menunjukkan identitasnya sebagai bangunan yang sesuai dengan prinsip-prinsip arsitektur tropis.
4.3.1.1 Konsep Penataan Massa
Berdasarkan pada pendekatan perancangan yang menggunakan tema arsitektur tropis. Terbentuk pola cluster dengan pembagian daerah menjadi 3 bagian, yaitu zona 1 ,
zona 2 dan zona 3. Pada zona 1 ditempatkan bangunan utama yaitu gedung rusunawa yang terbagi menjadi beberapa blok. Setiap blok dihubungkan dengan pusat orientasi berupa
taman. Antara blok rusun satu dengan yang lain dihubungkan dengan selasar yang terletak pada setiap lantai 2, 3 dan 4. Pada sisi terluar lahan di tempatkan pujasera, dimana pada
sisi tersebut menjadi bagian yang berfungsi sebagai lahan komersial bagi warga rusunawa juga sebagai poin penting untuk menarik perhatian masyarakat sekitar.
Pada blok 2 ditempatkan fasilitas umum yaitu balai, pepustakaan mini dan mushollla dimana fasilitas ini dapat berfungsi dan tidak mengganggu aktifitas di dalam
gedung rusunawa bila diadakan sebuah acara. Penggunaan fasilitas ini dapat digunakan oleh masyarakat penghuni rusunawa dan masyarakat sekitar.
Pada blok 3 ditempatkan bangunan-bangunan yang bersifat komersial diantaranya foood court, toko, lapangan olahraga dan bangunan serbaguna. Letak pujasera diletakkan
pada bagian paling depan karena memiliki aktifitas paling besar dan direncanakan aktif mulai pagi mengingat tujuan konsumennya adalah siswa sekolah SMA 15 dan mahasiswa
ADI BUANA serta masyarakat sekitar. Pola sirkulasi dalam bangunan untuk mengalirkan jenis aktifitas yang berbeda, ada
2 macam sirkulasi :
Sirkulasi horizontal menggunakan selasar dan dikarenakan adanya aktifitas yang berbeda, maka diperlukan ruangan yang menyatukan aktifitas-aktifitas tersebut,
yaitu dengan open space untuk mengalirkan masing-mmasing aktifitas yang berbeda tersebut.
Sirkulasi vertikal, menggunakan tangga manual.
4.3.1.2 Konsep Tampilan
Konsep tampilan yang dipilih adalah arsitektur tropis. Beberapa tampilan yang dilakukan dalam perancangan nantinya, yaitu :
58
Pada bagian atap memakai atap perisai dengan kemiringan 30
, pada bagian tengah ditempatkan peninggian atap bangunan sekaligus sebagai cros ventilasi.
Gambar 4.8. Bentuk atap dengan peninggian Sumber data analisa pribadi, 2009
tampilan kisi-kisi sebagai aspek pendukung tampilan sekaligus berfungsi untuk
mengarlikan udara alami sebaiknya mengalir ke semua bagian ruang sepanjang hari. Salah satu bentuk ventilasi agar aliran udara tetap berlangsung dengan
leluasa.
Gambar 4.9. Kisi-kisi bangunan Sumber data analisa pribadi, 2009
Teritisan. Teritisan disini berfungsi sebagai penghalang tampias dari air hujan dan
juga dapat menghalau sinar matahari yang berlebih.
Model bangunan mengadopsi bentuk persegi atau kotak-kotak sebagai identitas bangunan rusunawa kebanyakan.
Warna dinding bangunan banyak mengunakan warna-warna cerah dibandingkan
warna-warna gelap karena warna tersebut dapat menyerap panas dengan cepat. Dengan melihat perencanaan tampilan bangunan ini diharapkan mampu mengimbangi
fungsi dan menghadirkan kenyamanan serta suasana ruang dalam dan luar yang dapat meningkatkan kualitas dan perilaku bagi penghuninya.
59
BAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1. Analisa Site
5.1.1. Kondisi Existing Tapak
Luas lahan
: ± 11.788 m
2
Letak lokasi site
: Kawasan Menanggal
Batasan
site -
Sebelah utara : Permukiman warga
- Sebelah selatan
: Jalan Menanggal
- Sebelah Timur
: Jalam Menanggal III
- Sebelah
Barat :
Permukiman Warga
Peruntukan lahan dikategorikan sebagai lokasi perumahan dan permukiman.
5.1.2. Analisa Aksesibilitas
Pencapaian ke lokasi dapat dijangkau dengan kendaraan pribadi maupun angkutan umum. Dua sisi pada site obyek langsung berhubungan
dengan dua jalan yaitu jalan Menanggal dan jalan Menanggal III. Kedua jalan ini memiliki persamaan yaitu arah arus 2 jalur, namun kondisi di lapangan
jalan Menanggal cukup ramai dibandingkan dengan jalan Menanggal III. Maka akses keluar masuk site ditempatkan di jalan Menanggal dalam
memudahkan akses menuju site.
Gambar 5.1 penempatan akses keluar masuk Sumber data analisa pribadi, 2009
60