Fungsi Utama Pajak bagi Pemerintah Jenis Pajak

Kebijakan Fiskal 39 c. Bea masuk, adalah bea yang dikenakan terhadap barang- barang yang dimasukkan ke dalam daerah pabean Indonesia dengan maksud untuk dikonsumsi di dalam negeri. Sementara itu, bea keluar adalah bea yang dikenakan atas barang-barang yang akan dikeluarkan dari wilayah pabean Indonesia dengan maksud barang tersebut akan diekspor ke luar negeri. d. Sumbangan, adalah iuran orang-orang atau golongan orang tertentu yang harus diberikan kepada negara untuk menutupi pengeluaran-pengeluaran negara yang sifatnya tidak memberikan prestasi kepada umum, dan pengeluarannya tidak dapat diambil dari kas negara. Pada mulanya sumbangan bersifat insidentil dan sukarela, jumlah sumbangan juga tidak mengikat dan tidak harus berupa uang tetapi dapat berupa barang. Namun selanjutnya, sumbangan bersifat rutin atau wajib yang berupa uang dengan jumlah tertentu yang ditetapkan, misalnya: pajak kendaraan bermotor. Perbedaan antara pajak dengan pungutan resmi lainnya sebagai sumber pendapatan negara adalah seperti berikut. a. Iuran dengan imbalan yang langsung dari negara b. Tidak ada unsur paksaan c. Pengenaan terbatas pada mereka orang- orang tertentu d. Prestasi imbalan diterima oleh golongan tertentu atau orang- orang tertentu a. Iuran dengan imbalan yang tidak langsung dari negara b. Dapat dipaksakan c. Berlaku untuk seluruh rakyat tanpa kecuali d. Prestasi imbalan diterima oleh seluruh rakyat Pajak Pungutan Resmi Lainnya

2. Fungsi Utama Pajak bagi Pemerintah

Pajak memegang peranan yang sangat penting bagi suatu negara, karena pajak merupakan sumber pendapatan negara, yang dapat digunakan sebagai alat untuk mengatur kegiatan ekonomi dan sebagai pemerataan pendapatan masyarakat. Pajak mempunyai fungsi utama sebagai berikut. a. Fungsi Anggaran Fungsi Budgeter Pajak merupakan sumber pemasukan keuangan negara yang menghimpun dana ke kas negara untuk membiayai pengeluaran negara atau pembangunan nasional. Jadi, fungsi pajak adalah sebagai sumber pendapatan negara, yang bertujuan agar posisi anggaran pendapatan dan pengeluaran mengalami keseimbangan balance budget. Di unduh dari : Bukupaket.com 40 Ekonomi SMA dan MA Kelas XI b. Fungsi Mengatur Fungsi Regulered Pajak digunakan sebagai alat untuk mengatur atau melaksanakan kebijakan negara dalam lapangan ekonomi dan sosial. Fungsi mengatur regulered tersebut antara lain: 1 memberikan proteksi terhadap barang produksi dalam negeri, misalnya PPN Pajak Pertambahan Nilai; 2 pajak dapat dipakai untuk menghambat laju inflasi; 3 pajak dipakai sebagai alat untuk mendorong ekspor, misalnya pajak ekspor barang 0; 4 untuk menarik dan mengatur investasi modal yang dapat menunjang perekonomian yang produktif. c. Fungsi Pemerataan Fungsi Distribution Pajak mempunyai fungsi pemerataan artinya dapat digunakan untuk menyeimbangkan dan menyesuaikan antara pembagian pendapatan dengan kesejahteraan masyarakat. Dengan kata lain, pajak berfungsi untuk pemerataan pendapatan masyarakat, sebagaimana yang tercantum dalam Trilogi Pembangunan dan Delapan Jalur Pemerataan.

3. Jenis Pajak

Pajak yang berlaku di Indonesia dapat digolongkan berdasarkan cara pemungutannya, objek yang dikenakan, dan siapa yang memungut. a. Ditinjau dari Cara Pemungutannya 1 Pajak langsung, adalah pajak yang dibebankan harus ditanggung oleh wajib pajak sendiri, dan tidak boleh dilimpahkan kepada orang lain. Contoh: pajak penghasilan, pajak perseroan, pajak kekayaan, pajak dividen, dan pajak bunga deposito. 2 Pajak tidak langsung, adalah pajak yang pemungutannya dapat dialihkan kepada orang lain. Contoh: pajak penjualan, cukai, pajak tontonan, bea meterai, bea masuk, Pajak Pertambahan Nilai, dan bea balik nama. c. Ditinjau dari Siapa yang Memungut 1 Pajak negara, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah pusat melalui aparatnya, yaitu Dirjen Pajak, Kantor Inspeksi Pajak yang tersebar di seluruh Indonesia, maupun Dirjen Bea dan Cukai. 2 Pajak daerah lokal, adalah pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan terbatas pada rakyat daerah itu sendiri, baik yang dilakukan oleh Pemda Tingkat I maupun Pemda Tingkat II. b. Ditinjau dari Objek yang Dikenakan 1 Pajak subjektif, adalah pajak yang pemungutannya berdasar atas subjeknya orangnya, di mana keadaan diri pajak dapat memengaruhi jumlah yang harus dibayar. Contoh: pajak penghasilan dan pajak kekayaan. Di unduh dari : Bukupaket.com Kebijakan Fiskal 41

4. Tarif Pajak