Yarn Plant Tufting Latex

jumlah karyawan yang sebenarnya, perhitungannya masing-masing bagian adalah sebagai berikut :

1. Yarn Plant

Rata-rata beban kerja Yarn Plan : Total Beban Kerja = 93.53 + 92.24 = 185.77 Rata-Rata Beban Kerja Sekarang = 2 77 . 185 = 92.88 Rata-rata Beban Kerja Setelah Penambahan Tenaga Kerja = 3 77 . 185 = 61.92 Rata-rata Beban Kerja Setelah Pengurangan Tenaga Kerja = 1 77 . 185 = 185.77 Pada proses Yarn Plant, yang semula berjumlah 2 operator memiliki rata-rata beban kerja sebesar 92.88, Apabila jumlah karyawan pada bagian Yarn Plant ditambah menjadi 3 operator, memiliki rata-rata beban kerja 61.92 dikatakan mempunyai beban kerja rendah, dan jika dilakukan pengurangan menjadi 1 operator, memiliki beban kerja 185.77 dikatan mempunyai beban kerja yang tinggi, setelah dilakukan penelitian sebaiknya jumlah karyawan pada bagian Yarn Plant adalah tetap 2 operator dengan rata- rata beban kerja sebesar 92.88.

2. Tufting

Rata-rata beban kerja Tufting : Total Beban Kerja = 93.47 + 91.29 + 94.55 + 90.42 = 369.73 Rata-rata Beban Kerja Sekarang = 4 73 . 369 = 92.43 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Rata-rata Beban Kerja Setelah Penambahan Tenaga Kerja = 5 73 . 369 = 73,.94 Rata-rata Beban Kerja Setelah Pengurangan Tenaga Kerja = 3 73 . 369 = 123.24 Pada proses Tufting, yang semula berjumlah 4 operator memiliki rata- rata beban kerja sebesar 92.43, Apabila jumlah karyawan pada bagian Yarn Plant ditambah menjadi 5 operator, memiliki rata-rata beban kerja 73.94 dikatakan mempunyai beban kerja rendah, dan jika dilakukan pengurangan menjadi 3 operator, memiliki beban kerja 123.24 dikatan mempunyai beban kerja yang tinggi, setelah dilakukan penelitian sebaiknya jumlah karyawan pada bagian Yarn Plant adalah tetap 4 operator dengan rata-rata beban kerja sebesar 92.43.

3. Latex

Rata-rata beban kerja Latex : Total Beban Kerja = 93.38 + 91.64 + 93.82 = 278.84 Rata-rata Beban Kerja Sekarang = 3 84 . 278 = 92.94 Rata-rata Beban Kerja Setelah Penambahan Tenaga Kerja = 4 84 . 278 = 69.71 Rata-rata Beban Kerja Setelah Pengurangan Tenaga Kerja = 2 84 . 278 = 139.42 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Pada proses Latex, yang semula berjumlah 3 operator memiliki rata- rata beban kerja sebesar 92.94, Apabila jumlah karyawan pada bagian Latex ditambah menjadi 4 operator, memiliki rata-rata beban kerja 69.71 dikatakan mempunyai beban kerja rendah, dan jika dilakukan pengurangan menjadi 2 operator, memiliki beban kerja 139.42 dikatan mempunyai beban kerja yang tinggi, setelah dilakukan penelitian sebaiknya jumlah karyawan pada bagian Latex adalah tetap 3 operator dengan rata-rata beban kerja sebesar 92.94.

4. Finishing

Dokumen yang terkait

ANALISA BEBAN KERJA DAN JUMLAH TENAGA KERJA YANG OPTIMAL PADA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SURABAYA PERDANA ROTOPACK.

1 3 103

ANALISIS BEBAN KERJA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. GUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk. SURABAYA.

1 2 90

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA.

1 1 99

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENGEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS ( WLA ) DI PABRIK GULA CANDI BARU SIDOARJO.

5 12 188

Efisiensi Beban Kerja dan Optimalisasi Jumlah Karyawan Bagian Produksi Dengan Metode Work Load Analysis (WLA) di PT.Inti Daya Persada Waru - Sidoarjo.

2 13 99

PENGUKURAN BEBAN KERJA DAN OPTIMALISASI JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) (Studi Kasus Di PT. ALTIA CLASSIC AUTOMOTIVE MANUFACTURING RUNGKUT INDUSTRI – SURABAYA).

0 6 115

ANALISIS BEBAN KERJA DAN JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. SEMESTA BUMINDO DJAYA SURABAYA

0 0 15

PENGUKURAN BEBAN KERJA DAN OPTIMALISASI JUMLAH KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN MENGGUNAKAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) (Studi Kasus Di PT. ALTIA CLASSIC AUTOMOTIVE MANUFACTURING RUNGKUT INDUSTRI – SURABAYA)

1 0 15

ANALISIS BEBAN KERJA BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. GUNAWAN DIANJAYA STEEL Tbk. SURABAYA

0 0 14

ANALISIS BEBAN KERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DENGAN PENDEKATAN METODE WORK LOAD ANALYSIS (WLA) DI PT. CLASSIC PRIMA CARPET

0 4 17