Kurikulum SMP Stella Duce 2 Kegiatan belajar siswa-siswi di dalam kelas

50

f. Community c5

Komitmen sebagai orang yang rela berbagi hidup dan membangun persaudaraan sejati, yang tampak dalam: 1 Saling mendukung, memperhatikan, dan menghargai. 2 Saling menerima kelebihan dan keterbatasan, untuk dapat saling melengkapi dalam pelayanan yang lebih optimal. 3 Terbuka dalam membangun relasi dan kerja sama dengan pihak lain. 4 Mengembangkan semangat korps. 5 Mengupayakan persaudaraan sejati lintas agama, budaya, tingkat sosial, dan suku, serta mengembangkan wawasan kebangsaan. 6 Menciptakan suasana at home di komunitasnya. 7 Menciptakan semangat untuk rekonsiliasi, damai dengan diri, sesama, Tuhan, dan alam ciptaan serta lingkungan. 8 Mengembangkan semangat musyawarah dan dialog yang seimbang. 9 Menciptakan kebersamaan dan suasana persaudaraan yang tulus, saling mendukung, dan mempercayai. 10 Melaksanakan pelayanan dengan semangat kegembiraan, kesederhanaan, keramahan, dan keterbukaan. 11 Mengembangkan semangat berbagi tanpa pamrih dan murah hati. 12 Memandang keberhasilan karya dalam kebersamaan serta menanggung kegagalan dalam semangat kasih.

5. Kurikulum SMP Stella Duce 2

51 Kurikulum yang digunakan di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta adalah Kurikulum 2006 atau Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP. Kurikulum ini berlaku untuk kelas VII, VIII, dan IX. Mata pelajaran yang menjadi ciri khas dari SMP Stella Duce II adalah adanya mata pelajaran Pendidikan Karakter Tarakanita PKT yang pada semester ini dilaksanakan serentak di setiap kelas pada hari Rabu pukul 12.00 sampai dengan pukul 13.20. Mata pelajaran wajib lainnya yang diberikan kepada peserta didik adalah Matematika, IPA, IPS, Bahasa Indonesia, PJOK, BK, Bahasa Inggris, Agama Katolik, PKN, Seni Budaya, dan TIK. Sedangkan muatan lokal yang diberikan adalah Bahasa Jawa.

6. Kegiatan belajar siswa-siswi di dalam kelas

Penulis melakukan observasi dan pelaksanaan penelitian pada bulan November 2016. Selain melakukan observasi terhadap guru mata pelajaran, praktikan juga melakukan observasi terhadap aktivitas peserta didik, baik kegiatan di dalam maupun di luar kelas. Observasi di dalam kelas dilakukan bersamaan dengan observasi terhadap guru mata pelajaran. Dari pengamatan tersebut praktikan mengetahui sejauh mana peserta didik memperhatikan guru untuk menerima materi yang diajarkan. Perhatian yang dilakukan peserta didik sangat bervariasi dan tingkat pemahamannya pun juga bervariasi. Pada saat pelajaran berlangsung ada peserta didik yang memperhatikan secara sungguh-sungguh, tetapi ada juga yang sambil melamun, atau sambil berbicara dengan teman lainnya. Secara umum, praktikan menilai bahwa aktivitas peserta didik di kelas cenderung terkendali. Berdasarkan observasi yang telah 52 dilakukan, praktikan memperoleh gambaran kondisi kelas. Hal ini sangat dibutuhkan pada saat praktikan mengajar di kelas, guna menentukan strategi pembelajaran yang tepat. Praktikan juga bisa mulai mengenal pribadi masing- masing peserta didik khususnya kelas VIII yang kelasnya diampu oleh praktikan. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap kegiatan peserta didik di luar kelas, praktikan mengamati adanya tindakan kurang baik yang dilakukan oleh peserta didik yaitu kelas kurang kondusif saat pelajaran di jam-jam terakhir. Akan tetapi tindakan positif yang muncul dari peserta didik, yaitu adanya sikap keakraban antara peserta didik tanpa terkecuali terhadap penulis.

B. Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian ini akan memaparkan latar belakang yang diteliti, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat peelitian yang dicapai, mengetahui jenis dan metode penelitian yang dipakai, penulis juga menentukan subyek yang digunakan, waktu dan tempat pelaksanaan penelitian, teknik pengumpulan data dan kisi-kisi yang dipakai pelaksanaan penelitian.

1. Latar Belakang Penelitian

Media merupakan salah satu alat pembelajaran yang dipakai oleh seorang guru untuk membuat proses pembelajaran semakin menarik atau supaya tidak membosankan. Guru biasanya menggunakan media yang sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada para siswa. Banyak media yang bisa dipakai dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama katolik PAK yaitu media murah seperti, papan tulis, gambar, dll. Selain media murah, adanya media yang dipakai