102
Ekonomi SMA dan MA Kelas XI
meningkatkan ekspor dan menambah devisa negara serta untuk mencapai surplus dalam neraca perdagangan.
2. Revaluasi artinya kebijakan yang dilakuakn oleh pemerintah untuk menaikan nilai mata uang dalam negeri terhadap mata
uang asing atau valuta asing. 3. Apresiai artinya keadaan meningkatnya atau menguatnya
nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing atau valuta asing, melalui mekanisme pasar.
4. Depresiasi artinya keadaan menurunnya atau melemahnya nilai mata uang dalam negeri terhadap mata uang asing atau
valuta asing, melalaui mekanisme pasar. Adapun sistem kurs valuta asing atau sistem devisa yang
dipergunakan dalam pembayaran internasional antara lain Sistem Standar Emas Gold Standart System atau Sistem Kurs
Tetap Fixed Rate System, Sistem Kurs MengambangSistem Kurs Bebas Floating Exchange Rate System, Sistem Kurs
Tambatan Paged Rate System, dan Sistem Kurs Mengambang Terkendali atau Kurs yang Distabilkan Managed FloatDirty
Float.
1. Sistem Standar Emas Gold Standart System atau
Sistem Kurs Tetap Fixed Rate System
Pada dasarnya, dalam sistem standar emas pemerintah Bank Sentral berkewajiban untuk selalu bersedia memperjual-
belikan emas kepada siapapun yang menginginkannya dengan harga tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Sistem
standar emas Gold Standard mulai digunakan di Inggris tahun 1870, di mana masing-masing mata uang memiliki
kandungan emas tertentu. Sebagai contoh £ 1 mengandung 4 gram emas, sedangkan US 1 mengandung 2 gram emas,
maka £ 1 dapat dibuat kurs dengan US dollar sebesar 2 atau US 1 = £ 0,5. Dalam sistem standar emas, kurs valuta asing
relatif stabil dapat berubah di sekitar titik paritas arta yasa dan dibatasi oleh titik ekspor emas serta titik impor emas.
Dalam penggunaannya, sistem ini terdiri atas empat macam kurs valuta asing, yaitu sebagai berikut.
a. Kurs paritas arta yasa Mint Parity, adalah kurs yang
menunjukkan perbandingan kandungan emas yang diperoleh dengan menukarkan satu satuan uang suatu
negara dengan satu satuan uang negara lain.
b. Kurs titik ekspor emas Gold Export Point, adalah kurs valuta asing tertinggi yang terjadi dalam sistem standar emas.
c. Kurs titik impor emas Gold Import Point, adalah kurs valuta asing terendah yang terjadi dalam sistem standar emas.
d. Kurs valuta asing yang terjadi adalah kurs yang bergerak naik atau turun di sekitar kurs paritas arta yasa.
Keuntungan suatu negara menggunakan sistem standar emas di antaranya:
- stabilnya kurs valuta asing, dan
Di unduh dari : Bukupaket.com
Perekonomian Internasional
103
- defisit atau surplus neraca pembayaran berlangsung tidak
terlalu lama, melainkan secara otomatis menyusut sehingga dapat kembali ke keadaan seimbang lagi.
Untuk lebih memberikan gambaran tentang nilai tukar mata uang asing kurs valas, berikut ini disajikan data tentang nilai
tukar beberapa mata uang asing terhadap rupiah di Bank Indonesia dan harga emas di Jakarta rupiah dari tahun 1999
sampai dengan 2004.
Sumber: Bank Indonesia
1. US Dollar
7.100 9.595
10.400 8.940
8.465 9.290
2. English Pounds
11.495 14.299
15.080 14.334
15.076 17.888
3. Australian Dollar
4.622 5.318
5.309 5.065
6.347 7.242
4. Malaysia Ringgit
1.868 2.525
2.736 2.353
2.228 2.445
5. Netherlands Gulden
3.243 4.044
4.169 –
– –
6. Hongkong Dollar
914 1.230
1.333 1.146
1.090 1.195
7. Emas Gold
66.280 71.875
80.000 85.000
96.250 97.500
No. Jenis Valuta Asing
1999 2000
2001 2002
2003 2004
Tugas Mandiri
Berilah penjelasan secukupnya yang dimaksud kurs valuta asing dalam sistem standar emas
Sebuah sistem devisakurs mata uang dapat disebut sebagai sistem standar emas, apabila memenuhi syarat-syarat pokok
sebagai berikut. a. Nilai mata uang negara tersebut dinyatakan dengan emas.
b. Emas dalam jumlah yang tak terbatas, bebas ke luar masuk
negara itu. c. Badan moneter negara tersebut selalu bersedia membeli atau
menjual emas berdasarkan perbandingan nilai yang telah ditentukan.
2. Sistem Kurs MengambangSistem Kurs Bebas Floating Exchange Rate System