Metode Pengumpulan Data Langkah Pemecahan Masalah

2. Variabel Terikat Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah : a. Beban kerja tiap karyawan, yang dimaksud beban kerja dalam penelitian ini adalah menentukanmeramalkan kebutuhan tenaga kerja yang sebenarnya dibutuhkan. Beban kerja dapat dihitung dengan mengalihkan besarnya protensi produktif, jumlah menit pengamatan, allowence dan performance ratting kemudian dibagi dengan jumlah menit pengamatan. b. Tingkat efisiensi kerja, yang dimaksud dengan tingkat efisiensi kerja dalam penelitian ini adalah efisiensi dalam bidang sumber daya manusia berkaitan dengan aktifitas kerja dan waktu yang dibutuhkan oleh karyawan untuk menyelesaikan tugas yang diberikan kepadanya.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data, ada beberapa cara yang digunakan dalam mendukung proses penelitian,yaitu : 1. Studi Literatur . Proses mempelajaran, mencari dan membandingkan hasil temuan di perusahaan dengan literature-literatur yang ada untuk mencari solusi untuk temuan di perusahaan. 2. Studi Lapangan. Adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara langsung ke obyek penelitian, dengan cara : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. a. Observasi Pengamatan Metode ini digunakan untuk mengumpulkan data waktu produktif dan waktu tidak produktif. Metode yang digunakan untuk mengukur beban kerja adalah pengukuran kerja langsung dengan sampling kerja work sampling. b. Wawancara Metode ini digunakan untuk mengumpulkan informasi yang berkaitan dengan elemen-elemen kerja pada setiap jabatan yang akan diteliti, serta data lain yang diperlukan dan dianggap perlu untuk mendukung data yang lain.

3.4. Metode Pengolahan Data

Setelah dilakukan pengumpulan data mengenai jabatan dan aktivitaselemen kerja Produksi, langkah selanjutnya yaitu pengolahan data. Teknik analisa data atau langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data- data yang berpengaruh terhadap efisiensi kerja produksi, yaitu sebagai berikut :

3.4.1. Uji Keseragaman Data

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang didapat telah seragam dan tidak melebihi dari batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah BKB yang telah ditentukan. Data dikatakan seragam jika berasal dari sistem sebab yang sama, bila berada diantara kedua batas kontrol, dan tidak seragam jika berasal dari sistem sebab yang berbeda, bila berada diluar batas Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. kontrol.Bila dari keseragaman data terdapat data yang tidak seragam maka data tersebut dibuang. Rumus-rumus untuk menentukan batas–batas kontrol yaitu : Dimana P adalah : dengan pi adalah persentase produktif dihari ke-i dan k adalah jumlah hari pengamatan. dengan ni adalah jumlah pengamatan yang dilakukan dihari ke-i.

3.4.2. Uji Kecukupan Data

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui banyaknya pengamatan yang harus dilakukan dalam sampling pekerjaan. Untuk mendapatkan jumlah sampel pengamatan yang harus dilaksanakan dapat dicari berdasarkan rumus : Dimana : N’ = Jumlah pengamatan yang harus dilakukan untuk sampling kerja N = Jumlah pengamatan yang telah dilakukan untuk sampling kerja s = Koefisien Tingkat Ketelitian k Pi n ∑ = k pi P ∑ = n P P P BKA 1 3 − + = n P P P BKB 1 3 − − = P s P k N 2 2 1 − = Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. P = Prosentase terjadinya kejadian yang diamati k = Harga indeks yang besarnya tergantung dari tingkat kepercayaan yang diambil, yaitu : - Untuk Tingkat Kepercayaan 68 , k = 1 - Untuk Tingkat Kepercayaan 95 , k = 2 - Untuk Tingkat Kepercayaan 99 , k = 3 Dimana penentuan kecukupan data, yaitu sebagai berikut : a. Jika N = N’ maka Jumlah Pengamatan yang dilakukan dinyatakan cukup b. Jika N N’ maka Jumlah Pengamatan yang dilakukan dinyatakan tidak cukup.

3.4.3. Metode Work Load Analysis WLA

Metode Work Load Analysis WLA dilakukan untuk mengetahui tingkat efisiensi kerja Produksi berdasarkan total prosentase beban kerja dari job desk yang diberikan dalam menyelesaikan pekerjaannya. Dan dapat menentukan jumlah karyawan yang sebenarnya untuk dipekerjakan dalam bagian produksi. Dimana beban kerja dapat diperoleh dari : Beban Kerja = Produktif x Performance Rating x 1 + Allowance xTotal Menit Pengamatan Total Menit Pengamatan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Mulai

3.5. Langkah Pemecahan Masalah

Agar dalam melakukan penelitian akan terstruktur dan terprogram dengan baik, maka berikut merupakan langkah-langkah pemecahan masalah : Studi Literatur Studi Lapangan Rumusan masalah Tujuan penelitian Identifikasi Variabel Mengukur jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas Tes keseragaman data Data Seragam ya Buang data diluar kontrol tidak Pengumpulan Data : 1. Sampel penelitian 2. Data pengukuran waktu kerja dan Elemen kerja N’ = N+n A B Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. selesai Gambar 3.1 Langkah-langkah Pemecahan masalah Secara umum langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut : A Kecukupan data Data Cukup ? N’ ≤ N Penentuan beban kerja Penentuan jumlah karyawan yang sebenarnya Hasil dan Pembahasan Kesimpulan saran ya Penentuan allowance dan performance rating tidak B Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 1. Mulai Persiapan atau langkah suatu penelitian yang meliputi : - Mencari dan menetapkan topik - Orientasi penelitian 2. Studi Lapangan Studi lapangan sangat diperlukan dalam suatu penelitian karena pada tahap ini dimaksudkan untuk mengetahui kondisi nyata obyek yang diteliti serta untuk merencanakan dan memilih lokasi penelitian yang nantinya akan diperbaiki dengan metode yang sesuai. 3. Studi Literatur Studi literatur merupakan tahapan penelusuran referensi, dapat bersumber dari buku, jurnal, maupun penelitian yang telah ada sebelumnya. Berguna untuk mendukung tercapainya tujuan penelitian yang telah dirumuskan. Dari studi kepustakaan akan diperoleh landasan teori serta acuan-acuan yang akan digunakan dalam penelitian ini. 4. Rumusan Masalah Menentukan masalah yang terjadi di lapangan dan dibandingkan dengan literatur yang ada sehingga didapatkan suatu perumusan masalah dan solusi hasil yang sesuai dengan masalah tersebut. 5. Penetapan Tujuan Penelitian Penetapan tujuan penelitian dimaksud untuk mengetahui tujuan suatu penelitian. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 6. Identifikasi Variabel Identifikasi variabel digunakan untuk mengetahui variabel-variabel apa saja yang digunakan, tentunya disesuaikan dengan kondisi di PT. Gunawan Dianjaya Steel Surabaya. Setelah dilakukan identifikasi variabel kemudian dilakukan pengukuran jumlah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan aktivitas. 7. Pengumpulan Data Setelah menetapkan tujuan penelitian, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data yang berkaitan dengan pemecahan masalah tersebut meliputi sample penelitian dan elemen kerja. 8. Pengukuran Jumlah Waktu Yang Dibutuhkan Untuk Menyelesaikan Aktifitas Pengukuran ini dilakukan untuk mengukur jumlah waktu yang dibutuhkan oleh karyawan bagian Produksi untuk menyelesaikan pekerjaannya, yaitu dalam total menit pengamatan. 9. Uji Keseragaman Data Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah data yang dapat telah seragam atau tidak melebihi dari batas kontrol atas BKA dan batas kontrol bawah BKB yang telah ditentukan. Data dikatakan seragam bila jika berasal dari sistem sebab yang sama, bila berada diantara kedua batas kontrol, dan tidak seragam jika berasal dari sistem sebab yang berbeda, bila berada diluar batas kontrol. Bila dari keseragaman data terdapat data yang tidak seragam maka data tersebut dibuang. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. 10. Uji Kecukupan Data Pengujian ini untuk mengetahui apakah data pengamatan yang didapatkan telah mampu mewakili populasi yang ada. Bila dari kecukupan data belum terpenuhi maka perlu dilakukan sampling pekerjaan tambahan sesuai dengan jumlah pengamatan yang dibutuhkan. Dalam menguji apakah data yang diamati mencukupitidak maka kita dapat mengujinya dengan rumus Bernoulli. 11. Penentuan Allowance dan Performance Rating Dilakukan untuk menentukan kelonggaran Allowance yaitu waktu dimana karyawan melakukan interupsi dari proses yang berlangsung karena hal-hal tertentu yang tidak dapat dihindarkan, meliputi : Kelonggaran untuk kebutuhan pribadi Personal Allowance, Kelonggaran untuk menghilangkan rasa lelah Fatique Allowance, Kelonggaran untuk hambatan-hambatan tak terhindarkan. Sedangkan faktor penyesuaian Performance Rating yang berusaha menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja karyawan pada saat diamati akibat kecepatan kerja karyawan, tingkat keterampilan, lingkungan dan lain-lain yang berubah-ubah. 12. Penentuan Tingkat Efisiensi Kerja Dilakukan untuk menentukan tingkat efisiensi kerja dari karyawan bagian Produksi berdasarkan total persentase beban kerja dari yang diberikan dalam menyelesaikan pekerjaan. 13. Penentuan Jumlah Karyawan Yang Optimal Dilakukan untuk menentukan jumlah karyawan yang optimal untuk dipekerjakan dalam PT. Gunawan Dianjaya Steel Surabaya Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Apabila karyawan bagian Produksi yang bekerja melebihi dari jumlah yang seharusnya maka PT. Gunawan Dianjaya Steel Surabaya. memberikan kebijakan mengalokasikan karyawan ke bagian yang lain atau memberikan pelatihan kerja karyawan bagian Produksi yang memiliki beban kerja dan efisiensi kerja yang rendah. 14. Hasil Dan Pembahasan Dengan adanya informasi dari hasil pengukuran efisiensi kerja karyawan bagian Produksi berdasarkan beban kerjanya maka PT. Gunawan Dianjaya Steel Surabaya.telah dapat informasi mengenai efisiensi kerja karyawan bagian Produksi tersebut dan dapat diketahui apa yang menyebabkan efisiensi kerjanya menurun. 15. Kesimpulan Dan Saran Dari pengolahan data dan analisa hasil pengolahan data dapat ditarik suatu kesimpulan tentang efisiensi kerja karyawan bagian Produksi menurut metode Work Load Analysis WLA sedangkan untuk memperbaiki dan meningkatkan efisiensi kerja dari karyawan bagian Produksi diberikan saran – saran yang sekiranya dapat dilakukan oleh PT. Gunawan Dianjaya Steel Surabaya. Untuk mencapai hal tersebut. 16. Selesai Telah selesai dilakukan penelitian efisiensi kerja karyawan bagian Produksi PT. Gunawan Dianjaya Steel Surabaya. dengan metode Work Load Analysis WLA dan telah didapatkan hasil. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN

4.1. Proses Produksi

Proses produksi plat baja terdiri dari delapan proses, yaitu sebagai berikut: a. Cutting Setelah diambil dari gudang, slab ini kemudian dipotong di gas cutting plat untuk mendapatkan panjang slab yang sesuai kebijakan PPIC dan permintaan konsumen. Pada proses ini, pemotongan dilakukan dengan menggunakan asitilin dan oksigen yang kemudian menimbulkan percikan api yang keluar dari alat tersebut. Slab diukur panjangnya dan dipotong sesuai ukuran yang telah ditentukan dengan menekan alat tersebut ke slab. b. Reheating Furnace Pembakaran Setelah melakukan pemotongan dan inspeksi, kemudian slab mengalami pembakaran. Pembakaran ini mnggunakan mesin furnace, dimana alat yang digunakan untuk mendorong slab masuk ke furnace adalah hidrolik phuser. Kemudian slab mengalami pembakaran dengan pemanasan dirolling pada temperature 1200 o C - 1500 o C, yang dilakukanoleh oil burner yang berjumlah 16 biji dengan control 4 zone. Pemanasan pada furnace ini menggunakan natural gas or maring diesel oil. Sedangkan kapasitas yang dihasilkan pada furnace ini adalah 70 tonjam. c. Descaller Setelah slab keluar dari furnace, slab masuk kedalam descaler box dengan menggunakan hidrolik ekstraktor. Dalam descaler box ini, slab dibersihkan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.