17
2.2 Kependudukan di Sumatera Timur
Menjelang tahun 1930, orang-orang Melayu yang merupakan suku asli dari penduduk Sumatera Timur hanya 15 dari seluruh penduduk. Kira-kira 88 dari
penduduk ini terdiri dari orang-orang Indonesia lainnya, diantaranya terdapat orang- orang Jawa sebanyak 43, suku Karo 9, Simalungun 6, dan Batak Toba 5. Di
antara orang-orang bukan Indonesia, Cina adalah paling banyak dan merupakan tidak kurang 10 dari seluruh penduduk. Di Kota Medan tidak kurang dari 35
penduduknya adalah orang Cina. Orang-orang Eropa kurang dari 1 di Sumatera Timur tetapi merupakan 5 dari penduduk Medan. Berikut ini merupakan tabel
pembagian suku-suku di Sumatera Timur 1930.
Tabel 1 Pembagian Suku-Suku di Sumatera Timur Tahun 1930
Suku-Suku di Sumatera Timur Banyak
Jumlah Eropa
11.079 0,7
Cina 192.822
11,4 India , dan lainnya
18.904 1,1
Sub total non Indonesia 222.805
13,2 Jawa
589.836 35,5
Batak 74.226
4,4 Mandailing – Angkola
59.638 3,5
Minangkabau 50.677
3,0 Sunda
44.107 2,6
Banjar 31.226
1,9 Aceh
7.759 0,5
Lain – Lain 24.646
1,5
Universitas Sumatera Utara
18 Sub total kaum pendatang
882.189 52,3
Melayu 334.870
19,9 Batak Karo
145.429 8,6
Batak Simalungun 95.144
5,6 Lain – Lain
5.436 0,3
Sub total pribumi Sumatera Timur 580.879
34,5 Jumlah Seluruhnya
1.685.873 100,0
Sumber: Anthony Reid dalam Perjuangan Rakyat: Revolusi Dan Hancurnya Kerajaan di Sumatera, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1987, hal. 85.
Dari tabel 1 dapat diketahui bahwa jumlah suku terbanyak di Sumatera Timur di tahun 1930 didominasi oleh suku pendatang suku Jawa sekitar 589.836
jiwa dari 1.685.873 jiwa atau 35 dari penduduk Sumatera Timur dan penduduk Melayu sebagai penduduk asli hanya menempati posisi kedua setelah penduduk suku
Jawa , yaitu sekitar 334.870 jiwa dari 1.685.873 jiwa atau 19,9 dari jumlah keseluruhan penduduk Sumatera Timur. Orang-orang Cina, dengan berbagai
penyebab, mereka sedikit sekali ambil bagian dalam kehidupan politik dan sosial keresidenan Sumatera Timur. Berikut tabel jumlah penduduk yang tinggal di
onderneming tahun 1930.
Universitas Sumatera Utara
19
Tabel 2 Jumlah Penduduk Yang Tinggal di Onderneming Dan Persentase Terhadap
Jumlah Penduduk Seluruhnya di Tahun 1930
Distrik Pria
Wanita Total
Persentase Total
Penduduk Indonesia
Langkat Hilir Langkat Hulu
Deli Hilir Deli Hulu
Serdang Padang dan Bedagei
Simalungun Bata Bara
Asahan Labuhan Batu
4,956 24,774
26,197 10,264
27,249 23,820
57,604 14,536
25,002 28,887
3,989 21,305
24,050 9,370
22,556 18,120
47,681 10,389
18,103 16,446
8,945 46,079
50,247 19,634
49,805
41, 940 105,285
24,925 43,105
45,333 7,6
45,8 31,2
40,5 38,3
3,7 37,2
41,8 34,5
36,5
Sumber: Karl J. Pelzer dalam Toean Keboen dan Petani: Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria di Sumatera Timur 1863–1947: Sinar Harapan,
1985, hal. 87. Tabel 2 di atas menunjukkan jumlah penduduk onderneming berdasarkan
distrik dan jenis kelamin. Semua distrik mempunyai lebih banyak pria daripada wanita di perkebunan-perkebunan. Simalungun mempunyai jumlah mutlak terbanyak
buruh perkebunan berikut sanak keluarga mereka 105.000, jumlah ini merupakan sedikit lebih banyak dari sepertiga seluruh penduduk. Di Langkat Hulu dan Padang-
Bedagai unsur perkebunan berjumlah kurang dari 45,8 dan 45,7 dari seluruh penduduk.
Universitas Sumatera Utara
20
Tabel 3 Penduduk Sumatera Timur Menurut Sensus 1930 Dan Data Jepang Sampai 10
Maret 1943.
Penduduk dalam tahun 1930
Penduduk pada 10 Maret 1943
Kepadatan penduduk
rata– rata per km
2
ditahun 1943 Langkat
Deli dan Serdang Simalungun dan
Karo Asahan
Kota Medan 254.000
460.000 370.000
338.000
76.000 279.000
545.000 480.000
448.000 108.000
44,5 113,0
74,6 31,6
7.240,0 Jumlah
1.498.000 1.860.000
58,6 Sumber: Karl J. Pelzer dalam Toean Keboen Dan Petani: Politik Kolonial dan
Perjuangan Agraria di Sumatera Timur 1863–1947: Sinar Harapan, 1985, hal. 156.
Dari tabel 3 tersebut tampak sensus semasa perang tidak mungkin mempunyai ketepatan yang sama seperti sensus 1930, tetapi dalam keseluruhan sensus ini lebih
dapat dipercaya daripada perkiraan-perkiraan sesudah perang.
Tabel 4 Penduduk Sumatera Timur Dari Golongan – Golongan Suku Besar
Golongan Suku 1930
1943 Persen
Jawa Batak
Melayu Cina
Lain - lain 641.000
336.000 225.000
158.000 138.000
850.000 470.000
260.000 280.000
______
32,6 39,8
15,5 77,2
______
Jumlah 1.498.000
1.860.000 24,6
Sumber: Karl J. Pelzer dalam Toean Keboen Dan Petani: Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria di Sumatera Timur 1863–1947, hal. 157.
Dari tabel 4 diatas tampak perbandingan jumlah antara orang-orang Jawa, Batak, dan Melayu di Sumatera Timur. Sementara penduduk sebagai keseluruhan
Universitas Sumatera Utara
21 telah bertambah dengan 24. Orang Jawa telah bertambah dengan 32,6. Orang
Batak dengan 39,8, dan orang Melayu dengan 15,5 antara tahun 1930 dan 1943.
2.3 Kondisi Politik di Sumatera Timur