55
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengumpulan Data
4.1.1. Sistem Produksi
Proses pembuatan karpet di PT. Classic Prima Carpet dimulai dengan memasukkan bahan baku utama berupa bijih plastik kedalam mesin yarn plant,
setelah itu bahan baku tersebut keluar dalam bentuk benang-benang plastik lalu digulung dalam cone dan keudian gulungan tersebut ditata pada pallet. Kemudian
gulungan benang tersebut dipersiapkan pada mesin lalu dilakukan penataan jalur benang dan menyiapkan polyprimary backing sesuai dengan jenis karpet yang
akan dibuat. Poly adalah dasar kapet berupa jaring-jaring untuk dasar perajutan benang. Setelah didapatkan ukuran yang sesuai karpet dipotong, pada proses ini
hasil yang didapatkan masih berupa soft carpet. Produk yang masih berupa soft carpet tersebut dilanjutkan keproses
selanjutnya yaitu latex, tapi sebelumnya bahan baku untuk pembuatan latex dimasukkan kedalam mesin compounc untuk diproses kemudian soft carpet
dimasukkan dalam mesin G-box dan dilakukan pelapisan menggunakan cairan latex yang telah dipersiapkan sebelumnya lalu ditambahkan secondary backing
dan dilakukan pelapisan menggunakan cairan latex lagi. Kemudian karpet yang sudah jadi tersebut digulung dalam paper core,
setelah proses penggulungan selesai karpet dilapisi dengan kain layar dan dibungkus dengan menggunakan roll pack dan selanjutnya dibawa kegudang
bahan jadi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.2. Jumlah
Karyawan Pada Setiap Stasiun Kerja
Klasifikasi jumlah pembagian karyawan pada proses produksi sesuai dengan jabatan adalah sebagai berikut :
Tabel 4.1. Jumlah Karyawan
No Jabatan Jumlah Tenaga Kerja
orang
1. Yarn Plant
2 2.
Tufting 4
3. Latex
3 4.
Finishing 2
Jumlah 11 orang
Sumber : Data Internal PT. Classic Prima Carpet
Sedangkan sampel pengamatan ditetapkan sebanyak 30 dari total pengamatan. Pengamatan dirancang melalui perhitungan berikut ini :
- Penetapan interval pengamatan, yaitu jam 08.00 – 16.00, dikurangi jam
istirahat 1 jam -
Penetapan interval pengamatan terpendek, yaitu 5 menit -
Jadi jumlah maksimum pengamatanhari = 7 x 605 = 84 kali -
30 dari 84 kali adalah 25 kali. Pengamatan dilakukan selama 24 hari kerja dengan 25 kali
pengamatanhari secara random. Jadi ada 600 kali pengamatan.
Dapat dilihat pada Lampiran 2
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
4.1.3. Identifikasi Elemen-elemen Kerja