Asas Accrual Basic Dasar Akrual Asas Cash Basic Dasar Tunai Asas Kesatuan Usaha Konsep Entitas Asas Going Concern Kelangsungan Usaha Asas Pembandingan Pengeluaran Beban dengan Penghasilan

Akuntansi dan Sistem Informasi 135

G. Dasar Hukum Pelaksanaan Akuntansi

Penyelenggaraan pembukuan di Indonesia yang merupakan kewajiban bagi suatu perusahaan harus berpedoman pada suatu dasar hukum atau kerangka dasar, yang disebut Standar Akuntansi Keuangan SAK. Kerangka dasar ini merumuskan konsep yang mendasari penyusunan dan penyajian laporan keuangan bagi para pemakai eksternal. Kerangka dasar SAK yang mendasari laporan keuangan antara lain membahas tentang: 1. tujuan laporan keuangan, 2. karakteristik kualitatif yang menentukan manfaat informasi dalam laporan keuangan, 3. definisi, pengakuan, dan pengukuran unsur-unsur yang membentuk laporan keuangan, dan 4. konsep modal serta pemeliharaan modal. Adapun tujuan penyusunan kerangka dasar adalah dapat digunakan sebagai acuan bagi pihak-pihak berikut ini. 1. Komite penyusunan SAK dalam pelaksanaan tugasnya. 2. Penyusun laporan keuangan, untuk menanggulangi masalah akuntansi yang belum diatur dalam SAK. 3. Auditor, dalam memberikan pendapat mengenai apakah laporan keuangan disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. 4. Para pemakai laporan keuangan, dalam menafsirkan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan yang disusun sesuai dengan SAK. SAK juga merupakan pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan suatu perusahaan dan unit-unit ekonomi lainnya.

H. Asumsi Dasar Penyusunan Laporan

Keuangan Laporan keuangan disusun dan disajikan sekurang- kurangnya setahun sekali untuk memenuhi kebutuhan sebagian besar pemakai informasi keuangan. Dalam penyusunan laporan keuangan di akhir periode akuntansi digunakan anggapan dasar atau asumsi dasar agar laporan keuangan yang dibuat sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Asumsi dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan di antaranya sebagai berikut.

1. Asas Accrual Basic Dasar Akrual

Berdasarkan asas ini, perusahaan harus menyusun laporan keuangan atas dasar akrual, kecuali arus kas. Menurut dasar ini, aktiva, kewajiban, ekuiti modal, penghasilan, dan beban Di unduh dari : Bukupaket.com 136 Ekonomi SMA dan MA Kelas XI diakui pada saat kejadian. Penyusunan laporan keuangan bukan didasarkan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar, dan dicatat serta disajikan dalam laporan keuangan pada periode terjadinya.

2. Asas Cash Basic Dasar Tunai

Dasar tunai mempunyai maksud bahwa pendapatan dan biaya diakui pada saat penerimaan atau pengeluaran uang kas. Pengggunaan dasar ini biasanya dimanfaatkan oleh perusahaan- perusahaan yang menjual barang secara angsuran, artinya pengakuan terhadap perubahan kekayaan didasarkan pada mutasi kas.

3. Asas Kesatuan Usaha Konsep Entitas

Konsep entitas atau kesatuan usaha mempunyai pengertian bahwa laporan keuangan digunakan baik, oleh suatu organisasi atau bagian dari organisasi yang berdiri sendiri maupun terpisah dari organisasi lain atau individu lain.

4. Asas Going Concern Kelangsungan Usaha

Konsep kesinambungan mempunyai maksud bahwa laporan keuangan dibuat oleh suatu unit ekonomi yang diasumsikan akan terus-menerus melanjutkan usahanya dan tidak akan dibubarkan. Oleh karenanya penyajian aktiva dalam laporan keuangan harus berdasarkan harga historis atau harga perolehannya.

5. Asas Pembandingan Pengeluaran Beban dengan Penghasilan

Matching Concept Dalam laporan keuangan, pengeluaran beban yang diakui dalam laporan laba rugi berlandaskan atas dasar hubungan langsung antara biaya yang timbul dengan pos penghasilan tertentu yang diperoleh. Proses yang biasanya disebut pengkaitan biaya dengan penghasilan matching concept melibatkan secara bersamaan atau gabungan antara penghasilan dan beban. Sehingga suatu laporan keuangan yang disajikan harus mempertemukan secara layak antara biaya-biaya yang dikeluarkan dengan pendapatan yang diperoleh dalam satu periode akuntansi yang sama.

6. Asas Harga Perolehan Cost