Teori – teori Penuaan Lanjut Usia

Setiap lansia yang melakukan dan melaksanakan tugas-tugas perkembangannya dengan baik akan menimbulkan rasa bahagia dan kepuasan dalam hidup Havighurst dalam Suardiman, 2011. Kepuasan hidup menjadi penanda bahwa lansia mengalami kesejahteraan psikologis atau successful aging.

4. Teori – teori Penuaan

Terdapat beberapa teori yang menjelaskan mengenai penuaan lansia, yaitu : a. Teori proses penuaan secara biologis dibedakan menjadi dua, yaitu: 1 Teori Pemprogaman Genetika : Menurut Papalia, dkk 2009, menyatakan bahwa tubuh mengalami penuaan sesuai dengan jadwal pertumbuhan yang ada dalam gen. Teori pemrogaman genetika ini dibagi menjadi tiga bagian yaitu Teori senescence terprogram, endokrin, dan evolusi. 2 Teori Tingkat variabel yaitu menjelaskan bahwa proses penuaan itu terjadi karena pengaruh dari lingkungan baik itu internal maupun eksternal. Teori tingkat variabel ini disebut juga dengan teori kesalahan. Teori ini dibagi lagi menjadi tiga kelompok yaitu teori wear and tear, teori radikal bebas dan teori autoimunitas. b. Teori konvoi sosial Social convoy theory yaitu lansia berusaha untuk mempertahankan lingkungan sosial yang mendukung perkembangan mereka dan lebih menghindari lingkungan sosial yang kurang mendukung. Lansia akan mempertahankan hubungan yang sudah terjalin erat dan dekat seperti dengan anak-anak, keluarga atau teman yang jelas sangat berpengaruh pada kebahagiaan lansia. c. Teori Rekonstruksi gangguan sosial adalah teori yang menjelaskan bahwa penuaan terjadi karena fungsi psikologis yang kurang baik karena dipengaruhi oleh pandangan-pandangan negatif mengenai masa usia lanjut ini. Rekonstruksi sosial adalah salah satu cara untuk mengubah pandangan-pandangan negatif mengenai dewasa akhir yang berpengaruh pada proses penuaan. Seseorang yang dapat merubah pandangan atau mengkonstruksi awal masyarakat terhadap lansia berarti akan merasakan kepuasan hidup Santrock, 2002. d. Teori aktivitas menjelaskan mengenai implikasi dari keaaktifan atau keterlibatan orang lansia terhadap proses penuaan. Teori ini menyatakan bahwa lansia yang dapat terus aktif baik secara fisik, mental dapat lebih meningkatkan kepuasan hidup Papalia, dkk, 2009; Suardiman,2011; Santrock,2002. Teori aktivitas ini dapat melatih penyesuaian diri lansia yang lebih baik dalam menghadapi masa tuanyaSuardiman, 2011. e. Teori kesinambungan continuity dikemukakan oleh Robert Atchley. Teori ini mengemukakan bahwa pentingnya terjadi kesinambungan antara masa lalu dan masa sekarang. Aktivitas juga berperan penting pada teori ini. Kesinambungan antara masa lalu dan masa sekarang dapat dilihat dari aktivitas yang dilakukan oleh seorang lansia sebelumnya. Seorang lansia yang sebelum memasuki masa tuanya banyak memiliki kegiatan maka alangkah lebih baik jika ia terus meneruskan kegiatan itu setelah memasuki masa tuanya. Meskipun aktivitas yang dilakukan akan berbeda Papalia, dkk, 2009.

5. Masalah-masalah yang dihadapi Lanjut Usia