Retardasi Mental Berhitung pada Retardasi Mental Pengajaran Berhitung Anak Retardasi Mental

21

BAB III METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Penelitian deskriptif kualitatif mempelajari masalah dalam masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena Poerwandari, 2005. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi status gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya penelitian dilakukan, sehingga tidak memerlukan pengontrolan terhadap suatu perlakuan Arikunto, 2000.

B. Subjek Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Sekolah Luar Biasa 2 Negeri Yogyakarta. Subjek penelitian adalah 2 orang siswa SLB Negeri 2 Yogyakarta kelas II C dan kelas III C. Kedua subjek merupakan siswa yang tergolong dalam klasifikasi retardasi mental ringan.

C. Batasan Istilah

1. Retardasi Mental

Retardasi mental ringan memiliki rentang IQ antara 55-70. Anak retardasi mental ringan mengalami keterlambatan secara fisik dan intelegensi dibanding dengan anak pada umumnya. Anak retardasi mental 22 ringan termasuk anak mampu didik educable mentally retarded. Mereka mampu belajar membaca, menulis, dan berhitung sederhana. Mereka juga mampu untuk melakukan keterampilan yang berhubungan dengan diri sendiri seperti makan, mandi, dan berpakaian. 2. Karakteristik Belajar untuk Retardasi Mental Karakteristik belajar yang dimiliki anak retardasi mental yaitu perhatian, daya ingat, dan motivasi. Perhatian yang terjadi adalah sering memusatkan perhatian pada benda yang salah, serta mengalami kesulitan untuk mengalokasikan perhatian mereka dengan tepat. Masalah daya ingat yang dialami anak retardasi mental yaitu mereka mengalami kesulitan untuk memfokuskan pada stimulus yang relevan disaat proses belajar, sehingga dalam mengingat hambatan yang dialami terletak pada kemampuannya dalam merekontruksi ingatan jangka pendek. Masalah motivasi yang muncul pada anak retardasi mental adalah mudah putus asa dalam menghadapi tugas.

3. Berhitung pada Retardasi Mental

Keterampilan berhitung terdiri dari kemampuan pre computation dan computation. Kemampuan pra berhitung adalah kemampuan atau kesiapan awal yang harus dimiliki untuk memulai berhitung. Kemampuan computation merupakan kemampuan yang terdiri dari kemampuan penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian. 23

4. Pengajaran Berhitung Anak Retardasi Mental

Tujuan pembelajaran terdiri dari materi berhitung yang diberikan kepada siswa pada semester pertama kelas II C dan III C dan materi berhitung yang diajarkan di kelas. Pengajaran berhitung yang diamati mencakup cara pengajaran berhitung yang dilakukan oleh guru di dalam kelas.

D. Metode Pengumpulan Data