44 bagi Bangsa Indonesia maupun yang menghalangi pertumbuhan NRI. Awalnya
kerusuhan tersebut terjadi di Sunggal Deli, Kabanjahe Karo, Tanjung Balai Asahan, dan Pematang Siantar Simalungun. Tidak sedikit bangsawan yang
ditangkap, ditahan dan disingkirkan oleh voklsfront. Berikut gambaran revolusi sosial di berbagai daerah Sumatera Timur:
1. Langkat
Revolusi sosial melanda Langkat dimulai pada tanggal 4 Maret 1946 dengan korban sebanyak 37 orang bangsawan. Amir Hamzah, seorang pelopor Sumpah
Pemuda 28 Oktober 1928 juga menjadi salah satu korban dalam revolusi sosial di Langkat. Tanggal 7 Maret 1946, Amir Hamzah ditangkap dan diangkut dengan
sebuah mobil pick-up dari istana Binjai kemudian dibawa ke perkebunan Kuala Begumit. Selanjutnya, tanggal 20 Maret 1946, Amir Hamzah dipancung oleh Iyang
Wijaya dengan alasan Amir Hamzah adalah seorang pengkhianat bangsa. Tanggal 6 Maret, kaum republiken menangkap bangsawan-bangsawan Langkat diantaranya:
a. Tengku Pangeran Kamil
b. Tengku Ibrahim gelar Tengku Maharaja
c. Datuk Jamil, Sekretaris Sultan
d. Tengku Bagi dari Bahorok dan lain-lain.
Pada tanggal 8 Maret 1946, pemuda volksfront mengepung istana Langkat. Selanjutnya, tanggal 9 Maret 1946, diputuskan aliran listrik istana. Hal ini membuat
istana menjadi gelap sehingga pemuda volksfront bebas membuat gaduh.
Universitas Sumatera Utara
45
2. Simalungun
Revolusi sosial di Simalungun dipimpin oleh Saragih Ras. Tidak berbeda dengan daerah lain, Revolusi sosial di Simalungun juga terjadi pembunuhan dan
perampokan keluarga kesultanan. Raja Pane, Raja Raya, Tengku Halmet, Tengku Husin, Sutan Namora, Tengku Aziz, Tengku Husin, Tengku Nur, Wan Bachtin,
Orang Kaya Syahbandar, O. K. Nur, O. K. Ahmad, O. K. Musa, Sohor, dan Tengku Anif.
3. Binjai
Di Binjai juga terjadi perkosaan terhadap seorang wanita Bangsawan tawanan istana yang dilakukan oleh Usman Lubis dan juga di vonis hukum mati,
namun ia sempat melarikan diri ke Perkebunan Kuala Namu Deli Serdang dan disana ia dilindungi oleh pasukan Napindo. Di tahun 1949 ia mati juga karena sakit
paru-paru.
Banyak korban peristiwa Revolusi Sosial 1946 di Binjai yang sebenarnya berjuang untuk mempertahankan Republik, tetapi mereka sewaktu mengundurkan diri
pada Agresi Pertama. Adapun yang menjadi korban dalam revolusi sosial di Binjai, yaitu:
1. Tengku Don, Komandan Pesindo Kanan Binjai.
2. Tengku Kamil, Wakil Komandan.
3. Tengku Taufik.
4. Tengku Dahrul, Jaksa periksa tangkapan tunjukan volksfront.
Universitas Sumatera Utara
46 5.
Sekitar 40 orang lagi anggota pasukan dan rakyat ikut mengungsi ke Simalungun.
4. Kesultanan Asahan