Pembahasan Hasil Penelitian Peranan penggunaan media film terhadap minat siswa dalam proses pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta.

83 pembelajaran PAK di sekolah, semakin membuat responden berminat dalam belajar sebanyak SS 28, S 44, dan N 28. Sementara jumlah responden yang mengharapkan menggunakan media film dapat meningkatkan kualitas materi sebanyak SS 24, S 64 dan N 12. Selain itu responden yang membuat niat untuk lebih berkonsetrasi agar materi dapat diterima dengan lebih baik sebanyak SS 20, S 72 dan N 8. Jumlah responden yang mengharapkan bahwa dengan mengikuti proses pembelajaran PAK di sekolah dapat menambah wawasan hidup beriman sebanyak SS 32, S 64 dan N 4. Pada umumnya responden menyatakan bahwa topik atau judul film yang relevan dengan proses pembelajaran akan membuat semakin lebih efektif adalah film mengenai kepedulian sebanyak 16, film mengenai pendidikan sebanyak 20, dokumenter sebanyak 12, film tentang perjuangan sebanyak 28, sedangkan film mengenai sejarah sebanyak 4 dan film mengenai tentang moral sebanyak 8.

D. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini penulis akan membahas hasil penelitian dari data yang telah dilaporkan pada bagian sebelumnya. Adapun pembahasan hasil penelitian ini meliputi hasil observasi guru, peranan media film, minat dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran PAK, niat dan harapan siswa untuk proses pembelajaran yang akan datang. Pembahasan ini bertujuan untuk memperjelas sejauh mana hasil dari penelitian yang sudah dilaksanakan di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta. 84

1. Hasil Observasi terhadap Guru dan Wawancara Terbatas pada Siswa

Uraian berikut ingin memaparkan sejauh mana minat dan keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran tanpa menggunakan media audio visual. Dari hasil yang telah dipaparkan pada bagian sebelumnya, ternyata masih banyak siswa yang kurang berminat dan kurang terlibat dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan karena proses pembelajaran yang terlalu serius dan monoton. Peran guru di dalam kelas sangatlah dibutuhkan, bukan hanya memberi informasi tetapi juga harus memberikan perhatian khusus pada siswa yang kurang berminat atau memperhatikan, serta bersikap adil terhadap siswa. Dari aspek yang diteliti mengenai bagaimana proses pembelajaran ketika tidak menggunakan media audio visual dan tanggapan yang terungkapmuncul yaitu masih ada siswa yang asik mengobrol, males-malesan dan kurang memperhatikan dan terlibat dalam proses pembelajaran. Bagaimana sikap guru kepada siswa yang terlihat tidak memiliki minat belajar? Dari hasil penelitian yang diperoleh sikap guru tidak begitu memperhatikan siswa yang kurang memiliki minat dalam belajar, karena guru kurang mengajak siswa untuk berdinamika di dalam kelas, guru lebih banyak menyuruh anak-anak untuk mencatat. Selanjutnya apa yang diinginkan oleh responden untuk meningkatkan proses pembelajaran? Responden mengatakanmenanggapi bahwa proses pembelajaran harus lebih seru lagi, jangan terlalu serius, harus ada rasa humornya, jangan terlalu banyak mencatat. Proses pembelajaran dimanfaatkan menggunakan media film agar tidak monoton dan membosankan. 85

2. Peranan Media Film

Peranan media film dalam proses pembelajaran sangat membantu meningkatkan minat belajar siswa. Responden di SMP Stella Duce 2 mengatakan bahwa dengan menggunakan media film lebih mudah mengingat materi 56, selain itu menggunakan media film membuat responden besemangat 44. Selain membuat materi lebih mudah diingat dan lebih bersemangat dalam mengikuti proses pembelajaran, media film yang digunakan juga dapat menambah hidup semakin beriman sebanyak 52. Kebanyakan responden menyatakan bahwa film yang digunakan memiliki pesan moral dan pendidikan sebanyak 48. Media film membuat responden lebih fokus dalam mengikuti proses pembelajaran sebanyak 52 dan responden biasanya memakai media film dalam jenis film dokumenter sebanyak 48, selain film dokumenter responden juga memakai jenis film petualangan sebanyak 48. Jenis film pendidikan juga sering digunakan oleh responden sebanyak 40, film dalam jenis pendidikan sangat disarankan dalam proses pembelajaran, agar responden lebih mengetahui bagaimana pendidikan yang benar. Selain itu juga mendapatkan pesan-pesan yang dapat memotivasi diri untuk semakin berkembang dan bersemangat dalam menjalani sebagai peserta didik. Film dalam jenis drama juga menjadi salah satu film yang diminati oleh responden sebanyak 48. Jenis film actionlaga juga menjadi salah satu yang digunakan oleh responden sebanyak 36 dan film jenis animasikartun digunakan oleh responden sebanyak 48. Responden jadi lebih mengetahui jenis film-film apa yang memiliki pesan moral sebanyak 64. 86 Data di atas memperlihatkan bagaimana peranan media film dalam proses pembelajaran. Banyak responden yang lebih menginginkan proses pembelajaran menggunakan media film, karena akan membantu proses pembelajaran berjalan secara efektif. Film yang digunakan harus memiliki pesan moral, agar setelah menggunakan media film responden juga mendapatkan timbal balik dari film tersebut. Peranan penggunaan media film dapat meningkatkan minat responden dalam proses pembelajaran. Selain itu peran guru juga tetap diperlukan untuk mengembangkan minat para responden.

3. Minat dan keterlibatan siswa di dalam proses pembelajaran PAK

Minat dalam proses pembelajaran sangat diperlukan, responden menyatakan bahwa merasa tidak bosan ketika proses pembelajaran PAK sedang berlangsung sebanyak 42. Responden menyadari pentingnya minat dalam proses pembelajaran sebanyak 56. Minat responden dalam proses pembelajaran memiliki peranan penting. Sikap siswa yang memandang belajar di sekolah yang secara umum sebagai sesuatu yang sangat bermanfaat bagi responden akan memiliki sikap yang positif. Sebaliknya, siswa yang memandang sekolah dan belajar sebagai sesuatu yang tidak berguna akan memiliki sikap negatif. Responden di SMP Stella Duce lebih banyak melibatkan diri di dalam proses pembelajaran PAK. Keterlibatan dalam proses sangat penting dan bermanfaat bagi diri responden sebanyak 80. Hal ini menunjukkan bahwa semakin responden terlibat di dalam kelas ia semakin percaya diri dan lebih mengetahui materi yang diberikan. Biasanya siswa yang terlibat di dalam kelas memiliki perasaan ingin 87 tahu yang besar. Perasaan respoden dalam proses pembelajaran juga sangat berpengaruh. Jika responden memiliki perasaan yang senang atau sedang mood, perasaan itu memegang peranan besar dalam penghayatan responden terhadap proses belajar di dalam kelas. Perasaan senang ini akan di bawa oleh responden sebagai sumber energi dalam belajar lebih lanjut. Sebanyak 68 responden menyatakan bahwa sebelum proses pembelajaran berlangsung mereka menyiapkan diri dengan mempelajari materi sebelumnya. Hal ini menunjukan responden yang memiliki motivasi yang tinggi dalam belajar. Motivasi dalam belajar ialah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiataan belajar dan memberikan arah pada kegiataan belajar demi mencapai suatu tujuan Winkel, 2012:169. Motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar, sehingga responden yang bermotivasi kuat memiliki energi yang banyak untuk melakukan kegiatan belajar. Sebanyak 44 responden fokus dan berkonsentrasi dalam pembelajaran. Hal ini akan membuat lebih memahami materi yang disampaikan oleh guru. Dari hasil pengamatan terlihat sebagian kecil siswa kurang fokus dan berkonsentrasi karena adanya pengaruh lingkungan di dalam kelas. Masih banyak siswa yang asik mengobrol sehingga menghambat siswa yang ingin fokus dan berkonsentrasi pada saat proses pembelajaran. Suasana dalam kelas mempegaruhi minat dan motivasi belajar responden. Sebanyak 72 para siswa memiliki minat belajar secara mandiri diluar pelajaran. Data tersebut menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki minat belajar secara mandiri di luar pelajaran PAK. Dengan belajar 88 secara mandiri diluar mata pelajaran PAK akan meningkatkan perasaan ingin tahu yang besar, karena ketika belajar secara mandiri tidak ada yang menerangkan secara jelas materi yang sedang dipelajari, sehingga ketika proses pembelajaran selanjutnya responden akan terlibat aktif dan akan bertanya tentang hal yang ingin diketahui.

4. Niat dan Harapan Siswa dalam Proses Pembelajaran PAK yang Akan

Datang. Berdasarkan tabel di atas, diperoleh gambaran mengenai niat dan harapan siswa untuk proses pembelajaran PAK dengan menggunakan media film, sebagai berikut : Dari 25 responden, yang mengatakan lebih giat dalam proses pembelajaran ketika materi yang diberikan terasa sulit sebanyak 64. Memang sudah menjadi tugas seorang siswa untuk giat dalam belajar, apalagi ketika materi yang diberikan atau yang sedang dipelajari sulit. Oleh karena itu siswa harus memiliki motivasi belajar yang merupakan motor penggerak yang mengaktifkan siswa untuk melibatkan diri Winkel, 2012:186. Salah satu tugas guru adalah untuk membangkitkan motivasi belajar siswa, terutama motivasi untuk memperkaya diri. Sebanyak 64 responden mengatakan bahwa proses pembelajaran PAK di sekolah menambah wawasan hidup beriman. Iman merupakan hubungan pribadi dengan Allah, yang hanya mungkin karena rahmat Allah. Akan tetapi iman tidaklah buta. Orang beriman mengetahui kepada siapa ia percaya 2 Tim 89 1:12. Dalam iman manusia menyadari dan mengakui bahwa Allah yang tak- terbatas berkenan memasuki hidup manusia yang serba terbatas. Iman berarti jawaban atas panggilan Allah, penyerahan pribadi kepada Allah yang menjumpai manusia secara pribadi juga Iman Katolik, 1996:129. Proses pembelajaran PAK tidak hanya membahas mengenai agama itu sendiri, tetapi mencakup segala hal tentang ketuhanan. Proses pembelajaran PAK juga membahas materi tentang bagaimana responden memiliki sikap yang baik, memahami dan mensyukuri apa yang sedang kita miliki, tetapi tidak lepas dari bagaimana peranan Tuhan bekerja di dalam hidup manusia. Oleh karena itu dengan mengikuti proses pembelajaran PAK di sekolah akan menambah wawasan mengenai hidup beriman. Dalam proses pembelajaran seorang guru harus membuat para siswa memahami materi apa yang akan disampaikan dan mengetahui apakah siswa itu memahami atau tidak. Oleh karena itu guru harus melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu membuat proses pembelajaran semakin lebih efektif. Agar proses pembelajaran tidak monoton dan membosankan guru dapat menggunakan media audio visual atau film untuk merubah suasana pembelajaran pada sebelumnya. Film yang digunakan harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Oleh karena itu ada harapan responden mengenai topik atau judul-judul film apa yang bisa digunakan untuk proses pembelajaran agar proses pembelajaran semakin efektif. Dari 25 responden ada beberapa topik film yang dipilih, yaitu film mengenai kepedulian sebanyak 16. Film mengenai Kepedulian yang berkaitan dengan tugas, peran dan antar sesama yang positif, menciptakan kehangatan dan penuh makna. Jadi film kepedulian adalah film yang memperlihatkan bagaimana 90 hubungan sesama manusia maupun binatang terhadap sesamanya. Sebanyak 20 responden mengharapkan jenis film pendidikan digunakan dalam proses pembelajaran. Film pendidikan memuatmenceritakan tentang pengetahuan dan keterampilan seseorang yang menginspirasi untuk teladani oleh para responden. Film pendidikan memuat pesan yang berguna bagi kehidupan sosial. Sebanyak 12 responden memilih film dokumenter dalam proses pembelajaran. Film dokumenter ini mendokumentasikan fakta-fakta kehidupan yang bersifat non- fiksi. Selain itu ada topik film yang dipilih responden yaitu film mengenai perjuangan sebanyak 28. Dari hasil data yang diperoleh jenis film perjuangan paling banyak dipilih oleh responden sebagai salah satu topik film yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran. Film perjuangan dalam pendidikan adalah film yang memperlihatkan bagaimana manusia memperjuangkan hal yang ingin ia capai dengan berbagai cara yang harus dilalui. Disitulah dapat melihat nilai-nilai perjuangan di dalam kehidupan. Film sejarah menjadi salah satu yang dipilih oleh responden, Sebanyak 4. Film sejarah biasanya menceritakan cerita kisah masa lalu atau lampau. Dengan kemajuan teknologi dan dunia sudah semakin modern biasanya film sejarah dikemas secara lebih natural dan lebih modern, tanpa menghilangkan cerita sejarah atau masa lalunya. Responden memilih topik film mengenai moral, sebanyak 8. Film dengan topik moral memperlihatkan tentang ajaran-ajaran yang baik dan benar berdasarkan norma moral. Dengan adanya harapan responden mengenai topik film yang bisa digunakan dalam proses pembelajaran, akan menjadi masukan bagi guru agar semakin meningkatkan 91 proses pembelajaran dengan baik, dengan menggunakan media pembelajaran atau media audio visual.

E. Rangkuman Hasil Penelitian