Gambaran Wilayah Sumatera Timur

15 BAB II GAMBARAN UMUM KERESIDENAN SUMATERA TIMUR

2.1 Gambaran Wilayah Sumatera Timur

Pada tanggal 15 Mei 1873, Sumatera Timur termasuk Siak dijadikan residen tersendiri yang berkedudukan di Bengkalis. Sumatera Timur dibatasi oleh Aceh di barat laut, Tapanuli di barat daya, Bengkalis di tenggara, dan Selat Malaka di timur laut. Luas wilayah Sumatera Timur meliputi 31.715 kilometer persegi atau 6,7 dari seluruh daerah Sumatra. Sumatera Timur membentang mulai dari titik batas di puncak-puncak barisan bukit yang dulu disebut Wilhelmina Gebergte dan juga barisan Bukit Simanuk-manuk dan dari sana berangsur-angsur menurun, menyentuh pantai timur Danau Toba, terus ke dataran-dataran rendah dan rawa-rawa pantai sepanjang Selat Malaka. Sumatera Timur terletak antara Selat Malaka dan pantai timur Danau Toba yang terdiri dari tiga bagian, yaitu: dataran-dataran rendah, pegunungan, dan dataran- dataran tinggi Karo dan Simalungun. Sumatera Timur terletak antara garis khatulistiwa dan garis lintang utara 4° dengan iklim pantai tropik yang dalam sifat iklim mikronya dipengaruhi oleh topografi seperti daerah-daerah tanah tinggi “tumor Batak” yang luas, dataran tinggi Karo, pegunungan Simalungun dan Pegunungan Habinsaran. Suhu di daerah-daerah pantai kira-kira 25° C, dengan maksimum 32°. Universitas Sumatera Utara 16 Sedangkan Di daerah-daerah yang lebih tinggi suhu menurun sampai rata-rata 12°C dan berkisar antara 5,5°C dan 18°C. Menurut klasifikasi iklim oleh Koppen, daerah-daerah Sumatera Timur dengan ketinggian antara permukaan laut dan 1.000 meter mempunyai jenis iklim hutan tropik, atau Af, sebaliknya pegunungan dengan ketinggian di atas 1.000 meter mempunyai jenis iklim mesotermal yang lembab, atau Cf. Tumbuh-tumbuhan alam Sumatera Timur terdiri dari berbagai jenis hutan, meliputi hutan pasang surut sepanjang pantai melalui hutan rawa-rawa berair tawar, dan hutan-hutan tropik yang selalu hijau sampai hutan-hutan pegunungan dan hutan kaki-pegunungan di daerah- daerah pegunungan. Perkebunan di Sumatera Timur tersebar ke pedalaman sampai ketinggian 300 meter, kecuali di Simalungun. Di Simalungun perkebunan-perkebunan teh mencapai ketinggian 1.000 meter. Berbeda halnya dengan daerah hutan gunung di Langkat dan Deli yang berakhir pada ketinggian 1.400 meter, sama tingginya dengan bagian utar dataran tinggi Karo. 18 Sumatera Timur merupakan daerah yang penduduknya terdiri dari beberapa suku diantaranya suku Melayu, Batak Karo, dan Batak Simalungun yang mata pencaharian utamanya adalah petani. 19 18 Lihat Karl Pelzer, Toean Keboen Dan Petani : Politik Kolonial dan Perjuangan Agraria di Sumatera Timur 1863 – 1947, Jakarta: Sinar Harapan, hal. 31-49. 19 Anthony Reid, Perjuangan Rakyat, Revolusi Dan Hancurnya Kerajaan di Sumatera, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1987, hal.87. Universitas Sumatera Utara 17

2.2 Kependudukan di Sumatera Timur