Kebijakan Fiskal
35
b. Strategi Kebijakan Fiskal dalam APBN 1 Meningkatkan konsolidasi fiskal untuk mem-
pertahankan kesinambungan fiskal fiscal sustainability. 2 Mengupayakan penurunan beban utang, pembiayaan
yang efisien, dan menjaga kredibilitas pasar modal. 3 Menurunkan defisit anggaran terhadap PDB.
4 Meningkatkan penerimaan negara yang bersumber dari pajak dan penerimaan negara bukan pajak PNBP.
5 Mengendalikan dan meningkatkan efisiensi belanja negara.
6 Memberikan stimulus guna mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkualitas.
7 Melanjutkan reformasi administrasi perpajakan, kepabeanan, dan cukai.
8 Mempertajam prioritas alokasi anggaran belanja pemerintah pusat.
9 Mengalokasikan alokasi anggaran belanja ke daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang
berlaku. 10 Mengoptimalkan kebijakan pembiayaan defisit anggaran
dengan biaya dan tingkat risiko yang rendah.
2. Macam-Macam Kebijakan Anggaran
APBN yang disusun pemerintah setiap tahun dapat dimanfaatkan untuk menentukan kebijakan anggaran fiskal
yang disesuaikan dengan kondisi perekonomian suatu negara. Kebijakan anggaran meliputi hal-hal berikut.
a. Anggaran Seimbang
Anggaran seimbang adalah anggaran yang disusun dengan pendapatan totalnya samaseimbang dengan pengeluaran
totalnya. Tujuannya untuk memelihara stabilitas ekonomi dan mencegah terjadinya defisit.
b. Anggaran Dinamis Anggaran dinamis adalah anggaran yang selalu meningkat
dibandingkan anggaran tahun sebelumnya. Selain itu diusahakan meningkatkan pendapatan dan penghematan
dalam pengeluarannya, sehingga dapat meningkatkan tabungan pemerintahnegara untuk kemakmuran
masyarakat.
c. Anggaran Defisit Anggaran defisit adalah anggaran dengan pengeluaran negara
lebih besar daripada penerimaan negara. Intinya, penerimaan rutin dan penerimaan pembangunan tidak
mencukupi untuk membiayai seluruh pengeluaran pemerintah. Dengan kata lain, defisit APBN terjadi apabila
pemerintah harus meminjam dari bank sentral atau harus mencetak uang baru untuk membiayai pembangunannya.
Di unduh dari : Bukupaket.com
36
Ekonomi SMA dan MA Kelas XI
d. Anggaran Surplus Anggaran surplus adalah anggaran dengan penerimaan
negara lebih besar daripada pengeluaran. Kebijakan ini dijalankan bila keadaan ekonomi sedang dilanda inflasi
kenaikan harga secara terus-menerus, sehingga anggaran harus menyesuaikan kenaikan harga barang atau jasa.
Untuk mengatasi defisit anggaran antara lain dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Kemungkinan Penciptaan Uang Baru
Untuk membiayai pengeluaran, pemerintah dapat menciptakan uang baru, dengan cara mengeluarkan uang
kertas baru melalui pinjaman dari Bank Sentral berupa kredit kepada pemerintah, atau sering dikatakan Anggaran Defisit
Spending. Risiko yang timbul adalah terjadinya inflasi, yaitu meningkatkan harga barang secara umum, karena
bertambahnya jumlah uang yang beredar.
b. Kemungkinan untuk Pinjaman Untuk membiayai pengeluaran, pemerintah dapat
memperoleh dana melalui pinjaman dengan cara pengeluaran obligasi dan surat-surat berharga.
Mulai tahun 2000, format dan struktur dalam APBN menggunakan anggaran defisit, artinya jumlah pengeluaran
lebih besar daripada penerimaannya dan dibiayai dengan sumber-sumber pembiayaan dari dalam dan luar negeri. Dan
diusahakan untuk menghemat pengeluaran rutin, serta pengeluarannya ditujukan untuk pembangunan di bidang
kegiatan yang produktif sehingga dapat meningkatkan pendapatan nasional.
Untuk mencapai kebijakan tersebut, maka penyusunan APBN harus berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Anggaran berimbang yang dinamis, maksudnya penerimaan
diusahakan meningkat melalui tabungan pemerintah. b. Penentuan skala prioritas yang tepat, artinya pengeluaran
harus disesuaikan dengan kepentingannya. c. Dana-dana pembangunan dalam negeri yang makin besar,
artinya penerimaan dalam negeri selalu ditingkatkan, sedangkan penerimaan pembangunan yang berasal dari
utang luar negeri selalu diperkecil.
d. Bekerja atas dasar program terpadu, artinya pelaksanaan program yang dapat menjamin terpeliharanya stabilitas
kehidupan ekonomi yang mampu mendorong pembangunan secara mantap.
Tugas Mandiri
1. Identifikasikan tujuan dari kebijakan fiskal 2. Identifikasikan macam-macam kebijakan fiskal
Negara 2005 Persentase
Jepang 3,81
7,97 AS
3,55 7,42
Prancis 2,51
5,25 Inggris
1,79 3,74
Austria 15,87
3,32 Belanda
15,99 3,35
Australia 0,87
1,81 Spanyol
0,61 1,28
Kanada 0,51
1,06 Lain-lain 5,4
11,3 Total
47,8 100
Sumber : Departemen Keuangan.
dalam miliar dollar AS
Tabel 2.3
Posisi utang luar negeri Indonesia terhadap
negara lain per 31 Desember 2005
Di unduh dari : Bukupaket.com
Kebijakan Fiskal
37
E. Pajak