BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian
Sebagai konsekuensi dari paradigma penelitian yang berlandaskan pada
paradigma konstruktivis, maka penelitian ini tergolong penelitian kualitatif. Penelitian
ini mencoba untuk menangkap perspektif pemberitaan dalam kaitannya dengan bagaimana sebuah pemberitaan itu memperlihatkan tingkat atau kualitas sebuah
media dalam memperlakukan suatu realitas atau fakta. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif,
yaitu suatu pendekatan yang tidak menggunakan statistik atau angka tertentu. Pendekatan kualitatif memandang bahwa makna adalah bagian yang tak terpisahkan
dari pengalaman seseorang dalam kehidupan sosialnya bersama orang lain. Makna bukan suatu yang lahir di luar pengalaman objek penelitian atau peneliti, akan tetapi
menjadi bagian terbesar dari kehidupan penelitian ataupun objek penelitian. Pendekatan kualitatif memberikan otonomi sebesar-besarnya kepada peneliti dalam
mengembangkan proses-proses mental yang terjadi antara peneliti dan objek penelitian Bungin, 2007: 5.
Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah tipe peneliian deskriptif kualitatif. Tipe penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang
memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejernih mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti Kountur, 2003: 53. Metode ini merupakan
suatu metode yang berupaya memberikan gambaran mengenai suatu fenomena tertentu secara terperinci yang ada pada akhirnya akan memperoleh pemahaman yang
lebih jelas mengenai fenomena yang diteliti. Pada penelitian deskriptif ini, hanya memaparkan situasi atau peristiwa, tidak mencari atau menjalankan hubungan dan
tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi Rakhmat, 2001: 24. Format deskriptif kualitatif pada umumnya dilakukan pada penelitian pada
bentuk studi kasus. Format deskriptif kualitatif studi kasus tidak memiliki ciri seperti air menyebar di permukaan, tetapi memusatkan diri pada suatu unit tertentu dari
berbagai fenomena. Dari ciri yang demikian memungkinkan studi ini dapat amat mendalam dan demikian bahwa kedalaman data yang menjadi pertimbangan dalam
penelitian model ini. Karena itu, penelitian ini bersifat mendalam dan “menusuk” sasaran penelitian. Pada cirinya yang lain, deskriptif kualitatif studi kasus merupakan
penelitian eksplorasi dan memainkan peranan yang amat penting dalam menciptakan hipotesis atau pemahaman orang tentang variabel sosial. Format deskriptif kualitatif
lebih tepat apabila digunakan untuk meneliti masalah-masalah yang membutuhkan studi mendalam Bungin, 2007: 69.
Pada penelitian ini, yang akan dipaparkan adalah bagaimana cara media dalam membingkai atau mengkonstruksi berita-berita mengenai fatwa rokok haram pada
media online, yang meliputi penyeleksian isu dan penulisan berita. Penelitian ini, terdiri dari bagaimana cara wartawan dalam menyusun fakta, mengisahkan fakta, dan
menentukan fakta. Metode framing yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode framing
milik Robert M. Entman. Framing yang dijalankan oleh media merupakan proses
seleksi dari berbagai aspek realitas sehingga bagian tertentu dari peristiwa itu lebih menonjol dibandingkan aspek lain. Ia juga menyertakan penempatan berbagai
informasi dalam konteks yang khas sehingga sisi tertentu mendapatkan alokasi lebih besar daripada sisi yang lain. Model framing menurut Entman terbagi menjadi empat
elemen, yaitu pendefinisian masalah, memperkirakan penyebab masalah, membuat pilihan moral, dan menekankan penyelesaian.
3.2 Subyek dan Obyek Penelitian