47
BAB 3 TINJAUAN LOKASI PERANCANGAN
3.1. Latar Belakang Pemilihan Lokasi
Surabaya sebagai kota terbesar kedua di Indonesia yang memiliki banyak sektor pembangunan yang setara dengan Jakarta, dimana memiliki
kelengkapan fasilitas dan sarana penunjang. Namun, didalam industri hiburan film, Surabaya masih memiliki fasilitas yang cukup kurang, hanya terdapat
fasilitas tempat bioskop regular. Letak kota Surabaya yaitu 07° 21’ Lintang Selatan dan 112° 54’ Bujur
Timur. Kota Surabaya dibagi menjadi lima kawasan yaitu : Surabaya Utara, Surabaya Timur, Surabaya Pusat, Surabaya Selatan, dan Surabaya Barat.
Dengan luas seluruhnya 326,36 Km². Dengan ketinggian 3-6 meter di atas permukaan laut dataran rendah, kecuali di bagian selatan terdapat dua bukit
landai di daerah Lidah dan Gayungan dengan ketinggian 25-50 meter di atas permukaan laut. Batas-batas kota Surabaya terdiri dari :
Sebelah Utara : Selat Madura
Sebelah Timur : Selat Madura
Sebelah Selatan : Kabupaten Sidoarjo
Sebelah Barat : Kabupaten Gresik
Gambar 3.1. Peta Kota Surabaya sumber : internet
48 Karakteristik site atau kriteria yang dipakai sebagai dasar pemilihan
alternatif site di Surabaya Selatan adalah:
3.2. Penetapan Lokasi
Penetapan tapak yang dipilih, dimulai dari mempertimbangkan letak fasilitas gedung bioskop yang menyebar di wilayah Surabaya. Berikut
pembagian wilayah penyebaran bioskop, : - Surabaya Selatan : SUTOS XXI
- Surabaya Timur : Galaxy 21, Royal 21 dan Cito 21
- Surabaya Pusat : Tunjungan 21,XXI, dan Delta 21
- Surabaya Barat : Supermal 21
Dari data diatas, dapat diketahui penyebaran gedung bioskop yang ada, pertimbangan aspek letak yang strategis menjadi daya tarik utama dalam
perletakan gedung. Surabaya Selatan dan Barat memiliki potensi lokasi yang paling baik, karena kedua wilayah ini difungsikan sebagai kawasan
perdagangan,hiburan dan jasa. Dengan demikian, maka wilayah Surabaya Selatan yang menjadi pilihan lokasi, dengan pertimbangan, wilayah ini
memiliki area lokasi yang lebih banyak, dibandingkan dengan wilayah Surabaya Pusat yang sudah cukup padat.
- Aspek Aktifitas Penunjang Adanya tempat hiburan, daerah perbelanjaan serta perumahan yang
dapat mendukung aktifitas pertunjukan film. - Aspek Prasarana
Meliputi tersedianya air bersih, listrik, telepon, serta jaringan infrastruktur jalan, saluran pembuangan air dan lain-lain yang
mendukung pelaksanaan operasional proyek selanjutnya.
49
Gambar 3.2. Peta Lokasi Site Kecamatan Dukuh Pakis sumber : internet
Lebih spesifik lagi, tapak yang dipilih untuk Pusat Perfilman di Surabaya yaitu berada di Jalan Abdul Wahab Siamin dengan kriteria,
menurut RDTRK Surabaya Unit Pengembangan Satelit, adalah : - Koridor Abdul Wahab Siamin dominasi penggunanya adalah sebagai
kawasan perdangan dan jasa komersial. Di area ini, jarak antar bioskop Sutoz dan Supermal memiliki kisaran jarak yang pas, artinya, tidak
terlalu jauh, dan tidak saling berdekatan dan hubungan yang terjadi antar fasilitas adalah saling mendukung.
- Pola perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa yang cenderung vertikal dalam bentuk ruko, mal, plasa, serta hotel berbintang.
- Kondisi jalan bukan jalan protokol, tetapi temasuk jalan yang sering dilalui kendaraan dimana akses menuju ke jalan ini mudah yaitu melalui
jalan protokol Mayjen Sungkono. - Sisi terbuka tapak, yaitu mengarah ke jalan Abdul Wahab Siamin
itu
.
sendiri, dan jalan Mayjend Sungkono - Akses jalan mudah dilalui, karena terdapat jalan tol untuk pengunjung
dari luar kota Surabaya, dan jalan protokol Mayjend Sungkono; selain itu juga dekat dengan pintu Tol.
- Utilitas dapat ditangani dengan baik karena sarana dan prasarana sudah tersedia
50
Gambar 3.3. Peta Lokasi Peruntukan Kecamatan Dukuh Pakis sumber : RDTRK unit pengembangan Kecamatan Dukuh Pakis
Gambar 3.4. Peta Lokasi Site secara Google earth, Peta Garis dan sketsa sumber : Dinas Cipta tata Ruang Kota, internet dan dokumen pribadi, 2009
51
3.3. Kondisi Fisik Lokasi 3.3.1. Existing Site