36
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian korelasional dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian korelasional bertujuan untuk mengetahui
dan melihat ada tidaknya hubungan atau kaitan antara satu variabel terhadap variabel lain. Jadi, penelitian ini terbatas hanya untuk melihat ada
tidaknya hubungan pada variabel-variabel yang telah ditetapkan Azwar, 2011.
B. Identifikasi Variabel
Penelitian ini menggunakan dua jenis variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat, yaitu :
- Variabel Bebas : Dukungan Sosial Pramurukti
- Variabel Terikat : Successful Aging
C. Definisi Operasional
1. Dukungan Sosial Pramurukti
Dukungan sosial pramurukti adalah pemberian informasi verbal atau non verbal, nasehat dan bantuan nyata oleh pramurukti kepada
lansia agar merasa disayangi, diperhatikan, dihargai, dihormati, dan mendorong lansia untuk mau terlibat dan dilibatkan dalam jaringan
sosial masyarakat. Terdapat 5 indikator dukungan sosial pramurukti yang diterima lansia, yaitu sebagai berikut :
1. Menerima kedekatan emosional seperti kepedulian, perhatian, motivasi, empati, dan simpati.
2. Menerima ungkapan dan penilaian positif terhadap orang yang bersangkutan.
3. Menerima bantuan yang langsung bisa dirasakan oleh lansia 4. Menerima informasi yang dibutuhkan lansia.
5. Menerima perawatan yang dibutuhkan agar dapat meningkatkan kesehatan lansia.
Tingkat tinggi rendahnya dukungan sosial pramurukti pada wanita lansia dapat dilihat dari hasil skor skala dukungan sosial
pramurukti. Semakin tinggi skor yang diperoleh maka semakin tinggi dukungan sosial pramurukti yang diperoleh lansia. Sebaliknya,
semakin rendah skor yang diperoleh maka semakin rendah dukungan sosial yang diterima.
2. Successful Aging
Successful aging adalah kesuksesan proses penuaan lansia dalam menghadapi perubahan-perubahan yang terjadi di masa akhir
perkembangan dan kepuasan dalam mencapai tujuan hidup. Kriteria Successful aging atau optimal aging lansia, adalah sebagai berikut:
1. Sehat secara fisik mampu mempertahankan fungsi fisik 2. Mampu mempertahankan fungsi kognitif dengan baik.
3. Sehat Mental , menganggap dirinya positif, berharga, memiliki suasana hati yang positif
4. Memiliki kemauan terlibat dengan kegiatan sehari-hari baik dalam lingkungan sosial dan kegiatan yang produktif
Tingkat Successful aging wanita lansia dapat dilihat dari hasil skor skala successful aging. Semakin tinggi skor yang dihasilkan maka
semakin tinggi tingkat successful aging. Sebaliknya semakin rendah skor yang diperoleh, maka semakin rendah tingkat successful
agingnya.
D. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah wanita lansia yang tinggal di panti wredha. Batasan usia untuk subjek adalah 60–75 tahun. Teknik
pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan teknik purposive random sampling yaitu sampel yang diambil hanya yang memenuhi
kriteria yang telah ditetapkan Sugiyono, 2011. Kriteria subjek yang telah ditetapkan untuk penelitian ini adalah :
1. Usia 60–75 tahun 2. Jenis kelamin perempuan
3. Tinggal di panti wredha didampingi oleh pramurukti. 4. Dapat berkomunikasi dengan baik
Jumlah subjek yang digunakan pada penelitian ini sebanyak 50 lansia wanita yang tinggal di panti wredha. Subjek 50 orang diambil dari
tiga panti wredha yang sesuai dengan karakteristik.
E. Metode dan Alat Pengumpulan Data
Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode pengambilan data melalui penyebaran skala dengan wawancara terstruktur. Peneliti
hanya memberikan skala sesuai dengan kriteria subjek yang telah ditentukan. Peneliti membantu subjek untuk mengisi skala dengan
membacakan item-item dalam skala. Metode ini disebut dengan wawancara terstruktur yang dilakukan dengan berpedoman pada alat ukur
yang telah dibuat sebelumnya. Alat ukur yang digunakan adalah skala pengukuran Successful Aging dan skala pengukuran Dukungan Sosial
Pramurukti. Alat ukur ini mengacu pada skala sikap model likert yang berguna untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang terhadap
suatu fenomena sosial Sugiyono, 2011.
1. Skala Successful Aging
Skala Successful aging dibuat sendiri oleh peneliti dengan mengacu pada kriteria yang dijelaskan oleh rowekhan dan Vaillant.
Skala Successful Aging ini terdiri dari 4 kriteria, sebagai berikut : a. Sehat secara fisik mampu mempertahankan fungsi fisik
b. Mempertahankan fungsi kognitif dengan baik
c. Sehat mental, menganggap dirinya positif, berharga, suasana hati yang positif.
d. Memiliki kemauan untuk terlibat dengan kegiatan-kegiatan sehari- hari baik dalam lingkungan sosial dan kegiatan produktif
Skala ini model skala sikap Likert dengan dua pernyataan yaitu setuju dan tidak setuju. Hal ini dilakukan sebagai pertimbangan dari
usia lansia yang tinggal di panti wredha. Item skala dibuat menjadi 2 macam yaitu favourable dan unfavourable. Item favourable adalah
item yang mendukung kriteria dari variabel successful aging, sedangkan item unfavourable adalah item-item yang tidak mendukung
variabel successful aging. Skor item favourable untuk pernyataan setuju diberi skor 1 dan tidak setuju diberikan skor 0. Item
unfavourable, pilihan jawaban setuju diberi skor 0 dan tidak setuju diberi skor 1.
Tabel 1. Blueprint Distribusi Sebaran Item Skala Successful Aging Sebelum Seleksi Item
No Indikator
Successful Aging Komponen dan nomor item
Jumlah Bobot
Favorable Unfavorable
1 Sehat secara fisik
29, 21, 27, 1 15, 3, 24, 13 8
25 2
Mempertahankan fungsi kognitif
dengan baik 11, 14, 19,
31 8, 9, 17, 28
8 25
3 Sehat mental,
menganggap dirinya positif,
berharga, suasana hati yang positif
12, 20, 26, 30
2, 7, 16, 32 8
25
4 Memiliki kemauan
untuk terlibat dengan kegiatan-
kegiatan 4, 6, 22, 25
5, 10, 18, 23 8
25 Jumlah
16 16
32 100
2. Skala Dukungan Sosial Pramurukti
Penyusunan skala dukungan sosial pramurukti dibuat oleh peneliti sendiri dengan mengacu pada komponen dukungan sosial dan
jenis-jenis dukungan sosial pramurukti sehingga peneliti
menyimpulkan terdapat 5 indikator dukungan sosial pramurukti yang diterima lansia:
a. Menerima kedekatan emosional seperti kepedulian, perhatian, motivasi, empati, dan simpati.
b. Menerima ungkapan dan penilaian positif dari orang lain. c. Menerima bantuan yang langsung bisa dirasakan oleh usia lanjut.
d. Menerima informasi yang dibutuhkan usia lanjut. e. Menerima perawatan yang dibutuhkan agar dapat meningkatkan
kesehatan lansia.
Skala Dukungan sosial pramurukti menggunakan skala sikap model Likert dengan 2 pilihan jawaban yaitu setuju dan tidak setuju.
Item-item dibagi menjadi favourable dan unfavourable. Pemberian skor pada item favourable adalah setuju diberikan skor 1 dan tidak
setuju diberikan skor 0. Pada item unfavourable pernyataan setuju diberikan skor 0 dan tidak setuju diberikan skor 1.
Tabel 2. Blueprint Distribusi Sebaran Item Skala Dukungan Sosial Pramurukti Sebelum Seleksi Item
No Indikator Dukungan
Sosial Pramurukti Komponen dan nomor
item Jumlah
Bobot Favorable Unfavorable
1 Menerima kedekatan
emosional seperti kepedulian,
perhatian, motivasi, empati, dan simpati
9. 16, 21, 30
10, 23, 25, 32
8 20
2 Memberikan
ungkapan dan penilaian positif
terhadap orang yang bersangkutan.
3, 14, 20, 28
1, 5, 22, 26 8
20
3 Menerima bantuan
yang langsung bisa dirasakan oleh lansia
2, 4, 35, 39
27, 29, 34, 37
8 20
4 Menerima informasi
atau saran yang dibutuhkan lansia
11, 15, 24, 40
6, 13, 17, 31 8
20 5
Menerima perawatan yang dibutuhkan
agar dapat meningkatkan
kesehatan lansia 18, 33, 36,
38 7, 8, 12, 19
8 20
Jumlah 20
20 40
100
F. Prosedur Penelitian
Prosedur atau langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini
adalah :
1. Membuat skala pengukuran Successful Aging dan Skala Dukungan Sosial Pramurukti dengan metode rating yang diberikan kepada subjek
uji coba yang memiliki karakteristik yang sama dengan subjek penelitian.
2. Menentukan subjek penelitian sesuai kriteria yang telah ditentukan sebelumnya
3. Memberikan skala penelitian untuk uji coba dan juga sebagai data penelitian. Hal ini dilakukan karena penelitian ini menggunakan
metode tryout terpakai. 4. Menganalisis item-item skala Successful Aging dan skala Dukungan
Sosial Pramurukti sehingga mendapat item yang sahih dan skala yang reliabel.
5. Menganalisis data penelitian menggunakan Uji Pearson Product Moment Correlation untuk melihat ada tidaknya hubungan antara
Dukungan Sosial Pramurukti dengan Successful Aging wanita lansia di panti wredha.
6. Membuat kesimpulan berdasarkan hasil analisis tersebut.
G. Uji Validitas dan Reliabilitas