26
B. UFA Cinema Center
Profil Bangunan : Letak
: Dresden,
Germany Tahun Perencanaan
: 1996 Tahun Pengerjaan
: 1997 Tahun Berdiri
: 1998 Luas Lahan
: ± 1.846,5 m² Luas Bangunan
: ± 6.174 m² Arsitek
: Coop
Himmelb
Fungsi dan Tampilan Bangunan
Modernisme dengan dominasi rasionalitas dianggap membatasi arsitek dalam menjelajahi kemungkinan bentuk-
bentuk baru dalam bahasa arsitektur. Oleh karena itu, Coop Himmelb, perancang dari cinema ini, berusaha mengeksplorasi
dan mencari kemungkinan-kemungkinan lain dalam “bahasa arsitektural”. Coop Himmelb berusaha menciptakan perubahan
mendasar pada arsitektur, urbanisme, struktur, dan tektonik. Dapat dikatakan Coop Himmelb berusaha mencari ”arsitektur
yang merdeka”. Walaupun cara-cara pemikiran dari geometri beserta dengan aturan atau kaidah yang ada di dalamnya
bersifat mengikat, namun hasilnya pada akhirnya akan
Gambar 2.12. Tampak Bangunan sumber : internet
27 membawa kita ke dalam suatu kebebasan bentuk dan ekspresi,
yaitu dunia arsitektur yang merdeka. Karena yang kita rasakan adalah form dan experience dalam bentuk ruang 3 dimensional
dan waktu space and time. Inilah yang mewujudkan konsep dari UFA Cinema Center, sebuah bioskop yang ingin
menghadirkan experience bagi pengunjung yang akan datang. Terdiri dari 8 studio bioskop dengan total tempat duduk
penonton seluruhnya 2.600 tempat duduk, menjadi pusat untuk menonton film bagi masyarakat Dresden.
Sirkulasi
Sirkulasi bagi para pengunjung, begitu masuk pintu utama sampai menuju ruang bioskop dan sampai selesai menonton,
mempunyai pola sirkulasi menyebar. Dimana pada pintu masuk kemudian diarahkan tangga untuk menuju ruang
bioskop.
Gambar 2.13. Fasade Bangunan sumber : internet
Gambar 2.14. Sirkulasi Pengunjung terlihat pada denah sumber : internet
28
Sistem Struktur dan Interior
Sistem struktur yang digunakan pada bangunan ini memakai sistem gabungan antara sistem rangka baja
dan sistem beton bertulang. Sistem rangka baja digunakan untuk mweujudkan bentuk bangunan yang
dekonstruktif dan material kaca yang banyak digunakan untuk menutup bangunan secara keseluruhan yang
dalam hal ini tidak memungkikan menggunakan beton.
Dengan terciptanya bentukan yang dekontruktif, maka interior gedung ini pun mengikuti pola bentuk ekterior
yang ada,yakni gabungan dari bentuk persegi dan kipas yang melebar. Ekspose struktur beton, baja dan
material kaca terlihat memikat dan berani pada gedung ini, sehingga kesan sebuah eksperi dari perfilman pun
dapat tercapai.
Gambar 2.16. Ekspose material terlihat pada interior sumber : internet
Gambar 2.15. Gambar Potongan dan Struktur rangka baja dan material kaca banyak digunakan sumber : internet
29
Gambar 2.18. Area Penjualan Tiket sumber : internet
C. MPX Grande