Singkatan Teks Kitab Suci Singkatan Dokumen Resmi Gereja Singkatan Lain Latar Belakang

xviii DAFTAR SINGKATAN

A. Singkatan Teks Kitab Suci

Seluruh singkatan Kitab Suci dalam skripsi ini mengikuti Kitab Suci Perjanjian Lama yang diselengarakan oleh Lembaga Alkitab Indonesia. Ef : Efesus Tim : Timotius

B. Singkatan Dokumen Resmi Gereja

GE : Gravissimum Educationis KWI : Konferensi Waligereja Indonesia

C. Singkatan Lain

AECT : Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan BK : Bimbingan Konseling CB : Carollus Borromeus CD : Compact Disk HCS : Hollands Chinneses School IPA : Ilmu Pengetahuan Alam IPS : Ilmu pengetahuan Sosial IPPAK : Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik xix KTSP : Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan LCD : Liquid Crystal Display N : Netral PAK : Pendidikan Agama Katolik PJOK : Pendidikan Jasmani dan Kerohanian PKN : Pendidikan Kewarganegaraan PKT : Pendidikan Karakter Tarakanita S : Setuju SS : Sangat Setuju STS : Sangat Tidak Setuju SD : Sekolah Dasar SMP : Sekolah Menengah Pertama SJ : Serikat Jesus SCJ : Sacerdotum a Sacro Corde Jesu Imam-imam Hati Kudus Yesus SCP : Shared Christian Praxis TS : Tidak Setuju TK : Taman Kanak-Kanak USD : Universitas Sanata Dharma

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Agama memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, selain itu juga agama menjadi pemandu untuk mewujudkan suatu kehidupan yang bermakna. Oleh karena itu pendidikan sangatlah penting bagi hidup seseorang, melalui pendidikan dalam keluarga, sekolah maupun masyarakat. Pendidikan Agama Katolik adalah usaha yang dilakukan secara terencana untuk mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memperteguh iman dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Dalam dunia pendidikan guru merupakan komponen strategis yang memiliki peran yang sangat penting dalam menentukan gerak maju kehidupan bangsa. Keberadaan guru merupakan faktor condisio sine qua non tanpa syarat yang tidak mungkin digantikan oleh komponen mana pun dalam kehidupan bangsa sejak dulu, terlebih lebih pada era kontemporer ini. NN, Diktat Seminari: 2009: 12. Guru merupakan suatu profesi yang artinya suatu jabatan atau pekerjaan yang memerlukan keahlian khusus sebagai guru. Jenis pekerjaan ini tidak bisa dilakukan oleh sembarang orang di luar bidang kependidikan. Itulah sebabnya jenis profesi ini paling mudah terkena pencemaran. Tugas guru sebagai profesi meliputi mendidik, mengajar, dan melatih. Mendidik berarti meneruskan dan mengembangkan nilai- nilai hidup. Mengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan melatih berarti mengembangkan keterampilan – keterampilan pada siswa. Jadi seorang guru 2 bertugas merencanakan dan melaksanakan bimbingan dan pelatihan. Selain bimbingan, seorang guru juga haruslah mengadakan pelatihan kepada siswa – siswanya agar dapat mengetahui sejauh mana keberhasilan guru dalam mendidik, dan sejauh mana para siswa memahami maksud dan tujuan seorang guru serta dapat menerapkannya dalam kehidupannya. “Media” berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata “medium” yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima. Media Asosiasi Teknologi dan Komunikasi Pendidikan AECT di Amerika membatasi media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesaninformasi. Proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses komunikasi, yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluranmedia tertentu ke penerima pesan. Sumber pesan atau media adalah komponen-komponen proses komunikasi pesan yang dikomunikasikan adalah isi ajaran ataupun didikan yang ada di dalam kurikulum, sumber pesannya bisa guru maupun siswa dan saluran media pendidikan dan penerima pesannya adalah guru dan siswa. Untuk menarik minat atau gairah belajar siswa dapat dipertimbangkan bahan untuk memilih suatu media yang sederhana, yaitu dapat memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan yang diinginkan atau tidak. Film merupakan media yang amat besar kemampuannya dalam membantu proses belajar mengajar. Film mendahului radio dan televisi sebagai suatu sarana komunikasi untuk tujuan menghibur di samping untuk 3 menyebarluaskan ideologi. Sebagai suatu media, keunggulan-keunggulan film yang diambil dari buku Media Pembelajaran 1986:70, Arief S. Sadiman mengatakan bahwa : 1. Merupakan suatu denominator belajar yang umum. Baik anak yang cerdas maupun yang lambat akan memperoleh sesuatu dari film yang sama. Keterampilan baca atau penguasaan bahasa yang kurang bisa diatasi dengan menggunakan film. 2. Film dapat menampilkan kembali masa lalu dan menyajikan kembali kejadian-kejadian sejarah yang lampau. 3. Film dapat menyajikan baik teori maupun praktik dari film yang bersifat umum ke khusus atau sebaliknya. 4. Film lebih realistis, dapat diulang-ulang, dihentikan dan sebagainya, sesuai dengan kebutuhan dan hal-hal yang abstrak bisa menjadi semakin jelas. 5. Film dapat merangsang atau memotivasi kegiatan siswa. Melihat latar belakang di atas maka penulis mengangkat judul skripsi “Peranan Penggunaan Media Film Terhadap Minat Siswa dalam Proses Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta”

B. Rumusan Masalah