18
b.
Tujuan Pembelajaran kelas III C
Tujuan pembelajaran mata pelajaran matematika kelas III C semester 1 yang tercantum dalam silabus adalah sebagai
berikut: 1
Melakukan penjumlahan 1-50 2
Melakukan penjumlahan susun ke bawah dengan teknik 1 kali menyimpan
3 Melakukan pengurangan sampai 50
4 Melakukan perkalian sebagai penjumlahan berulang dengan
hasil 10
F. Dinamika Kemampuan Berhitung dan Pengajaran Berhitung pada
Anak Retardasi Mental di SLB N 2 Yogyakarta
Retardasi mental ditandai dengan keterbatasan intelegensi yaitu keterbatasan kemampuan belajar dan juga keterlambatan dalam
kemampuan motorik, sosial, dan berbahasa. Dalam belajar, anak retardasi mental memiliki karakteristik belajar yang termasuk di dalamnya adalah
perhatian, daya ingat, dan motivasi. Perhatian yang terjadi adalah sering memusatkan perhatian pada benda yang salah, serta mengalami kesulitan
untuk mengalokasikan perhatian mereka dengan tepat. Masalah daya ingat yang dialami anak retardasi mental yaitu ketidakmampuan mereka dalam
merekontruksi ingatan jangka pendek. Masalah motivasi yang muncul pada anak retardasi mental adalah mudah putus asa dalam menghadapi
19
tugas. Anak retardasi mental yang memiliki perhatian, daya ingat, dan motivasi yang tinggi akan memiliki kemampuan berhitung yang berbeda
dengan mereka yang memiliki perhatian, daya ingat, dan motivasi yang rendah.
Salah satu keterbatasan kemampuan belajar anak retardasi mental adalah kemampuan berhitung. Kemampuan berhitung merupakan
kemampuan berkenaan dengan sifat hubungan-hubungan bilangan nyata dengan perhitungan mereka terutama menyangkut penjumlahan,
pengurangan, perkalian, dan pembagian. Tujuan utama pembelajaran berhitung bagi anak retardasi mental adalah untuk membantu anak
retardasi mental menguasai kemampuan berhitung dan usaha untuk mengembangkan kemampuan keterampilan dasar tersebut dalam hal
pemecahan masalah, Payne 1981. Kemampuan berhitung anak retardasi mental di kelas dipengaruhi
oleh pengajaran. Pengajaran di kelas dilakukan oleh guru dengan menggunakan metode pengajaran seperti dengan melakukan pengulangan
dan penggunaan benda konkrit. Pengajaran berhitung anak retardasi mental dapat mencapai hasil yang optimal apabila pengajaran mengikuti
karakteristik belajar anak.
20
Skema Dinamika Kemampuan Berhitung dan Pengajaran Berhitung pada Anak Retardasi Mental
Retardasi Mental
Keterbatasan intelegensi
Kemampuan berhitung
Signifikansi kemampuan berhitung
Pengajaran Berhitung di Kelas
- Cara pengajaran guru
kelas -
Tujuan Pembelajaran
Karakteristik Belajar Anak Retardasi Mental
- Perhatian memusatkan perhatian pada
benda yang salah, kesulitan memusatkan perhatian dengan tepat
- Daya ingat ketidakmampuan
merekontruksi ingatan jangka pendek -
Motivasi mudah putus asa dalam menghapai tugas
21
BAB III METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Penelitian deskriptif
kualitatif mempelajari
masalah dalam
masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi, termasuk tentang hubungan kegiatan, sikap, pandangan, serta proses yang
sedang berlangsung dan pengaruh dari suatu fenomena Poerwandari, 2005. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi status
gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya penelitian dilakukan, sehingga tidak memerlukan pengontrolan terhadap suatu perlakuan
Arikunto, 2000.
B. Subjek Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Luar Biasa 2 Negeri Yogyakarta. Subjek penelitian adalah 2 orang siswa SLB Negeri 2 Yogyakarta kelas II C
dan kelas III C. Kedua subjek merupakan siswa yang tergolong dalam klasifikasi retardasi mental ringan.
C. Batasan Istilah
1. Retardasi Mental
Retardasi mental ringan memiliki rentang IQ antara 55-70. Anak retardasi mental ringan mengalami keterlambatan secara fisik dan
intelegensi dibanding dengan anak pada umumnya. Anak retardasi mental