tingkat depresi yang rendah. Hal ini dikarenakan sebagian besar lansia wanita masih menjalin komunikasi yang baik dengan keluarga dan
menjalin hubungan yang baik dengan teman-teman panti Afida, dkk, 2003. Dukungan keluarga memiliki hubungan dengan keaktifan lansia
dalam mengikuti senam lansia. Sebagian besar lansia memiliki keaktifan yang buruk dikarenakan tidak adanya dukungan keluarga
Novarina, Muhlisin, Zulaicha, 2012.
3. Komponen Dukungan Sosial
Menurut Weiss dalam Cutrona dan Russel, 1987, terdapat 6 komponen dukungan sosial, yaitu :
a Guidance
Guidance adalah bimbingan berupa saran atau informasi biasanya diberikan dari guru, tokoh, mentor, atau orang yang lebih
tua. Komponen yang pertama ini biasanya digunakan untuk pemecahan masalah.
b Reliable Alliance
Adalah suatu jaminan bahwa orang lain dapat diandalkan untuk memberikan bantuan yang nyata dan langsung bisa
dirasakan. Hal ini biasanya diperoleh melalui perkumpulan yang terpercaya biasanya anggota keluarga. Bantuan yang diberikan
biasanya berupa pemberian hadiah, pinjaman finansial atau pemberian jasa.
c Reassurance of Worth
Komponen yang ketiga reassurance of worth yang artinya adalah jaminan nilai yaitu pengakuan akan kemampuan seseorang,
ketrampilan, dan penilaian oleh orang lain. d
Opportunity for Nurturance Yaitu kesempatan untuk merawat atau mengasuh orang
lain. Kesempatan merawat ini biasanya diberikan dari keturunan atau pasangan hidup. Perawatan yang diberikan ini memunculkan
hubungan interpersonal antara individu yang lebih erat sehingga dapat membantu meningkatkan kesehatan individu.
e Attachment
Komponen yang kelima adalah kedekatan emosional yang berasal dari rasa aman. Hal ini dapat diberikan oleh orang-orang
terdekat seperti pasangan hidup, teman dekat atau seseorang yang memiliki hubungan keluarga. Attachment ini dapat berupa
kepedulian, perhatian, motivasi, empati, dan simpati pada orang yang bersangkutan.
f Social Integration
Social integration terjalin melalui kedekatan satu individu dengan individu lain dalam satu kelompok yang memiliki minat,
perhatian, dan kegiatan yang sama. Social intergration dapat menimbulkan rasa kenyamanan, keamanan, kesengan dan rasa
mengenal satu sama lain.
4. Jenis-jenis Dukungan Sosial
Selain komponen dukungan sosial tersebut, dukungan sosial dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu Winnubst, dkk, 1988 dalam
Smett,1990: a Dukungan emosional: memberikan kepedulian, perhatian,
motivasi, empati, dan simpati pada orang yang bersangkutan. b Dukungan penghargaan: dukungan ini berupa ungkapan yang
positif pada orang yang bersangkutan, memberikan ungkapan perbandingan yang positif sehingga membuat individu lebih
percaya diri untuk melangkah. c Dukungan Instrumental : berupa bantuan langsung yang sifatnya
konkret dan langsung bisa dirasakan. Sebagai contoh pemberian hadiah, pinjaman finansial atau pemberian jasa Laura,2009.
d Dukungan informatif : Seorang memberikan dukungan dengan memberikan nasehat atau memberi petunjuk untuk langkah-
langkah yang harus dilakukan dalam pemecahan masalahSmeet, 1990 ; Laura,2009.
Pertimbangan menyimpulkan antara komponen dan jenis-jenis dukungan sosial ini menjadi indikator dukungan sosial pramurukti
karena keduanya saling melengkapi dan lebih disipesifikkan.
Indikator dukungan sosial pramurukti yang diterima lansia adalah sebagai berikut:
1. Menerima kedekatan emosional seperti kepedulian, perhatian, motivasi, empati, dan simpati.
2. Menerima ungkapan dan penilaian positif terhadap orang yang bersangkutan.
3. Menerima bantuan yang langsung bisa dirasakan oleh orang yang bersangkutan.
4. Menerima informasi yang dibutuhkan lansia. 5. Menerima perawatan yang dibutuhkan agar dapat meningkatkan
kesehatan lansia.
D. Panti Wredha