41
3. Analisis Efisiensi Reproduksi hasil kegiatan Inseminasi Buatan dan Kawin
Alam Variabel yang diamati terhadap efisiensi reproduksi hasil kegiatan
Inseminasi Buatan yang meliputi: 1. NRR, 2. CR, 3. SC, 4. CC dimana perhitungannya adalah sebagai berikut:
3.1. Non Return Rate NRR
Data yang diperlukan dalam perhitungan NRR adalah jumlah akseptor yang tidak kembali minta diinseminasi dalam jangka waktu 60-90 hari pasca
inseminasi pertama dalam kelompok dan jumlah akseptor yang diinseminasi ke-1 dalam kelompok.
Rumus yang digunakan adalah :
Jumlah akseptor yg tdk kembali minta diinseminasi 60-90 hari pasca inseminasi dianggap bunting dlm kelompok
NRR = x 100
Jumlah akseptor yang diinseminasi ke-1 dlm kelompok 3.2.
Conception Rate CR
Data yang diperlukan dalam perhitungan CR adalah jumlah akseptor yang menjadi bunting pada inseminasi ke-1 berdasarkan pemeriksaan kebuntingan
PKB melalui palpasi rectal setelah 45-60 hari pasca inseminasi dalam kelompok dan jumlah akseptor yang di inseminasi ke-1 dalam kelompok.
Rumus yang digunakan adalah:
Jumlah akseptor yg bunting pd inseminasi ke-1 melalui PKB secara palpasi rectal 45-60 hari pasca
inseminasi dalam kelompok CR =
x 100 Jumlah akseptor yang diinseminasi dlm kelompok
3.3. Service per Conception SC
Data yang digunakan dalam perhitungan ini adalah jumlah inseminasi yang diperlukan akseptor dalam kelompok dan jumlah akseptor yang menjadi
bunting dalam kelompok
Universitas Sumatera Utara
42
Rumus yang digunakan adalah:
Jumlah inseminasi yang dilakukan akseptor dlm kelompok SC =
Jumlah akseptor yang bunting dalam kelompok 3.4.
Calf Crop
Data yang dipergunakan dalam perhitungan ini adalah jumlah anak yang dapat disapih dari sekelompok populasi induk betina dikali seratus persen. Hal
ini dibutuhkan untuk menunjukkan kenaikan populasi ternak sapi pada suatu kelompok populasi sapi dalam waktu yang sama.
Rumus yang digunakan adalah:
Jumlah anak yang disapih dlm kelompok atau populasi CC = x 100
Jumlah induk yang dipelihara dalam kelompokpopulasi
4. Tahap Perencanaan Strategi Pengembangan
Dalam penyusunan rencana strategi pengembangan dilakukan melalui tiga tahapan yaitu tahap pengumpulan data, tahap analisis dan tahap pengambilan
keputusan. Proses penyusunan rencana strategi pengembangan dapat dilihat pada kerangka formulasi strategis seperti pada Gambar 2 berikut ini :
1. TAHAP PENGUMPULAN DATA
Evaluasi Evaluasi Faktor Eksternal Faktor Internal
2. TAHAP ANALISIS
Matriks Matriks SWOT Grand Strategi
3. TAHAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif Gambar 2. Kerangka penyusunan formula strategi
1. Tahap Masukan
Pada tahap masukan ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data, tetapi juga merupakan kegiatan pengklasifikasian dan pra-
analisis. Pada tahap ini data dibedakan menjadi dua yaitu data eksternal dan data internal.
Universitas Sumatera Utara
43
a. Matriks Faktor Strategi Eksternal
Sebelum membuat matriks faktor strategi eksternal, perlu diketahui terlebih dahulu faktor strategi eksternal EFAS yang terdiri dari faktor-faktor
yang dapat menjadi peluang opportunities dan ancaman treathts terhadap suatu programkegiatan. Berikut adalah cara-cara penentuan EFAS External Factors
Analysis Summary : • Menentukan faktor-faktor yang menjadi peluang opportunities dan ancaman
treathts dalam kolom 1 5 sampai dengan 10 peluang dan ancaman • Memberi bobot masing-masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 sangat
penting sampai dengan 0,0 tidak penting. • Menghitung rating dalam kolom 3 untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 outstanding. Sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi organisasi yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif peluang yang sangat besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi
rating +1. Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. • Mengalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4, hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0
outstanding sampai dengan 1,0 poor. • Menjumlahkan skor pembobotan pada kolom 4, untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi organisasi bersangkutan
b. Matriks Faktor Strategi Internal