BLITZ MEGAPLEX Bandung Studi Kasus

22 untuk masing – masing ruangan yang disebutkan diatas sebagai berikut: 1. Ruang konferensi: 0.6 – 1.3 detik 2. Cinema: 0.6 – 1.2 detik 3. Theater: 1 – 1,8 detik 4. Ruang konser musik pop: 1.4 – 2 detik 5. Ruang konser orkestra: 1.6 – 3 detik Dengan mengikuti list RT60 untuk masing – masing fungsi ruang dan di kombinasikan dengan perencanaan panel akustik yang benar serta desain interior yang baik maka pemilik ruangan dapat memaksimalkan pengalaman audiens dalam ruangan tersebut.

2.1.3. Studi Kasus

A. BLITZ MEGAPLEX Bandung

Disini, studi kasus BLITZ MEGAPLEX , dianggap cukup mereprentatifkan sebuah bioskop yang juga bertujuan sebagai tempat berkumpulnya anak-anak muda, disini adalah anak muda di kota Bandung, yang tidak sekedar menonton film lalu pulang, namun lebih dari sekedar menonton, seperti, tempat berkumpul, santai dan refreshing. Gambar 2.6. Tampak Bangunan sumber : Majalah Indonesia Design 23 Profil Bangunan : Letak : Mal Paris Van Java, Bandung Tahun Perencanaan : 2006 Tahun Pengerjaan : 2007 Luas Lahan Bangunan : ± 4.400 m² Arsitek : Unick Architect, Scotland Fungsi Bangunan ini merupakan ide pendirian dari David Hilman dan Ananda Siregar, penonton film sejati yang menilai bahwa bioskop di Indonesia sangat ketinggalan dibandingkan dengan bioskop di luar negeri. Dengan merespon pada pendekatan pilihan preference dan market yang dituju, BLITZ diharapkan menjadi sebuah ”bioskop masa depan” yang mampu mengakomodir sebanyak-banyaknya penonton untuk menonton film dengan kapasitas kursi sebanyak 2.200 kursi. Fasilitas Tentu saja selain gedung bioskop yang luas dan nyaman untuk menonton film, BLITZ juga dilengkapi dengan Cafe indoor maupun outdoor, Game Room,Candy Shop, Music Station dengan fasilitas touch screen yang memudahkan pengunjung Gambar 2.7. Area Loby BLITZ sumber : Majalah Indonesia Design 24 memilih lagu, dan adanya Smooking Lounge bagi para perokok. Interior Interior ruang yang ingin ditampilkan adalah trend desain masa kini, yaitu modern minimalist. Hal ini untuk menggambarkan karakter Blitz sebagai tempat hang out anak muda yang modern, urbaniezed, dan selau up to date dengan trend masa kini. Pemilihan warna yang soft semakin mencerminkan sisi idealis sebuah bioskop yang berkonsep berbeda dari yang lainnya. Gambar 2.8. Area Fasilitas Candy Shop, Music Station, dan Area Billiard sumber : Majalah Indonesia Design Gambar 2.9. Suasana Interior Bioskop, sarat dengan kesan modern yang elegan sumber : Majalah Indonesia Design 25 Denah dan Sirkulasi Pada Blitz Megaplex, bentukan denah mengikuti pola - pola ruang biokop yang berbentuk persegi panjang, dimana dari sana, ruang-ruang penunjang lainnya mengikuti. Sedangkan untuk sirkulasinya, berpola linier, dimana situasi yang dihadirkan saat masuk ke area gedung berurutan hingga memasuki ruang-ruang studio  entrance  cafe  tiket  menonton di studio. Gambar 2.10. Area Hall untuk memasuki ruang Bioskop terlihat minimalist dengan pemakaian warna putih dan pemakaian task lighting yang berkesan bersih. sumber : Majalah Indonesia Design Gambar 2.11. Gambar Denah lantai dasar dan lantai dua sumber : Majalah Indonesia Design 26

B. UFA Cinema Center