Limited merupakan anak perusahaan Telekom Malaysia Berhad TM yang khusus menangani investasi international. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 61 2. Khazanah Nasional Berhad 16,81, merupakan organisasi investasi milik Pemerintah Malaysia. 3. PT Telekomindo Primabhakti 15,97, merupakan anak perusahaan Rajawali Corporation, yang memiliki bisnis telekomunikasi, hotel, kebutuhan konsumen, dan ritel. 4. AIF Indonesia Limited 7,38, merupakan perusahaan pendanaan swasta yang bermarkas di Hong Kong.

4.1.3. Sejarah PT. Indosat, Tbk

PT Indosat Tbk., sebelumnya bernama PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. Persero adalah sebuah perusahaan penyedia layanan telekomunikasi yang lengkap dan terbesar kedua di Indonesia untuk jasa seluler Matrix, Mentari dan IM3. Saat ini, komposisi kepemilikan saham Indosat adalah: Qatar Telecom 65, Publik 20,1, serta Pemerintah Republik Indonesia 14,9. Indosat juga mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia dan Bursa Saham New York Indosat didirikan pada tahun 1967 sebagai Perusahaan Modal Asing, dan memulai operasinya pada tahun 1969. Pada tahun 1980 Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga sekarang, Indosat menyediakan layanan seluler, telekomunikasi internasional dan layanan satelit bagi penyelenggara layanan broadcasting. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 62 PT Satelit Palapa Indonesia Satelindo didirikan pada tahun 1993 di bawah pengawasan PT Indosat. Satelindo beroperasi pada tahun 1994 sebagai operator GSM. Pendirian Satelindo sebagai anak perusahaan Indosat menjadikan ia sebagai operator GSM pertama di Indonesia yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix. Pada tanggal 19 Oktober 1994 Indosat mulai memperdagangkan sahamnya di Bursa Efek di Indonesia, dan Amerika Serikat New York Stock Exchange. Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2002. Setelah itu, pengimplementasian obligasi syariah Indosat mendapat peringkat AA+. Nilai emisi pada tahun 2002 sebesar Rp 175.000.000.000,00. dalam tenor lima tahun. Pada tahun 2005 nilai emisi obligasi syariah Indosat IV sebesar Rp 285.000.000.000,00. Setelah tahun 2002 penerapan obligasi syariah tersebut diikuti oleh perusahaan-perusahaan lainnya.

4.1.4. Sejarah PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk

Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham Telkom. Sejak itu saham Telkom tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta BEJ, Bursa Efek Surabaya BES, Bursa Saham New York NYSE dan Bursa Saham London LSE. Saham Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di Bursa Saham Tokyo. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 63 Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21, Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia. Tahun 2001 Telkom membeli 35 saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal. Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan New Telkom Telkom baru yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan. Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel fixed wireline, jasa telepon tetap nirkabel fixed wireless, jasa telepon bergerak mobile service, datainternet serta jasa multimedia lainnya. Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi Telkom: Telepon 1. Telepon tetap PSTN, layanan telepon tetap yang pernah menjadi monopoli Telkom di Indonesia 2. TelkomFlexi, layanan telepon fixed wireless CDMA DataInternet 1. TelkomNet Instan, layanan akses internet dial up Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 64 2. TelkomNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan 3. Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi broad band menggunakan teknologi ADSL 4. e-Business i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron 5. Solusi Enterprise - INFONET 6. TELKOMLink DINAccess 7. TELKOMLink VPN IP, layanan komunikasi data any to any connection berbasis IP MPLS. 8. TELKOMNet Whole Sale VPN Dial, Layanan akses dial up ke intranet suatu perusahaan yang dilakukan secara remote dan mobile melalui jaringan data berbasis TCP IP MPLStunneling pada TELKOMNet. 9. TELKOM ISDN, jaringan digital yang menyediakan layanan telekomunikasi multimedia, merupakan pengembangan dari sistem telepon yang telah terintegrasi. Satelit 1. TELKOMSatelit Sewa Transponder 2. TELKOMVSAT VSAT Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 65 4.2. Deskripsi Variabel Penelitian 4.2.1. Tingkat Kelengkapan Pengungkapan Laporan Keuangan Y

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN (Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia).

0 0 9

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 15

PENDAHULUAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 13

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK JAKARTA (BEJ).

0 2 17

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 99

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 0 109

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

2 3 107

Skripsi Rini Dwiyanti

1 3 112

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA SKRIPSI

0 1 22

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELENGKAPAN PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN PADA PERUSAHAAN JASA TELEKOMUNIKASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 18