Tahap Analisis Matriks SWOT

89 Tabel 32. Matrik Faktor Strategi Eksternal Faktor-Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Peluang 1 Harga jual ternak yang berkualitas tinggi 0,15 4 0,6 2 Tersedianya sumber daya alam sebagai 0,05 3 0,15 sumber bahan pakan ternak 3 Terdapatnya penemuan-penemuanteknologi baru 0,1 4 0,4 4 Peternak masih mempergunakan pola 0,1 4 0,4 perkawinan inseminasi buatan dan kawin alam Ancaman 1 Mahalnya biaya pemeliharaan pejantan dan IB 0,2 -2 -0,4 2 Adanya penyakit-penyakit gangguan reproduksi 0,1 -2 -0,2 3 Tidak tersedianya pejantan yang berkualitas 0,1 -3 -0,3 4 Adanya alih fungsi lahan 0,1 -2 -0,2 5 Masih tingginya pemotongan sapi betina produktif 0,1 -3 -0,3 Total 1 0,15 Hasil analisis faktor-faktor eksternal menunjukkan nilai positif 0,15. Ini berarti bahwa hasil analisis faktor-faktor internal secara umum mempunyai peluang yang positif terutama pada faktor harga jual ternak berkualitas tinggi sebesar 0,6; faktor terdapatnya penemuanteknologi baru sebesar 0,4 dan faktor peternak masih mempergunakan pola perkawinan inseminasi buatan dan kawin alam sebesar 0,4. Ancaman yang terbesar adalah pada faktor mahalnya biaya pemeliharaan pejantan unggul dan biaya IB sebesar -0,4; tidak tersedianya pejantan yang berkualitas sebesar -0,3 dan faktor masih tingginya pemotongan sapi betina produktif sebesar -0,3.

2. Tahap Analisis Matriks SWOT

Analisis matriks SWOT dilakukan untuk mendapatkan beberapa strategi alternatif dengan mengkombinasikan faktor-faktor internal kekuatan dan kelemahan dan faktor-faktor eksternal peluang dan ancaman. Berdasarkan analisis matriks SWOT didapatkan 4 formulasi strategi yaitu strategi SO Strenghts-Opportunities, strategi WO Weakness-Opportunities, strategi ST Strenghts-Threats dan strategi WT Weakness-Threats seperti tertera pada gambar 11 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 90 FAKTOR INTERNAL FAKTOR EKSTERNAL Kekuatan S 1. Adanya program IB dan InKA 2. Sumber Daya Petugas Peternakan 3. Meningkatnya jumlah frozen semen dan pejantan unggul 4. Berdirinya Balai-Balai IB Daerah 5. Jumlah populasi ternak sapi betina dan jantan Kelemahan W 1. Rendahnya pencatatanrecording peternak 2. Kurangnya penguasaan teknologi reproduksi dan manajemen peternakan 3. Sarana dan prasarana yang kurang memadai 4. Kurangnya keahlian, dan pengalaman peternak dalam menseleksi bibit dan pejantan 5. Rendahnya produktivitas sapi lokal Peluang O 1. Harga jual ternak yang berkualitas tinggi 2. Tersedianya sumber daya alam sebagai sumber bahan pakan ternak 3. Adanya penemuan atau teknologi baru 4. Masyarakat masih mene- rapkan pola perkawinan IB dan KA 1. Gunakan program IB dan KA dan berdirinya Balai-Balai IB Daerah untuk memanfaatkan penemuan atau teknologi baru serta peningkatan populasi dengan penerapan pola perkawinan IB dan KA pada peternak. 2. Gunakan jumlah populasi ternak sapi betina dan jantan serta peningkatan jumlah frozen semen dan pejantan unggul untuk mendapatkan ternak yang mempunyai harga jual tinggi 3. Gunakan sumber daya petugas peternakan untuk bimbingan pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan pakan ternak, penerapan penemuanteknologi baru 1. Tingkatkan pencatatanrekor-ding peternak dan tingkatkan penguasaan teknologi repro-duksi dan manajemen peter-nakan utk mendayagunakan masyarakat peternak yang masih menerapkan pola perkawinan IB dan KA 2. Tingkatkan sarana dan prasarana yg kurang memadai serta keahlian dan pengalaman peternak dalam menseleksi bibit dan pejantan untuk mendapatkan harga jual ternak yang berkualitas tinggi 3. Tingkatkan produktivitas sapi lokal dengan memanfaatkan penemuanteknologi baru dan pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan pakan ternak Ancaman T 1. Mahalnya biaya peme- liharaan pejantan unggul dan biaya IB 2. Adanya penyakit gangguan reproduksi 3. Tidak tersedianya pejantan yang berkualitas 4. Adanya alih fungsi lahan 5. Masih tingginya pemo- tongan sapi betina produktif 1. Gunakan program IB dan KA serta peningkatan jumlah frozen semen dan pejantan unggul untuk mengatasi mahalnya biaya pemeliharaan pejantan unggul dan biaya IB serta tidak tersedianya pejantan yg berkualitas 2. Gunakan berdirinya balai-balai IB daerah dan sumber daya petugas peternakan utk mengatasi alih fungsi lahan, penyakit gangguan reproduksi dan pengendalian pemotongan sapi betina produktif 1. Tingkatkan pencatatanrekor-ding, keahlian dan pengalaman peternak dlm menseleksi bibit dan pejantan utk menghindari adanya penyakit gangguan reproduksi dan penyediaan pejantan berkualitas serta mengatasi alih fungsi lahan perkebunan dan pertanian 2. Tingkatkan penguasaan teknologi reproduksi dan manajemen peternakan serta sarana dan prasarana yg kurang memadai utk mengatasi mahalnya biaya pemeliharaan pejantan unggul dan biaya IB serta alih fungsi lahan 3. Tingkatkan produktivitas sapi lokal untuk mengatasi tingginya pemotongan sapi betina produktif Gambar 11. Matrik Strategi SWOT Dari gambar 11 diatas dapat dirumuskan formulasi strategi-strategi dari faktor-faktor internal dan eksternal yaitu : Universitas Sumatera Utara 91 Strategi SO Strenghts-Opportunities Strategi SO ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang, strategi yang digunakan adalah : 1. Gunakan program IB dan KA dan berdirinya Balai-Balai IB Daerah untuk memanfaatkan penemuan atau teknologi baru serta peningkatan populasi dengan penerapan pola perkawinan IB dan KA pada peternak. 2. Gunakan jumlah populasi ternak sapi betina dan jantan serta peningkatan jumlah frozen semen dan pejantan unggul untuk mendapatkan ternak yang mempunyai harga jual tinggi. 3. Gunakan sumber daya petugas peternakan untuk bimbingan pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan pakan ternak, penerapan penemuanteknologi baru Strategi WO Weakness-Opportunities Strategi WO ini adalah strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang, strategi yang digunakan adalah : 1. Tingkatkan pencatatanrekording peternak dan tingkatkan penguasaan teknologi reproduksi dan manajemen peternakan utk mendayagunakan masyarakat peternak yang masih menerapkan pola perkawinan IB dan KA 2. Tingkatkan sarana dan prasarana yg kurang memadai serta keahlian dan pengalaman peternak dalam menseleksi bibit dan pejantan untuk mendapatkan harga jual ternak yang berkualitas tinggi. 3. Tingkatkan produktivitas sapi lokal dengan memanfaatkan penemuanteknologi baru dan pemanfaatan sumber daya alam sebagai bahan pakan ternak Strategi ST Strenghts-Threats Strategi ST ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman, strategi yang digunakan adalah : 1. Gunakan program IB dan KA serta peningkatan jumlah frozen semen dan pejantan unggul untuk mengatasi mahalnya biaya pemeliharaan pejantan unggul dan biaya IB serta tidak tersedianya pejantan yg berkualitas. Universitas Sumatera Utara 92 2. Gunakan berdirinya balai-balai IB daerah dan sumber daya petugas peternakan utk mengatasi alih fungsi lahan, penyakit gangguan reproduksi dan pengendalian pemotongan sapi betina produktif Strategi WT Weakness-Threats Strategi WT ini adalah strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman, strategi yang digunakan adalah : 1. Tingkatkan pencatatanrekording, keahlian dan pengalaman peternak dlm menseleksi bibit dan pejantan utk menghindari adanya penyakit gangguan reproduksi dan penyediaan pejantan berkualitas serta mengatasi alih fungsi lahan perkebunan dan pertanian. 2. Tingkatkan penguasaan teknologi reproduksi dan manajemen peternakan serta sarana dan prasarana yg kurang memadai utk mengatasi mahalnya biaya pemeliharaan pejantan unggul dan biaya IB serta alih fungsi lahan. 3. Tingkatkan produktivitas sapi lokal untuk mengatasi tingginya pemotongan sapi betina produktif Matrik Grand Strategi Dari hasil perhitungan matrik faktor strategi internal dan eksternal yang terdiri dari kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman didapatkan bahwa faktor strategi internal mempunyai skor 2,43 dan faktor strategi eksternal mempunyai skor 0,15. Hasil analisis ini menentukan letak koordinat startegi yang digunakan untuk pengembangan ternak sapi potong melalui inseminasi buatan dan kawin alam di Kabupaten Langkat yaitu berada pada kuadran 1 dengan posisi strategi agresif. Strategi agresif adalah strategi yang digunakan dengan cara memanfaatkan kekuatan yang ada untuk meraih peluang, sehingga strategi yang digunakan atau diterapkan pada kondisi ini adalah startegi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif. Berdasarkan koordinat yang telah dianalisa diatas maka dapat ditentukan posisi strategi yang akan dijalankan seperti pada gambar 12 dibawah ini. Universitas Sumatera Utara 93 Peluang 2,43 Strategi SO Kelemahan Kekuatan 0,15 Ancaman Gambar 12. Matrik Grand Strategi

3. Tahap Pengambilan Keputusan