BAB II KAJIAN PUSTAKA
2.1 Media Dan Berita Dilihat Dari Paradigma Konstruksionis
Pendekatan konstruksionis mempunyai penilaian sendiri mengenai bagaimana media, wartawan, dan berita dilihat. Penilaian tersebut diuraikan sebagai
berikut:
2.1.1 Fakta Atau Peristiwa Adalah Hasil Kontruksi
Realitas tercipta lewat konstruksi, sudut pandang tertentu dari wartawan. Di sini tidak ada realitas yang objektif, karena realitas tercipta lewat konstruksi
dan pandangan tertentu. Realitas berbeda-beda tergantung pada bagaimana konsepsi ketika realitas itu dipahami oleh wartawan yang mempunyai
pandangan yang berbeda. Peristiwa-peristiwa yang dijadikan sebagai berita oleh media massa
melalui proses penyeleksian terlebih dahulu, hanya peristiwa yang memenuhi kriteria kelayakan informasi yang akan dinagkut oleh media massa kemudian
ditampilkan kepada khalayak Eriyanto, 2004: 26. Setelah proses penyeleksian tersebut, maka peristiwa itu akan dibingkai
sedemikian rupa oleh wartawan. Pembingkaian yang dilakukan oleh wartawan tentunya melalui proses konstruksi. Proses kontruksi atau suatu realitas ini
dapat berupa penonjolan dan penekanan pada aspek tertentu atau dapat juga berita tersebut ada bagian yang dihilangkan, luput, atau bahkan disembunyikan
dalam pemberitaan Eriyanto, 2004 : 3.
Berita merupakan hasil konstruksi sosial dimana selalu melibatkan pandangan, ideologi, dan nilai-nilai dari wartawan ataupun dari institusi
media, tempat dimana wartawan tersebut bekerja. Bagaimana realitas tersebut dijadikan berita sangat tergantung pada bagaimana fakta itu dipahami dan
dimaknai Birowo, 2004 : 176. Peristiwa dan realitas yang sama dapat dibingkai secara berbeda oleh
masing-masing media. Hal ini terkait dengan visi, misi, dan ideologi yang dipakai masing-masing media. Sehingga, kadangkala dari hasil pembingkaian
tersebut dapat diketahui bahwa media lebih berpihak kepada siapa jika yang diberitakan adalah seorang tokoh, golongan atau kelompok tertentu.
Keberpihakan pemberitaan media terhadap salah satu kelompok atau golongan dalam masyarakat, dalam banyak hal tergantung pada etika, moral, dan nilai-
nilai. Aspek-aspek etika, moral dan nilai-nilai tertentu tidak mungkin dihilangkan dalam pemberitaan media. Hal ini merupakan bagian integral dan
tidak terpisahkan dalam membentuk dan mengkonstruksi suatu realitas. Media menjadi tempat pertarungan ideologi antara kelompok-kelompok yang ada di
masyarakat Sobur, 2001 : vi.
2.1.2 Media Adalah Agen Konstruksi