44
e. Guru memberikan motivasi kepada subjek.
f. Guru menutup pelajaran dengan berdoa bersama.
8. Analisis Data
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dipaparkan, dapat dilakukan analisis data berdasarkan kemampuan berhitung, karakteristik
pemberlajaran, pengajaran di kelas, dan rencana pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:
a. Kemampuan Berhitung
Assesmen kemampuan berhitung berdasarkan Payne 1981 yang telah disesuaikan dengan materi pelajaran yang diperoleh di
dalam kelas terdiri dari kemampuan pre computation dan kemampuan computation.
1 Kemampuan pre computation
Kemampuan pre computation kedua subjek mencapai tahap yang sama. Kedua subjek gagal dalam mengerjakan soal yang
berupa pengenalan lambang operasi hitung serta membedakan kuantitas, bangun dan ukuran dari objek umum yang berbeda.
Kedua subjek membutuhkan bantuan dalam mengerjakan setiap soal dan mengalami kesulitan untuk mengerjakan secara mandiri.
Sedangkan pada pengenalan lambang bilangan kedua subjek mampu menjawab dengan benar serta mengerjakannya secara
mandiri.
45
2 Kemampuan computation
Kemampuan computation kedua subjek berada pada tahap yang berbeda. Kemampuan penjumlahan subjek RK lebih baik
dibandingkan dengan subjek DAS. Subjek RK berhasil mengerjakan sebagian besar aspek yang terdapat dalam
kemampuan penjumlahan dengan benar dan tanpa bantuan dari peneliti. Subjek RK hanya membutuhkan sedikit bantuan dengan
bertanya mengenai soal apabila subjek kebingungan saat mengerjakan. Sedangkan subjek DAS pada sebagian aspek
kemampuan penjumlahan membutuhkan bantuan dari peneliti saat mengerjakan soal. Subjek DAS gagal mengerjakan soal pada
materi yang belum pernah diberikan saat pelajaran. Saat mengerjakan soal subjek terlihat tidak fokus dan hanya diam saat
peneliti meminta subjek untuk melanjutkan mengerjakan soal. Sedangkan pada materi yang sudah pernah diberikan di dalam
kelas subjek berhasil mengerjakan dengan benar tanpa bantuan. Kemampuan pengurangan kedua subjek berada pada tahap
yang sama dengan kemampuan penjumlahan. Subjek RK mampu mengerjakan seluruh soal secara mandiri dengan jawaban yang
benar. Subjek hanya membutuhkan bantuan saat kurang teliti menghitung soal. Sedangkan subjek DAS hanya mampu
mengerjakan soal yang pernah diajarkan oleh guru dan
46
membutuhkan bantuan saat mengerjakan. Subjek akan mengalami kegagalan pada soal yang belum pernah diajarkan sebelumnya.
Kemampuan perkalian subjek RK lebih baik dibandingkan dengan subjek DAS. Subjek RK mengerjakan seluruh soal dengan
benar dan tanpa bantuan. Sedangkan subjek DAS gagal dalam mengerjakan soal. Kemampuan pembagian subjek RK juga lebih
baik dibandingkan subjek DAS. Meskipun subjek RK membutuhkan bantuan dalam mengerjakan soal, akan tetapi
subjek RK dapat mengerjakan beberapa soal yang diberikan. Sedangkan subjek DAS juga mengalami kegagalan dalam
mengerjakan soal kemampuan pembagian. Subjek selalu berkata bahwa dia bisa mengerjakan tetapi subjek hanya menghitung
“asal” dengan mencoret kertas tanpa serius menghitung. b.
Pengajaran Berhitung Berdasarkan hasil observasi selama proses pengajaran
berlangsung, dapat disimpulkan bahwa kedua guru memiliki perbedaan pada saat mengajar siswa. Proses pembelajaran guru kelas
II dimulai dengan mengulang materi yang telah diberikan sebelumnya serta meneliti pekerjaan rumah subjek. Setiap mengajar guru
memberikan materi penjumlahan dan pengurangan dengan alat bantu yang berbeda-beda. Guru juga melakukan variasi terhadap materi
yang diberikan, seperti memberikan materi penjumlahan saat pelajaran di kelas dan memberikan materi pengurangan sebagai pekerjaan
47
rumah ataupun sebaliknya. Guru subjek DAS selalu mendampingi subjek saat mengerjakan tugas dan meralat pekerjaan subjek jika
terdapat kesalahan dalam mengerjakan soal. Guru subjek DAS juga memperhatikan subjek saat mengerjakan soal sehingga saat subjek
mulai tidak fokus pada soal guru akan menegur dan menyuruh subjek kembali mengerjakan tugasnya.
Disisi lain, guru kelas III memulai pelajaran dengan memberikan materi yang baru kepada subjek RK. Guru menuliskan
materi di papan tulis serta menuliskan beberapa soal yang berkaitan dengan materi. Guru kemudian menjelaskan materi dan bertanya
kepada subjek jika ada materi yang tidak dimengerti oleh subjek. Guru seringkali meninggalkan kelas setelah memberikan materi dan tidak
mendampingi subjek saat mengerjakan soal. Selain menulis di papan tulis, guru juga menuliskan soal langsung pada buku catatan subjek
kemudian menyuruh subjek mengerjakan soal tersebut. Guru juga memberikan materi yang berkaitan dengan lingkungan sekitar subjek
dan menyuruh subjek untuk melakukan pengamatan. Akan tetapi, guru tidak mengawasi dan membantu subjek selama melakukan
pengamatan, dan hanya bertanya jika subjek mengalami kesulitan. Materi yang diberikan saat proses pengajaran di kelas telah
tercapai sesuai dengan tujuan pembelajaran yang disusun oleh guru. Subjek DAS telah memperoleh materi yang terdapat dalam tujuan
pembelajaran. Materi yang diberikan sesuai dengan tujuan
48
pembelajaran dan tidak kurang dari standar tujuan pembelajaran yang digunakan.
Subjek RK memperoleh beberapa materi yang mengacu pada tujuan pembelajaran. Akan tetapi, terdapat kompetensi dalam tujuan
pembelajaran yang tidak diberikan kepada subjek. Subjek menerima materi yang berbeda selama proses pembelajaran. Subjek juga
mempelajari materi baru yang tidak terdapat dalam tujuan pembelajaran. Materi yang termasuk dalam tujuan pembelajaran
seringkali hanya dibahas satu kali saat pelajaran. Hal tersebut membuat subjek tidak mengalami peningkatan dalam materi tersebut,
meskipun subjek memiliki kemampuan untuk mengerjakan soal dengan tingkat yang lebih tinggi dari materi yang telah diberikan.
Dalam proses pengajaran yang dilakukan di kelas dan proses assesmen terhadap kedua subjek, dapat dilihat karakteristik belajar
dari kedua subjek. Kemampuan daya ingat kedua subjek cukup berbeda. Subjek
RK mengalami kecenderungan lupa pada penjelasan sebelumnya. Sedangkan subjek DAS memiliki kecenderungan untuk lupa angka
yang sedang dihitung dan hasil perhitungannya serta melewatkan perhitungan.
Perhatian kedua subjek memiliki kesamaan yaitu sering beralih pada kejadian-kejadian yang terjadi di dalam kelas ataupun di luar
kelas. Subjek DAS sering kehilangan konsentrasinya saat
49
mengerjakan tugas karena ada keributan di luar kelas yang membuatnya memperhatikannya. Subjek juga sering memperhatikan
teman sekelasnya yang sedang bermain atau guru lain yang sedang mengobrol. Subjek seringkali tiba-tiba terdiam dan melamun saat
mengerjakan tugas dan membuat guru harus menegurnya. Sedangkan perhatian subjek RK teralih pada kejadian yang terjadi di dalam kelas.
Kondisi ruang kelas subjek yang terdiri dari beberapa tingkat kelas membuat suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif. Subjek juga
sering ditinggal oleh guru saat pelajaran berlangsung, hal tersebut membuat subjek tidak fokus pada tugas dan membuat gaduh kelas.
Motivasi yang muncul pada DAS dan RK cukup berbeda. DAS mudah mengeluh capek dan ingin berhenti belajar. Subjek DAS
juga menolak untuk mengerjakan soal tambahan yang diberikan oleh guru. Subjek DAS akan mengeluh capek kepada guru pada saat subjek
sudah kesulitan dalam mengerjakan soal dan mengalami kesalahan beberapa kali. Hal tersebut juga membuat subjek menolak untuk
mengerjakan soal tambahan yang diberikan oleh guru. Sedangkan subjek RK dalam proses pembelajaran, subjek cenderung menunggu
diberi semangat oleh guru untuk mau mengerjakan soal. Saat mengerjakan soal subjek seringkali hanya melihat soal dan tidak
mengerjakan soal tersebut. Subjek akan mengerjakan soal yang diberikan apabila guru subjek menegur subjek dan menyuruhnya
mengerjakan soal.
50
B. Pembahasan