Keseragaman Data dan Uji Kecukupan Data Beban kerja untuk tiap – tiap elemen kerja

8. Cropping Side shear • Operator 1 Tabel 4.22 Aktivitas Kerja Proses Cropping side shear No. Elemen Kerja Aktivitas Produktif 1 Seting mesin 49 5.44 2 Menyiapkan plat 120 13.33 3 Melakukan proses pemotongan 211 23.44 4 Memantau Proses nya 189 21 5 Melaporkan hasil kegiatan 43 4.77 6 kegiatan di luar Jobdesk 288 32 Jumlah 612 68 900 100 Pada proses cropping side shear operator 1 pengamatan dilakukan selama 30 hari dengan jam kerja Senin – Sabtu mulai pukul 07.00 – 15.00 8 Jam dikurangi waktu istirahat sehingga perhitungan sebagai berikut : - Jumlah Menit Pengamatan = 30 x 7 Jam x 60 = 12600 menit - Jumlah Menit Produktif = 0.68 x 12600 ═ 8568 menit

4.5. Keseragaman Data dan Uji Kecukupan Data

Uji Keseragaman Data dan Uji Kecukupan Data dilakukan dengan menggunakan tingkat ketelitian 10 dan tingkat kepercayaan 95 dari keseluruhan data pengamatan setelah dilakukan perhitungan menunjukkan bahwa data seragam, hal ini diketahui dari semua data berada dalam batas control maka dapat disimpulkan bahwa data sudah cukup dan tidak perlu dilakukan pengamatan lagi. Untuk perhitungan dapat dilihat pada lampiran 6. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4.6. Beban kerja untuk tiap – tiap elemen kerja

Untuk mengetahui beban kerja tiap – tiap elemen kerja maka harus diketahui Performance Rating dan Allowance untuk masing – masing elemen kerja. Perhitungan Performace Rating Penyesuaian dapat dilakukan dengan menjumlahkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan seseorang dalam melakukan pekerjaan dan ditambah nilai 1. Nilai satu ini suatu ketentuan dimana seseorang bekerja normal, sedangkan Penentuan Allowance Kelonggaran dapat dilakukan dengan menjumlahkan faktor-faktor luar yang mempunyai besarnya kelonggaran seseorang dalam melakukan pekerjaan dan nilai setiap faktor dapat disesuaikan dengan tabel kelonggaran, meliputi : Tenaga yang dikeluarkan, Sikap Kerja, Gerakan Kerja, Kelelahan Mata, Keadaan Temperatur Tempat Kerja, Keadaan Atmosfer, Keadaan lingkungan yang baik, dan Kebutuhan Pribadi. Seperti pada tabel berikut adalah penyesuaian Performance Rating berdasarkan westinghouse : Tabel 4.36 Performance Rating berdasarkan Westinghouse No Jabatan Stuktural Faktor Total Performance Rating Ketrampila n Usaha Kondisi Kerja Konsistens i 1 Cutting 1 +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 2 Cutting 1 +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 3 Reheating furnace 1 +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 4 Reheating furnace 2 +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 5 Descaler +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 6 Rolling Mill 1 +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 7 Rolling Mill 2 +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 8 Hot Leveller 1 +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 9 Hot Leveller 2 +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 10 Dividing Shear 1 +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 11 Dividing Shear 1 +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 12 Cooling Bed +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 13 Cropping side shear 1 +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 14 Cropping side shear 2 +0.11 +0.05 +0.02 +0.01 1.19 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Keterangan : - Ketrampilan +0.11 : Excelent B1 - Ketrampilan +0.08 : Excelent B2 - Ketrampilan +0.06 : Good C1 - Usaha +0.05 : Good C1 - Usaha +0.02 : Good C2 - Usaha +0.00 : Avarage D - Kondisi Kerja : Good C - Konsistensi +0.01 : Good C - Konsistensi 0.00 : Avarage D - Konsistensi -0.02 : Fair E Penyesuaian Performace Rating Penyesuaian dapat dilakukan dengan menjumlahkan faktor-faktor yang mempengaruhi kecepatan seseorang dalam melakukan pekerjaan dan ditambah nilai 1. Salah satu contoh pada operator cutting keterampilan +0.11 digolongkan Excelent skill dengan kategori percaya pada diri sendiri, tampak cocok dengan pekerjaannya, terlihat telah terlatih baik, bekerjanya teliti dengan tidak banyak melakukan pengukuran atau pemeriksaan – pemeriksaan dsb. Usaha +0.05 digolongkan Good effort dengan kategori bekerja berirama, saat – saat menganggur sangat sedikit bahkan kadang – kadang tidak ada, penuh perhatian pada pekerjaannya dsb. Kondisi kerja +0.02 Good Condition dengan kategori kondisi fisik lingkungan, keadaan pencahayaan, temperature, kebisingan dsb. Konsistensi Consistency diberikan dengan melihat factor yang perlu diperhatikan karena kenyataan bahwa pada setiap pengukuran waktu angka Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. – angka yang dicatat tidak pernah semuanya sama. Sedangkan pada tabel berikut adalah penyesuaian Allowance berdasarkan faktor –faktor yang berpengaruh : Tabel 4.37 Allowance berdasarkan faktor-faktor yang berpengaruh Keterangan : A : Tenaga yang dikeluarkan B : Sikap Kerja C : Gerakan Kerja D : Kelelahan Mata E : Keadaan Temperatur Tempat Kerja F : Keadaan Atmosfer G : Keadaan lingkungan yang baik H : Kebutuhan Pribadi No Jabatan Stuktural Faktor Kelonggaran Total Allowance A B C D E F G H 1 Cutting 1 5.0 1.0 0.0 6.0 5.0 0.0 0.0 2.5 19.5 2 Cutting 1 5.0 1.0 0.0 6.0 5.0 0.0 0.0 2.5 19.5 3 Reheating furnace 1 5.0 1.0 0.0 6.0 5.0 0.0 0.0 2.0 19.5 4 Reheating furnace 2 5.0 1.0 0.0 6.0 5.0 0.0 0.0 2.5 19.5 5 Descaler 5.0 1.0 0.0 6.0 5.0 0.0 0.0 2.5 19.5 6 Rolling Mill 1 5.0 1.0 0.0 7.5 5.0 0.0 0.0 2.5 21.0 7 Rolling Mill 2 5.0 1.0 0.0 7.5 5.0 0.0 0.0 2.5 21.0 8 Hot Leveller 1 5.0 1.0 0.0 6.0 5.0 0.0 0.0 2.5 19.5 9 Hot Leveller 2 5.0 1.0 0.0 6.0 5.0 0.0 0.0 2.5 19.5 10 Dividing Shear 1 5.0 1.0 0.0 6.0 5.0 0.0 0.0 2.5 19.5 11 Dividing Shear 1 5.0 1.0 0.0 6.0 5.0 0.0 0.0 2.5 19.5 12 Cooling Bed 5.0 1.0 0.0 6.0 5.0 0.0 0.0 2.5 19.5 13 Cropping side shear 1 5.0 1.0 0.0 6.0 5.0 0.0 0.0 2.5 19.5 14 Cropping side shear 2 5.0 1.0 0.0 6.0 5.0 0.0 0.0 2.5 19.5 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Penentuan Allowance Kelonggaran dapat dilakukan dengan menjumlahkan faktor-faktor luar yang mempunyai besarnya kelonggaran seseorang dalam melakukan pekerjaan. Salah satu contoh penentuan Allowance pada cuttting operator 1 tenaga yang dikeluarkan 5.0 dengan kategori Bekerja dimeja duduk, sikap kerja 1.0 dengan kategori Bekerja duduk, ringan, Gerakan kerja 0.0 dengan kategori Ayunan bebas dari palu, kelelahan mata 6.0 dengan kategori Pekerjaan-pekerjaan yang teliti, keadaan temperatur tempat kerja 5.0 dengan kategori Sedang 13 – 22 °C, Keadaan atmosfer 0.0 dengan kategori Ruang yang berventilasi baik udara segar, keadaan lingkungan yang kurang baik 0.0 dengan kategori Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah, Kebutuhan pribadi 2.5 dengan kategori pemberian nilai Pria = 0 – 2,5 , Wanita = 2 – 5,0 . Untuk tabel penyesuaian Allowance dapat dilihat di lampiran 9. Setelah diketahui Performance Rating dan Allowance maka dapat dihitung beban kerja untuk masing – masing elemen kerja dengan menggunakan formula berikut ini : Beban Kerja = Produktif x Performance Rating x Total Menit Pengamatan x 1 + Allowance Total Menit Pengamatan Contoh : - proses cutting 69.11 x 1.19 x 2880 x 19.5 2880 Dari perhitungan ini maka, dapat diketahui beban kerja masing – masing elemen kerja seperti pada tabel sebagai berikut : = 98.27 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Tabel 4.38 Beban Kerja masing – masing elemen kerja No. Jabatan Stuktural Prosentase Produktif Performance Rating P Allowance Beban Kerja 1 Cutting 1 69.11 1.19 19.5 98.27 2 Cutting 2 69.44 1.19 19.5 98.74 3 Reheating furnace 1 69.66 1.19 19.5 99.06 4 Reheating furnace 2 69.33 1.19 19.5 98.59 5 Descaler 70.22 1.19 19.5 99.85 6 Rolling Mill 1 68.88 1.19 21.0 99.18 7 Rolling Mill 2 68.11 1.19 21.0 98.07 8 Hot Leveller 1 69.77 1.19 19.5 99.21 9 Hot Leveller 2 69.22 1.19 19.5 98.43 10 Dividing Shear 1 68.55 1.19 19.5 97.48 11 Dividing Shear 2 69.44 1.19 19.5 98.74 12 Cooling Bed 68.66 1.19 19.5 97.63 13 Cropping side shear 1 68 1.19 19.5 96.69 14 Cropping side shear 2 67.77 1.19 19.5 96.37 Dalam Perhitungan beban kerja karyawan untuk tiap-tiap operator diatas dapat diketahui bahwa rata – rata beban kerja pada tiap – tiap operator sangat tinggi, salah satu contoh pada bagian descaler dengan prosentase produktif sebesar 70.22 dengan Performance Rating sebesar 1.19 dan Allowance sebesar 19.5 sehingga diperoleh total beban kerja pada bagian descaler sebesar 99.85 jadi beban kerja pada operator tersebut dapat dikatakan sangat besar, dengan ini maka dapat diilakukan perhitungan untuk menentukan karyawan yang optimal.

4.7. Karyawan yang optimal