Deskripsi Tingkat Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VII SMP

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 7 siswa 14 memiliki konsep diri yang sedang dan tidak ada siswa yang konsep dirinya rendah atau sangat rendah. Konsep diri yang sedang peneliti tafsirkan sebagai kurang tinggi atau negatif. Tentu ada berbagai faktor yang menyebabkannya. Burns 1993 mengatakan bahwa konsep diri siswa berkembang melalui interaksinya dengan orang lain. Kualitas konsep diri yang dibangun oleh siswa ditentukan oleh perlakuan yang diterimanya dari orang lain seperti orang tua, sanak saudara, teman sebaya, dan guru. Apabila siswa diperlakukan secara baik, maka konsep dirinya positif atau tinggi. Sebaliknya, apabila siswa sering memperoleh pengalaman- pengalaman yang negatif, maka siswa memiliki konsep diri rendah. Siswa yang memiliki konsep diri rendah adalah siswa yang kurang yakin dengan kemampuan dirinya sendiri atau memandang dirinya negatif dan tidak memiliki kemampuan. Konsep diri yang rendah sangat mempengaruhi hasil belajar siswa karena siswa terhambat dalam melakukan upaya-upaya yang perlu dilakukan agar hasil belajarnya optimal. Misalnya siswa malu bertanya ketika mengalami kesulitan belajar. Konsep diri yang rendah atau negatif dapat juga disebabkan oleh perlakuan guru yang negatif terhadap siswa di sekolah, seperti bersikap meremehkan, mencemooh atau menyindir siswa di depan kelas, merendahkan, menolak, tidak memberikan perhatian, membanding- bandingkan siswa dengan siswa lain dan memberi “label atau cap bodoh, nakal atau pemalas”. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Konsep diri yang rendah atau negatif juga dapat dipengaruhi oleh pergaulan siswa dengan teman sebayanya yang negatif, seperti: ditolak, direndahkan dipermalukan, tidak diterima dan disingkirkan oleh teman- temannya, tidak dihargai, tidak disukai. Status sosial ekonomi keluarga yang rendah dapat berpengaruh negatif. Siswa dari keluarga yang status sosial ekonominya rendah dapat minder, tidak percaya diri, menarik diri dari pergaulan, tidak bangga dengan dirinya dan keluarga, tidak berani mengungkapan pendapat dan perasaannya. Usaha-usaha yang perlu dilakukan oleh guru untuk semakin meningkatkan konsep diri siswa menjadi lebih positif, antara lain: 1 guru berusaha menunjukkan segi positif atau kebaikan siswa, membesarkan hati siswa dengan menunjukkan keberhasilannya, 2 melakukan kegiatan atau latihan untuk membantu siswa menyadari segi positif dirinya, 3 berkomunikasi secara empatik. Selain guru pembimbing perlu juga upaya dari pihak lain agar konsep diri siswa semakin positif, seperti orang tua. Orang tua perlu: 1 menerima anak apa adanya, sehingga anak juga akan menerima dirinya sendiri, 2 meluangkan waktu untuk berkumpul dan berbagi cerita bersama anak sehingga anak merasakan kehangatan, 3 memberikan pengetahuan tentang pendidikan seksualitas supaya anak dapat menerima dirinya sendiri dengan baik, 4 menunjukkan atau mengungkapkan kebaikan atau hal yang positif yang dimiliki dan dilakukan oleh anak. Pihak lainnya yang perlu terlibat adalah siswa itu sendiri. Upaya yang dapat dilakukan oleh siswa antara lain: 1 Belajar tentang diri sendiri yaitu belajar dari pengalaman hidup baik dari keberhasilan maupun kegagalan, 2 terus berusaha mengembangkan kemampuannya seoptimal mungkin, 3 menyadari hal-hal yang positif yang ada pada dirinya, dan hal- hal yang positif yang dimiliki dan dilakukannya.

2. Usulan Topik-topik Bimbingan Klasikal yang Sesuai untuk

Meningkatkan Konsep Diri Siswa Kelas VII dan VIII SMP Saverius 1 Sragen Topik bimbingan klasikal dianggap sesuai kalau topik yang bersangkutan relevan untuk membantu siswa memenuhi kebutuhan atau mengatasi masalahnya. Item-item yang skornya rendah menunjukkan bahwa aspek konsep diri yang diungkap negatif. Ini berarti siswa bermasalah khususnya dalam aspek-aspek yang bersangkutan. Berdasarkan item-item yang skornya teridentifikasi sedang dan rendah Tabel 4.3 peneliti usulkanlah topik-topik untuk meningkatkan konsep diri seperti yang disajikan pada Lampiran 9. Konsep diri sebagai inti kepribadian sangat berpengaruh pada perilaku atau cara-cara siswa menyesuaikan diri dengan lingkungannya. Karena itu, perlulah orang tua dan guru khususnya melaksanakan berbagai upaya untuk mengembangkan konsep diri siswa. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 50

BAB V PENUTUP

Bab ini berisi uraian mengenai hasil penelitian, kesimpulan, saran- saran untuk berbagai pihak dan keterbatasan penelitian

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 9 18 responden memiliki konsep diri yang sangat tinggi, sebanyak 34 68 responden memiliki konsep diri yang tinggi, sebanyak 7 14 responden memiliki konsep diri yang sedang, dan 0 untuk responden memiliki konsep diri yang rendah dan konsep diri yang sangat rendah. Jumlah keseluruhan responden adalah 50 responden. Dapat disimpulkan bahwa konsep diri dari sebagian besar siswa termasuk tinggi atau positif. Berdasarkan analisis item, item yang skornya “rendah” ada satu, yaitu nomer 5. Tidak ada item yang skornya “sangat rendah”. Item-item inilah yang dijadikan dasar untuk membuat usulan topik-topik bimbingan klasikal untuk meningkatkan konsep diri siswa.

B. Keterbatasan Penelitian

1. Keterbatasan utama peneliti adalah alat dikonsultasikan hanya kepada dosen pembimbing dan tidak sepenuhnya menggunakan “profesional judgment”, karena tidak sempat dikonsultasikan kepada ahli-ahli lain seperti ahli psikologi, ahli kebudayaan, dan ahli bahasa.